Overclocking Dengan Stock Cooling: Aman?
Kebanyakan prosesor dijual bersama dengan sebuah pendingin bawaan, atau yang kita kenal sebagai ‘stock cooling’ / ‘Stock HSF’. Pendingin gratis ini nampaknya dibenci habis-habisan oleh sebagian besar overclocker karena kemampuan pendinginannya yang sangat terbatas, namun masih ada beberapa pengguna yang yakin bahwa overclocking dengan stock HSF bisa dilakukan.
Stock HSF: Cost-Effective?
Seperti yang kami sebut di atas, salah satu kelebihan yang sangat menonjol dari Stock HSF adalah pendingin itu GRATIS. Bagi beberapa user yang ingin mencoba-coba overclock tanpa harus mengeluarkan biaya tambahan, tentunya ini terlihat menarik. Kami dari JagatOC pun sudah beberapa kali mencoba melakukan overclocking dengan menggunakan stock cooling, dan mendapat hasil yang lumayan menyenangkan.
Namun apakah penggunaan stock cooling ini aman digunakan harian? Kali ini, kami berusaha untuk menjelaskan lebih dalam berbagai sisi dari penggunaan stock cooling dalam overclocking. Mari mulai!
Catatan: Ada beberapa prosesor yang menyertakan watercooling untuk paket pendingin defaultnya(Misal: AMD FX-9590 dengan Watercooling), namun kami seringkali melihat bahwa ada perbedaan harga yang kentara antara paket penjualan dengan watercooling ini dibanding paket penjualan dengan pendingin biasa(atau tanpa pendingin), sehingga kami tidak menganggap watercooling ini sebagai pendingin bawaan,
Umumnya Tidak Disiapkan Untuk Overclocking
Perlu diingat, berbagai vendor prosesor umumnya menyiapkan pendingin bawaan mereka untuk operasi dengan kecepatan NORMAL, bukan kecepatan overclock. Jadi, akan sangat wajar kalau suhu prosesor yang hanya menggunakan stock cooling umumnya akan ‘membengkak’ ketika di-overclock, apalagi dengan voltase yang sudah jauh ditingkatkan.
Ada juga beberapa prosesor yang tidak diberi pendingin bawaan(Intel Haswell-E series, Intel Skylake, Beberapa AMD FX 9000-series), kemungkinan besar karena produsen prosesor tersebut menyadari bahwa TDP prosesor tersebut cukup besar, atau mengantisipasi bahwa prosesor-nya dibuat untuk di-overclock.
Tidak Semua Stock Cooling Buruk, Tergantung Prosesornya
Berbagai prosesor yang hadir di pasaran memiliki tingkat TDP yang berbeda, sehingga sudah pasti pendinginnya akan dibuat berbeda oleh masing-masing vendor. Perlu diketahui juga, batas toleransi suhu setiap vendor untuk prosesor mereka bisa jadi berbeda, dan mempengaruhi desain heatsink-nya.
Memang, kita akan sering menjumpai berbagai stock HSF yang pendinginan-nya luar biasa pas-pasan, namun ada beberapa jenis prosesor yang memiliki headroom suhu cukup baik di stock heatsink karena memiliki TDP dasar rendah, misalnya saja Pentium G3258 yang masih bisa ditingkatkan sekitar 1Ghz dengan pendingin bawaan-nya. Ada juga vendor yang memberikan pendingin bawaan berkualitas, seperti yang bisa dijumpai pada pendingin heatpipe di prosesor AMD FX 8000-series, dan juga AMD APU A10-7870K Godavari.
Lalu, kapan kita bisa mengetahui bahwa stock cooling kita cukup untuk melakukan overclocking? Simak halaman berikutnya!