Feature Preview: AMD Precision Boost Overdrive di Pinnacle Ridge dan B450
Hasil – Kondisi CPU Saat PBO ENABLED
Berikut kondisi CPU saat PBO Diaktifkan vs AUTO:
CPU – Gigabyte B450 AORUS PRO WIFI – Dibaca dari HWiNFO
Kami melakukan observasi kondisi CPU (clock,suhu, daya) dengan HWiNFO saat Cinebench R15 multi-core load berjalan:
Terlihat jelas bahwa:
- CPU Ratio meningkat dari 39.25x (default) ke 40x
- Suhu operasi meningkat dari 68C ke 75C (Tdie)
- CPU Core Power (dibaca dari SVI2) meningkat dari 112W ke 140W
- CPU VCore meningkat dari 1.332V ke 1.416v
Perubahan PPT/TDC/EDC – MSI B450 TOMAHAWK – Dibaca dari Ryzen Master
Di atas bisa dilihat bahwa dalam keadaan DEFAULT, PPT/TDC/EDC ada di hampir 100%, lalu mengaktifkan PBO akan menurunkan nilai PPT/TDC/EDC tersebut, membuat sistem ‘mengizinkan’ CPU untuk dioperasikan lebih tinggi.
Hasil – Performance Test – Gigabyte
Ryzen 7 2700X | Gigabyte B450 AORUS WIFI PRO (DEFAULT)
Ryzen 7 2700X | Gigabyte B450 AORUS WIFI PRO (PBO ENABLED)
Hasil – Performance Test – MSI
Ryzen 7 2700X | MSI B450 TOMAHAWK (DEFAULT)
Ryzen 7 2700X | MSI B450 TOMAHAWK (PBO ENABLED, SCALAR 10X)
Kesimpulan (sementara)
Berikut rangkuman dari pengujian singkat kami:
Secara singkat, PBO benar bisa meningkatkan performa, dengan meng-‘Overclock’ CPU sedikit di atas standarnya, tanpa merusak performa single-core. Perlu diketahui juga, dengan menyalakan PBO ini, kami melihat bahwa prosesor 2700X-nya lebih sering mencapai clockspeed maksimal, baik pada mode multi-core, maupun single-core. Namun perlu dicatat juga bahwa peningkatan performa yang kami lihat masih cukup kecil, hanya sekitar 1.5 – 2%. Motherboard MSI yang memiliki pengaturan manual ke PBO Scalar 10X nampak memiliki peningkatan sedikit lebih tinggi karena boost-nya bertahan lebih lama.
Bagaimana kalau dibandingkan dengan OC manual ke 4.2Ghz?
OC CPU 2700X secara manual all-core ke 4.2Ghz bisa meningkatkan performa multi-core sejauh 6-7% an, sedikit lebih kencang dari apa yang ditawarkan PBO.
Pada saat pengujian ini, kelebihan PBO adalah:
- OC dengan ‘mudah’ karena cukup mengubah nilai variabel PBO dari ‘AUTO’ menjadi ‘ENABLED’
- Berbeda dengan OC manual dimana Anda harus bereksperimen dengan berbagai setting CPU, PBO lebih mudah stabil dibanding OC manual. Kami tidak pernah menemui BSOD pada saat PBO Aktif.
- Performa all-core meningkat tanpa merusak performa single-core, dan di beberapa kasus, performa single core sedikit meningkat karena clockspeed 1-core boost ditahan lebih lama
Hanya saja, karena PBO masih didesain dengan memperhitungkan faktor keamanan dan kestabilan, peningkatan yang ditawarkan PBO masih belum cukup untuk memberikan ekstra performa signifikan. Anda juga perlu ingat bahwa PBO akan meningkatkan konsumsi daya dan temperatur CPU. Seperti hal-nya XFR2, PBO Bergantung pada suhu operasi, dan berarti heatsink/cooler yang lebih baik akan mengizinkan CPU untuk di-boost lebih lama. Kalau Anda menggunakan Stock Cooler, nampaknya efek peningkatan PBO akan sangat minimal.
Penambahan PBO pada 400-series chipset(B450 dan X470) ini cukup menarik, walau pada masa mendatang, kami berharap fitur PBO ini lebih dikembangkan oleh AMD dan motherboard vendor, dimana kami ingin melihat perbaikan seperti:
- Menu one-click yang lebih mudah diakses untuk menyalakan PBO (misalnya di halaman depan BIOS)
- Preset PBO yang lebih aggresive pada motherboard yang VRM-nya punya komponen bagus
Nah, sesi uji singkat kami berakhir di sini, sampai jumpa di pengujian selanjutnya!
- Overview, Mengenal Precision Boost
- Mengaktifkan PBO (Gigabyte / MSI B450)
- Hasil, Kesimpulan