Overclocking Review: Gigabyte AORUS AX370-Gaming 5
Performance Test – Game Benchmark
Menguji performa sebuah sistem nampaknya tak lengkap tanpa menyertakan hasil benchmark dari beberapa game. Kami sendiri akan menggunakan game:
- Assassin’s Creed Unity (DX11)
- GTA V (DX11)
- Ashes of the Singularity (DX12)
GTA V dan ACU dimainkan seperti biasa kemudian di-capture framerate + frametime-nya oleh tool FRAPS, lalu dianalisa dengan tool FRAFS untuk mengambil nilai average FPS dan 99th percentile FPS (1% Minimum FPS-nya). Sedangkan Ashes of the Singularity diuji dengan benchmark internal-nya.
Tambahan: Sekilas mengenai FPS dan Frame Time
Ada beberapa skenario pengujian dalam gaming yang menghasilkan variasi framerate cukup tinggi yang tidak bisa terdeteksi oleh penghitungan average FPS(frame per second) saja. Kejadian ini membuat kami memutuskan untuk melihat data Frametime log. Frametime adalah waktu dimana 1 (satu) frame akan di-render oleh sistem, biasanya dalam satuan milliseconds (ms). Selama ini kami menggunakan FPS (Frame per second) sebagai unit pengukuran untuk mempermudah perbandingan. Namun, ada kalanya pengukuran frame time ini bisa lebih penting, karena bisa memberi kami data untuk melihat seberapa jauh variance/perbedaan dari waktu render masing-masing frame.
Umumnya, waktu render yang jauh berbeda antar frame, misal frame pertama dirender pada 16.7 ms, lalu frame kedua pada 40 ms, lalu frame ketiga pada 16.7 ms, akan membuat kita merasa adanya ‘stuttering’ dalam game.
Sebagai perbandingan, inilah konversi FPS ke Frametime:
(dengan rumus FPS = 1000/Frametime, frametime dalam satuan ms. Berlaku sebaliknya, Frametime = 1000/FPS )
- 120 FPS = 8.3 ms (1000/120 = 8.3)
- 60 FPS = 16.7 ms (1000/60 = 16.7)
- 30 fps = 33.3 ms (1000/30 = 33.3)
- 20 fps = 50 ms (1000/20 = 50)
Ini berarti makin KECIL frametime, makin BESAR FPS-nya, dan berlaku sebaliknya.
Setelah menganalisa lebih lanjut, kami menemukan bahwa ada juga cara mudah untuk menentukan apakah sebuah sistem PC mengalami ‘stutter’ yang parah atau tidak. Salah satunya adalah dengan menganalisa frametime log dari beberapa tool seperti OCAT, Tool sederhana ini dapat menghitung secara otomatis bagian 1% frame yang ‘terburuk’ dari sekumpulan data frame time (a.k.a 99th percentile).
Tentunya, PC yang nilai ‘1% minimum FPS’-nya jauh lebih rendah dari FPS rata-rata, pastinya akan mengalami ketidaknyamanan berupa berbagai kejadian ‘stutter’ dalam game.
[caption id="attachment_12286" align="aligncenter" width="500"] Pada sampel data frametime berikut, terlihat bahwa data Average tidak terlalu mencerminkan ‘spike’ yang terjadi, sedangkan data 99th percentile-nya lebih mendekati sebagian besar lonjakan yang terjadi sepanjang game berlangsung[/caption]
Berikut Hasilnya:
Gaming Test – GTA V
Setting
Hasil Benchmark
Gaming Test – AC Unity
Setting
Hasil Benchmark
Gaming Test: Ashes of the Singularity (DX12)
Setting
Hasil Benchmark
- Overview, Spesifikasi Motherboard, Testbed Spec
- Kemasan & Perlengkapan, Tampilan Fisik, Slot Ekspansi
- Analisa Singkat VRM, OC Features
- Tampilan BIOS
- Tool & Software
- Setting Hardware & Overclocking
- Performance Test - Synthetic Benchmark
- Performance Test - Game Benchmark
- Pengujian Ekstra: SSD IO Synthetic Benchmark, Konsumsi Daya, RGB Fusion
- Pengujian Ekstra: Suhu VRM saat Overclocking, Loadline Calibration, DRAM Compatibility Test
- Kesimpulan