Overclocking Review: MSI X99A GODLIKE GAMING
Setting + OC
MSI X99A GODLIKE GAMING memiliki fitur overclocking otomatis yang disebut OC Genie. Kami mencoba mengaktifkan opsi ini, dan membiarkan sistem teroverclock secara otomatis saat pengujian performa, lalu membandingkannya dengan keadaan default.
Pengujian kami lakukan dengan 2 kondisi:
- Default(Load Optimized Default), dan
- Overclocked(OC Genie Switch 2)
Berikut penjabaran setting yang kami jalankan:
Default
OC – (OC Genie gear 2)
BIOS saat OC Genie Aktif
Berikut tampilan BIOS ketika OC Genie gear 2 aktif, CPU berjalan pada 3.8Ghz di load 4-core hingga 8-core, dan berjalan 3.9Ghz pada loading 1-core atau 2-core. RAM otomatis teroverclock ke DDR4-2400.
Performance Test
Di bawah ini, kami akan menjalankan beberapa pengujian performa untuk melihat kinerja dari hardware yang diuji. Dalam kebanyakan pengujian kami, kami menggunakan software benchmark sintetik. Synthetic Benchmark, atau benchmark sintetik, adalah program yang diciptakan secara khusus untuk menguji komponen PC pada aspek-aspek tertentu. Namun perlu diingat, benchmark sintetik adalah ‘simulasi’ dari aplikasi/program yang kita jalankan pada kehidupan sehari-hari, sehingga bisa saja ada perbedaan performa antara benchmark sintetik dengan aplikasi ‘real-life’.
Cinebench R15
Cinebench R15 merupakan aplikasi pengujian untuk mengukur kinerja prosesor dalam me-render sebuah scene 3D. Hasil pengujian disajikan dalam bentuk points, semakin tinggi points yang dihasilkan, semakin baik.
3DMark Fire Strike
3DMark Fire Strike merupakan benchmark 3D terbaru yang mulai menjadi favorit dikalangan power user dan enthusiast. 3DMark Fire Strike menggunakan API DirectX 11 dan sangat cocok digunakan untuk mengukur kemampuan sistem kelas atas. Selain memberikan Total Score, 3DMark Fire Strike memberikan beberapa sub-skor, yakni Graphics Score(yang menguji GPU), Physics Score (Menguji CPU), dan Combined Score(Menguji CPU,GPU, dan RAM). Berikut hasilnya:
3DMark 11 – Physics Score
3DMark11 merupakan sebuah 3D Benchmark berbasiskan API DirectX 11. Ada beberapa skor yang diberikan oleh benchmark ini, mulai dari Graphics Score, Physics Score dan Combined Score. 3DMark 11 Physics Score merupakan hasil dari pengukuran 3Dmark11 akan kecepatan CPU dan RAM dalam memproses simulasi perhitungan physics dengan Bullet Open Source Physics Library. CPU yang kencang dan Bandwidth memori yang tinggi akan membantu pencapaian skor lebih besar. Pengujian ini hampir tidak dipengaruhi oleh VGA. Berikut hasilnya:
Intel XTU Benchmark
Intel XTU(Extreme Tuning Utility) adalah sebuah aplikasi gratis yang dikembangkan Intel untuk melakukan tuning berbagai parameter dalam sistem. Namun, Intel juga menyediakan sebuah benchmark dalam software XTU, berbasiskan algoritma Prime seperti yang ditemui pada program Prime95. Benchmark ini akan menunjukkan angka yang semakin besar ketika CPU dan Memori yang digunakan berkinerja tinggi. Berikut hasilnya:
AIDA64 Memory Bandwidth – Read (GB/s)
Aplikasi AIDA64 (dahulu bernama Everest) sangat popular di kalangan tester/reviewer untuk menguji performa memori mereka, ini disebabkan karena aplikasi tersebut memang sangat dipengaruhi performa subsistem memori, antara lain frekuensi kerja memori, frekuensi memory controller pada sistem, dan juga latency dari memori yang digunakan.
Game Performance – Watch Dogs
Kami melanjutkan pengujian dengan Game Watch_Dogs, salah satu game yang memiliki kebutuhan sistem cukup ‘menyiksa’, dan kami menjalankannya dengan konfigurasi 1920×1080 ULTRA detail, dengan 4x TXAA. Pengujian dilakukan dengan tool FRAPS, lalu dianalisa dengan tool FRAFS Bench Viewer untuk melihat nilai average framerate dan 1% minimum FPS-nya.
- Overview, Spesifikasi Motherboard, Testbed Spec
- Kemasan & Perlengkapan
- Tampilan Motherboard
- BIOS
- Tool & Software
- Setting + OC & Performance Test
- Kesimpulan