Hands-on Overclocking: Gigabyte X299 Designare EX + Core i9-7980XE
Berikut rekap dari setting sistem kami saat default vs OC :
Setting Sistem – Default
Saat default, terlihat bahwa di Core i9-7980XE, jumlah core yang di-load menentukan kecepatan CPU. Load ringan yang mengaktifkan 1-2 Core akan mengizinkan CPU untuk beroperasi hingga 4.4Ghz, sedangkan saat SEMUA core di-load (All-Core Turbo), kecepatan CPU diturunkan ke 3.4Ghz. Saat default pun sistem akan menjalankan RAM-nya pada standar DDR4-2133.
Berikut pembacaan sistem kami dari HWiNFO Summary saat default:
Setting Sistem – Overclocked (CPU 4.2Ghz, Mesh 3 Ghz, RAM DDR4-3600 CL16, Subtiming Optimized)
Hasil Test – CPU Temperature
Dengan HWinFO, kami mencatatkan suhu operasional CPU saat menjalankan beberapa loop Cinebench R15 (Multi-Core). Berikut hasilnya:
Default : CPU Package Max 65 C
–
Overclocked: CPU Package Max 83 C
Overclocking Core i9-7980XE nampak memberi beban yang cukup berarti bagi sistem pendingin. Dari defaultnya di 65 C, kami mencatatkan peningkatan hingga sekitar 83 C. (Ini pun sudah dilakukan dengan paste liquid metal Conductonaut).
Berikutnya, dalam keadaan OC 4.2Ghz kami mencari sensor untuk mengukur suhu MOSFET VRM, dan menemukan sensor-nya bisa terbaca pada HWiNFO:
Nampak pembacaan sensor pada X299 DESIGNARE menunjukkan suhu MOSFET yang masih sangat aman meskipun sistem sudah di-overclock.
Hasil Test – Performance / Konsumsi Daya
Ini hasil uji performa dan konsumsi daya pada sistem:
Meskipun sudah mendapat gelar prosesor desktop terkencang Dunia(saat artikel ini rilis), i9-7980XE jelas masih memiliki headroom ekstra. Hampir semua multi-threaded benchmark mengalami peningkatan di atas 20%. Mengingat 7980XE pada keadaan default sudah sangat kencang, peningkatan ekstra 20+ % ini cukup terasa efeknya (terutama pada aplikasi cpu-intensive seperti Blender). Gaming performance pada GTA V meningkat cukup tinggi juga (di atas 30% !)
Satu-satunya skenario dimana peningkatan yang didapatkan minimal(bahkan lebih rendah dari default) adalah di skenario Single-Core. Ini terjadi karena setting OC All-core 4.2Ghz kami masih tidak meningkatkan kecepatan CPU lebih tinggi dari Single-Core Turbo 7980XE yang bisa meningkat hingga 4.4Ghz. Kami bisa saja meng-overclock 7980XE ke 4.4Ghz all-core, namun peningkatan voltage yang kami butuhkan untuk membuatnya stabil akan ‘menyiksa’ cooler kami.
Dengan adanya peningkatan performa, tentu ada konsumsi daya yang harus dibayar. Dengan setting OC yang kami lakukan padanya, CPU-nya menunjukkan peningkatan konsumsi daya cukup drastis, 52% pada skenario CPU-intensive load, dan 30-an % di Gaming Load.
Bonus: CPU OC 4.5 Ghz, 1.2V
Kesimpulan
Melihat sepintas dari segi layout-nya, Gigabyte X299 DESIGNARE tidak sebegitunya berbeda dengan ‘saudara’-nya di lini produk X299 ini seperti X299 AORUS Gaming 7 Pro yang pernah kami uji. Posisi beberapa panel masih cukup serupa, dengan perbedaan terbesar pada penampilan, dan opsi konektivitas serta ekspansi (ada Thunderbolt misalnya). Desain sirkuit VRM untuk CPU-nya pun mirip.
Sesi hands-on singkat kami dengan prosesor Core i9-7980XE kali ini cukup menunjukkan bahwa X299 DESIGNARE tergolong overclocker-friendly dan menyertakan berbagai opsi overclocking yang memadai untuk melakukan tuning.
Dari segi reliability, saat motherboard ini bisa menangani 7980XE yang di-overclock dengan konsumsi daya CPU pada 400W lebih, nampaknya aman untuk berasumsi bahwa motherboard ini tidak akan kesulitan menangani prosesor lain dengan kelas di bawah-nya.
Sampai jumpa di pengujian kami yang berikutnya, hanya di JagatOC!