Tips: Kenali dan Deteksi Kecepatan RAM PC dengan Tepat

Reading time:
April 30, 2016
Deteksi_RAMs

Mengenali kecepatan komponen yang terpasang dengan akurat adalah langkah pertama yang perlu diketahui overclocker. Berbicara mengenai komponen, salah satu komponen yang kadang mengundang kerancuan dalam pembacaan variabel kecepatannya adalah memori, atau lebih dikenal dengan sebutan RAM(Random Access Memory).

Ini cukup wajar, mengingat komponen RAM memiliki beberapa variabel yang akan menentukan kecepatannya, tidak seperti prosesor yang umumnya dikenal dengan satu variabel penting, yakni nilai Mhz-nya. Pada artikel ini, kami dari JagatOC akan membahas mengenai beberapa variabel yang menentukan kecepatan RAM itu sendiri, mari disimak!

Catatan: RAM yang kami bahas di artikel ini adalah RAM tipe terkini, yakni DDR3 dan DDR4. Tidak menutup kemungkinan cara pembacaan yang sama bisa diaplikasikan pada tipe-tipe RAM yang sebelumnya.

Tool Pembaca Kecepatan RAM Favorit: CPU-Z

Sama halnya dengan pendeteksian kecepatan prosesor, tool yang umum digunakan untuk melakukan pendeteksian kecepatan RAM adalah CPUID CPU-Z.

Berikut pembacaan yang umum didapatkan dari tab bagian ‘Memory’:

CPUz_RAM

Seperti yang bisa Anda saksikan, pembacaan kecepatan memori akan menunjukkan jumlah variabel, yang cukup menentukan ‘kecepatan’ dari sebuah memori umumnya adalah Frekuensi Memori, dan Timing Memori tersebut.

Catatan: Ukuran RAM kadang bisa juga menentukan kecepatan sistem, namun dalam banyak skenario pemakaian umum yang bisa dijumpai sehari-hari, ukuran RAM 8-16 GB umumnya sudah memenuhi kebutuhan sebagian besar pengguna PC, sehingga frekuensi dan timing memori ini bisa jadi lebih penting dari ukurannya, kecuali untuk skenario pemakaian khusus.

Anda bisa dengan jelas melihat bahwa RAM yang ada di atas ini:

  • Memiliki Ukuran 4GB total, dengan tipe DDR3
  • Sedang berjalan di mode dual-channel
  • Memiliki Frekuensi 803.2 Mhz (atau tepatnya DDR3-1606Mhz)
  • Beroperasi pada Timing 11-11-11-28 (CL-tRCD-tRP-tRAS)

Frekuensi: Antara ‘Real’ vs ‘effective’

Di atas, Anda bisa melihat bahwa pada ‘DRAM Frequency’ tercatat ‘803.2 Mhz‘. Frekuensi yang dibaca oleh CPU-Z ini adalah i/O Clock (a.k.a ‘real’ clock) dari chip RAM yang sedang berjalan, namun karena RAM ini adalah ram dengan tipe DDR(Double Data Rate), RAM ini akan memililki ‘transfer’ rate dua kali clock-nya, menjadikan RAM ini secara efektif beroperasi pada 1606Mhz.

Ini yang akhirnya disebut DDR3-1600Mhz. Jadi, pastikan Anda membaca frekuensi RAM ini dengan benar, dan tidak terbalik antara frekuensi RAM yang ‘real’, dengan frekuensi ‘effective’-nya.

 

Timing: Kompleks, Tapi Perlu Dipahami

Frekuensi RAM masih relatif mudah dimengerti, namun variabel Timing (a.k.a Latency / Delay) yang kadang membuat pengguna enggan menyelami RAM lebih dalam karena kompleksitasnya. Timing ini sendiri adalah serangkaian parameter yang menentukan seberapa cepat si memori untuk diakses oleh memory controller.

Timing umumnya direpresentasikan dalam 4 angka seperti yang bisa dilihat di atas(11-11-11-28). Meskipun parameter timing pada memori sebenarnya ada banyak(lebih dari 10!), umumnya hanya ada 4 timing yang disebutkan pada CPU-Z, yakni:

  • CL / CAS Latency
  • tRCD / RAS-to-CAS Delay
  • tRP / Row Precharge Time
  • tRAS / Row Active Time / Active to Precharge Delay

Ada satu timing lagi yang juga biasanya disebutkan, yakni CMD Rate / Command Rate, – yang umumnya nilainya adalah 1T  atau 2T. Dari ketiga timing di atas, umumnya CL, tRCD, dan tRP yang memiliki efek lumayan besar ke performa RAM, sedangkan tRAS kadang hanya berpengaruh ke kestabilan, dan efeknya kecil.

Meski jarang disebutkan, satuan timing adalah clock cycle.

 

 

RAM Kencang: Frekuensi Besar Dan Timing Ketat

Secara umum, Kinerja RAM akan semakin kencang bila:

  • Angka Frekuensi RAM semakin BESAR(dikenal juga dengan istilah ‘longgar’ / ‘loose’)  , 933Mhz lebih kencang dari 800Mhz
  • Angka Timing RAM semakin KECIL (dikenal juga dengan istilah ‘ketat’ / ‘tight’) , 9-9-9-28 lebih kencang dari 11-11-11-28.

Namun pada kenyataannya, akan sulit sekali mendapat RAM yang berjalan dengan frekuensi besar sekaligus timing kecil/ketat.

Umumnya, RAM dengan frekuensi Tinggi akan meminta Timing Besar/longgar. Sebaliknya RAM dengan frekuensi rendah mengijinkan kita untuk men-setting Timing Kecil/Ketat.

Tambahan: Mengenal Access Time

Mengapa performa RAM tidak bisa ditentukan dari frekuensi-nya saja?

Berbeda dengan Prosesor, performa RAM akan ditentukan bukan dari seberapa cepat frekuensinya, melainkan seberapa cepat RAM tersebut diakses. Kombinasi antara frekuensi dan timing ini akan menentukan memory access time, yang umumnya memiliki satuan ns(nanosecond). Semakin rendah access time, berarti memori semakin cepat diakses oleh memory controller, memberikan performa lebih tinggi.

Rumus untuk menghitung Access Time secara sederhana adalah:

Access Time(ns) = CAS Latency / Real Clock  x 1000 

Contoh:

  • DDR3-1600Mhz(800Mhz) dengan CAS Latency 11 akan memiliki access time 13.75ns.
  • DDR3-2133Mhz (1066Mhz) dengan CAS Latency 12 akan memilki access time 11.25ns

Maka dari itu, RAM DDR3-2133Mhz dengan CAS Latency 12 (DDR3-2133Mhz CL12) umumnya akan memiliki performa lebih baik dari DDR3-1600Mhz CAS Latency 11 (DDR3-1600Mhz CL11).

Catatan: Perlu diingat, perhitungan memory access time ini hanya merupakan sebuah perkiraan kasar dari performa sebuah chip memori, namun bergantung pada skenario pemakaian dan karakteristik memory controller di platform tertentu, bisa saja perhitungan access time ini tidak akurat 100%. Selalu gunakan benchmark untuk menguji kecepatan memori sistem Anda!

 

 

 

 

Pada halaman berikutnya, kami akan menunjukkan beberapa contoh konfigurasi memori!

Load Comments

More Articles

Extreme OC

February 27, 2023 - 0

G.Skill Umumkan Overclocking World Cup 2023 – Hadiah Total 40000 USD!

G.Skill, vendor memori terkemuka di Dunia, tahun 2023 ini kembali…
September 29, 2022 - 0

Demo Tuning Ryzen 7000 ‘Zen4’ + MSI X670E ACE di AMD Grand Launch Party Indonesia

Menyambut kehadiran prosesor terbaru AMD yakni Ryzen 7000-series Zen4 ‘Raphael’…
February 23, 2021 - 0

Review Cooler Master ML360 SUB-ZERO (+ Overclocking Core i9-10900K @ 6 Ghz )

Pendingin pada komputer umumnya akan menjaga suhu perangkat komputer dalam…
November 28, 2019 - 0

Overclocking Extreme AMD 3rd Gen Ryzen Threadripper 3970X : Rekor Dunia Berjatuhan!

Setelah mengumumkan kemunculannya pada awal November ini, AMD akhirnya meluncurkan…

Easy OC

December 19, 2020 - 0

Easy Overclocking Intel Core i5-10600K & Core i7-10700K

Prosesor Intel Core 10th Gen ‘Comet Lake’ merupakan prosesor yang…
October 11, 2018 - 0

Hands-On Feature: Asus ROG AI Overclocking (di ROG Maximus XI Hero Wi-Fi)

Setelah sebelumnya kami melakukan hands-on motherboard ROG Maximus XI Hero…
February 16, 2018 - 0

Overclocking RAM Murah dan Mudah: Memory Try It pada MSI A320M Pro-VD/S (Ryzen 3 2200G ‘Raven Ridge’)

  Overclocking RAM dengan chipset A320? Kenapa Tidak? Saat ini,…
August 21, 2017 - 0

Easy OC Core i9-7900X di MSI X299 Tomahawk Arctic: Enhanced Turbo dan GameBoost

Sejauh ini, solusi prosesor Intel untuk kelas Enthusiast pada harga…

General OC

August 30, 2022 - 0

G.Skill umumkan Trident Z5 Neo & Flare X5: Dukung AMD EXPO, Tersedia Hingga DDR5-6000CL30

G.Skill sebagai produsen RAM yang terkenal dengan kemampuan overclocking-nya, hari…
August 5, 2021 - 0

Test : Overclocking IGP Radeon Vega (Ryzen 7 5700G) di MSI B550I GAMING EGDE WIFI

Prosesor Ryzen 5000 G-series ‘Cezanne’ baru saja hadir untuk DIY…
June 9, 2021 - 0

G.Skill rilis Trident Z Royal Elite DDR4-4000 CL14 32 GB Kit : Kapasitas Besar, Frekuensi Tinggi, Latency Ketat

Sebagai produsen RAM yang nampaknya tidak berhenti mengejar performa tertinggi,…
April 17, 2021 - 0

G.Skill Umumkan Trident Z Royal Elite : Sampai Kecepatan DDR4-5333 CL22

G.Skill, produsen RAM ternama yang terkenal dengan kemampuan overclocking-nya, mengumumkan…