Guide: Overclocking & Tuning RAM Murah di AMD APU
Lebih Dekat dengan RAM DDR3: Mengenal Parameter
Sebelum memulai tuning RAM, mari kita mencoba mengenal beberapa parameter yang ada di Dalam RAM tersebut. Nantinya, berbagai parameter ini ada yang bisa diubah untuk dioptimalkan lebih lanjut.
Mari kita lihat beberapa gambar berikut ini:
CPU-Z (tab Memory)
Bagian CPU-Z ini menunjukkan berbagai variabel/parameter pada RAM. Anda bisa dengan jelas melihat bahwa RAM yang ada di atas ini:
- Memiliki Ukuran 4GB total
- Sedang berjalan di mode dual-channel
- Memiliki Frekuensi 803.2 Mhz (atau tepatnya DDR3-1606Mhz)
- Beroperasi pada Timing 11-11-11-28 (CL-tRCD-tRP-tRAS)
Dari beberapa parameter di atas, yang umumnya bisa kita ubah setting-nya adalah Bagian Frekuensi, dan Timing. RAM dengan setting seperti di atas umumnya disebut 4GB Dual-channel Kit, DDR3-1600, 11-11-11-28. Setting frekuensi dan timing ini umumnya merupakan spesifikasi standar DDR3 yang umum dijumpai di pasaran.
Yang kadang menyulitkan, meskipun kadang kita membeli RAM yang berspesifikasi tinggi, umumnya frekuensi dan timing sebuah RAM akan ada di angka DDR3-1600 11-11-11-28 jika Anda tidak melakukan setting apa-apa pada BIOS. (lebih lanjut soal ini pada bagian XMP di bawah)
Timing: Kompleks, Tapi Perlu Dipahami
Frekuensi RAM mudah dimengerti, namun variabel Timing (a.k.a Latency / Delay) yang kadang membuat pengguna enggan menyelami RAM lebih dalam karena kompleksitasnya. Timing ini sendiri adalah serangkaian parameter yang menentukan seberapa cepat si memori untuk diakses oleh memory controller.
Timing umumnya direpresentasikan dalam 4 angka seperti yang bisa dilihat di atas(11-11-11-28). Meskipun parameter timing pada memori sebenarnya ada banyak(lebih dari 10!), umumnya hanya ada 4 timing yang disebutkan, yakni:
- CL / CAS Latency
- tRCD / RAS-to-CAS Delay
- tRP / Row Precharge Time
- tRAS / Row Active Time / Active to Precharge Delay
Ada satu timing lagi yang juga biasanya disebutkan, yakni CMD Rate / Command Rate, – yang umumnya nilainya adalah 1T atau 2T. Dari ketiga timing di atas, umumnya CL, tRCD, dan tRP yang memiliki efek lumayan besar ke performa RAM, sedangkan tRAS kadang hanya berpengaruh ke kestabilan, dan efeknya kecil.
Sebagai catatan khusus, kami tidak melakukan setting Command Rate karena nilai AUTO di motherboard ini sudah memberikan nilai 1T sebagai default, dan semua setting RAM kami stabil pada setting ini. Jika RAM Anda sedikit mengalami masalah di frekuensi tinggi, baru Anda perlu mencoba melonggarkan Command Rate ke 2T.
RAM Kencang: Frekuensi Besar Dan Timing Ketat
Secara umum, Kinerja RAM akan semakin kencang bila:
- Angka Frekuensi RAM semakin BESAR , 933Mhz lebih kencang dari 800Mhz
- Angka Timing RAM semakin KECIL (dikenal juga dengan istilah ‘ketat’) 9-9-9-28 lebih kencang dari 11-11-11-28.
Namun pada kenyataannya, akan sulit sekali mendapat RAM yang berjalan dengan frekuensi besar sekaligus timing kecil/ketat. Umumnya, RAM dengan frekuensi Tinggi akan meminta Timing Besar/longgar. Sebaliknya RAM dengan frekuensi rendah mengijinkan kita untuk men-setting Timing Kecil/Ketat.
Disini Anda harus mencari kombinasi yang ‘pas’ antara frekuensi dan timing untuk mendapat performa RAM optimal.
Timing Otomatis XMP/AMP: Kadang Tidak Ada di RAM Murah
Begitu kompleksnya setting frekuensi dan timing ini, beberapa vendor menyertakan profil RAM yang langsung bisa di-load dari satu setting. Profil ini kita kenal dengan sebutan XMP(untuk Intel), dan AMP(untuk AMD). Tanpa XMP/AMP, umumnya sebuah RAM hanya akan berjalan pada kecepatan DDR3-1600 CL11, dan harus di-setting secara manual untuk mendapat kecepatan tinggi.
Pada RAM kelas value, umumnya profil seperti XMP maupun AMP tidak disertakan, dan memang kita harus melakukan semua setting secara manual.
- Overview, Ruang Lingkup Pengujian, Testbed
- Mengenal Parameter RAM DDR3 lebih dekat + Mengenal Opsi RAM di BIOS
- Mengenal Opsi BIOS untuk Tuning RAM, Langkah-Langkah Tuning, Contoh Setting
- Performance Test, Kesimpulan