AOCT 2016 Grand Battle: Penentuan Jawara OC Amatir
Inilah puncak dari AOCT 2016 Grand Battle! Di penghujung hari ketiga HWBOT World Tour 2016 – Asia Pasific, final turnamen overclocking khusus untuk amatir ini akhirnya diselenggarakan. Dua tim sejak sore hari tadi sudah memastikan kursi final, yaitu Plendas Plendus dan Moee. Kedua tim ini berasal dari Solo, dan tergabung ke komunitas overclocking yang sama. Bagaimana jalannya partai puncak antara keduanya?
Sebelum final dimulai, terlebih dahulu digelar perebutan tempat ketiga antara tim Galaxy Solo 1 dengan tim Enjoy OC yang hanya diwakili oleh satu overclocker saja. Final dan perebutan tempat ketiga ini tetap dijalankan dengan set hardware yang sama, yaitu dengan prosesor Core i5-6600K, RAM Vengeance Pro DDR4-2666, monitor 243V, SSD Q300 Pro 128 GB, PSU X-750, serta empat motherboard berbeda dari para sponsor, yaitu Maximus VIII Hero, Gaming Z170X, GA-Z170X-SOF Force, serta Z170A Gaming M7. Adapun sponsor dari turnamen ini adalah Intel, dengan didukung empat sponsor motherboard, yaitu Asus, MSI, Gigabyte, dan Biostar.
Perebutan Tempat Ketiga: Solo vs Jakarta
Walaupun hanya seorang diri, Enjoy OC ternyata tidak bisa dipandang sebelah mata. Sejak awal, Verris, wakil Enjoy OC, bisa memberikan tekanan besar ke Galaxy Solo 1. Skor Galaxy Solo 1 yang cukup tinggi ternyata bisa dilampaui oleh Verris. Apa bisa bisa mempertahankan tingkat penampilannya dan merebut gelar juara ketiga di AOCT 2016 Grand Battle?
Hingga sisa waktu 15 menit, Galaxy Solo 1 baru berhasil mencatatkan skor Intel XTU 4.5 GHz di dua motherboard, sementara Enjoy OC sudah berhasil melakukannya di tiga motherboard, dengan skor rata-rata di atas Galaxy Solo 1. Namun, di saat terakhir, Galaxy Solo 1 ternyata bisa membalikkan keadaan melalui rentetan skor tinggi mereka. Hingga 2 menit terakhir, Verris masih berjuang, dan berusaha mengejar defisit 43 poin.
Sayang sekali, perjuangan di 2 menit terakhir ternyata tidak bisa menutup defisit skor Intel XTU antara keduanya. Enjoy OC terpaksa harus mengakui keunggulan Galaxy Solo 1. Namun, tetap saja, perjuangannya seorang diri di AOCT 2016 Grand Battle ini mengundang decak kagum dari para penonton.
Perang Saudara di Puncak AOCT 2016 Grand Battle
Akhirnya, kita tiba di babak final! Final AOCT 2016 Grand Battle ini mempertemukan dua tim dari Solo, dari komunitas yang sama, yaitu Plendas Plendus, juara AOCT 2015 – Yogyakarta, dengan Moee, “junior” mereka. Tantangan untuk final ini adalah Intel XTU, tanpa batas clock sama sekali. Siapa nantinya yang akan menjadi juara?
Kedua tim mengawali sesi final dengan baik, di mana mereka berhasil mencatatkan skor yang terbilang baik di motherboard yang mereka gunakan masing-masing. Moee memilih menggunakan MSI dan Gigabyte, sementara Plendas Plendus memilih Asus dan Biostar. Hingga sekitar sisa waktu 20 menit, adu skill keduanya terlihat berimbang, dengan keduanya sama-sama pernah merasakan mengungguli lawannya dalam 40 menit.
Memasuki 10 menit terakhir, Moee sudah menyelesaikan Intel XTU di semua motherboard yang digunakan, sementara Plendas Plendus masih belum menyelesaikan benchmark di Gigabyte. Kondisi ini membuat Plendas Plendus tertinggal sementara dari juniornya. Hingga 2 menit terakhir, Plendas Plendus masih juga belum bisa menyelesaikan benchmark di motherboard Gigabyte mereka. Apakah di saat-saat terakhir mereka bisa mengeluarkan skor?
Ternyata, Plendas Plendus harus mengakui keunggulan Moee, dengan hasil 4 benchmark berbanding 3 benchmark. Jawara AOCT 2016 Grand Battle akhirnya didapatkan! Moee berhasil menjadi jawara AOCT 2016 Grand Battle!