Analisis & Overclocking Review Ryzen 3 3100 & Ryzen 3 3300X : 3rd Gen Ryzen 3 7nm
Result: Thermal, Power, Performance Part 1(Synthetic)
Stability Test & Thermal/Power Output
CPU kami bebani dengan Cinebench R15 selama 5 Menit untuk uji stabilitas, lalu kami mencatat beberapa variabel, mulai dari voltage, suhu, hingga power.
Average CPU Voltage
Dengan setting VCore = 1.35v, VCore saat load yang terdeteksi adalah 1.337v baik untuk 3100 dan 3300X. Yang menarik, bagi 3300X kami, ini terhitung ‘undervolting’, karena voltase saat loadnya lebih kecil dari keadaan default.
CPU & VRM MOS Temperature
Peak Power Consumption
(TOTAL System power, with Cinebench R15 Multi-core Load)
Kami terkejut melihat pembacaan suhu dan daya-nya.
Ryzen 3 3300X menunjukkan hal yang masuk akal yakni suhu dan konsumsi daya cenderung tetap meski di-overclock, karena voltage yang kami set manual lebih rendah dari default.
Yang agak mengejutkan adalah peningkatan besar pada suhu load baik pada CPU maupun VRM MOSFET di sistem Ryzen 3 3100.
Melihat konsumsi daya-nya yang naik ke 135W dari 118W default, peningkatan suhu ini masih kelihatan wajar, namun kami sedikit terkejut bagaimana Ryzen 3100 dan 3300X yang diset voltase sama dan dijalankan pada clock sama 4400Mhz, bisa menunjukkan perbedaan karakteristik konsumsi daya. Tentu konsumsi daya ekstra tersebut akan menjadi beban panas ekstra yang harus dilepas oleh HSF, dan ini nampak menjadi penyebab peningkatan suhu operasional pada Ryzen 3 3100 ke 80C-an. (Kami berharap ini tidak terjadi karena sensor suhu yang faulty)
Untungnya baik suhu CPU dan suhu VRM dalam keadaan worst case seperti ini pun masih masuk batas toleransi. Perlu diketahui suhu saat load ringan seperti gaming pada umumnya tidak sama dengan ‘Stress Test’ Cinebench yang kami berikan pada kedua prosesor ini.
Hal menarik berikutnya adalah : efisiensi daya dari Ryzen 3 3300X justru naik setelah di-overclock, ini berarti peningkatan performa yang didapat sebanding, bahkan lebih baik dari energi yang dikeluarkan :)
Ryzen 3 3100 sendiri tidak mengalami perubahan berarti dari segi performance per watt setelah di-overclock.
PERFORMANCE TEST – Synthetic Benchmark – CPU
Setelah overclocking diaplikasikan, saatnya melakukan uji performa singkat dengan beberapa aplikasi benchmark sintetis
CPU Benchmark – Cinebench R15
Terlihat pada setting 4.4 Ghz, Ryzen 3100 mendapat peningkatan performa yang cukup menarik setelah overclocking : 14-15% pada baik Multi Core dan Single Core.
Sayangnya, karena Ryzen 3 3300X tidak memiliki peningkatan banyak performa
PERFORMANCE TEST – Synthetic Benchmark – RAM (on Ryzen 3 3100)
Berikutnya, kami akan melihat performa RAM di Geekbench 4 dari segi Bandwidth dan juga Latency
(note: JANGAN bandingkan bandwidth dan latency di Geekbench dengan AIDA64!)
Geekbench 4
Dari pengukuran di Geekbench dengan berbagai konfigurasi RAM pada Ryzen 3 3100, terlihat karakteristik yang selama ini ada di Zen2:
- Mode 1:1 tetap memberikan latency terbaik
- Bandwidth dari konfigurasi DDR4-4400 CL18-24-24-42 belum mengejar sebuah DDR4-3800 CL18-22-22-42.
- Tuning Subtiming di DDR4-3600CL18 cukup efektif meningkatkan Bandwidth dan menurunkan latency
- Konfigurasi DDR4-3800CL14 1:1 masih jadi yang tercepat dari segala konfigurasi lain, namun sayang sistem kami menolak stabil MemTest di konfigurasi ini, dan hanya bisa benchmarking saja.
SiSoft Sandra – Inter-Core Latency
Pengujian tambahan yang kami sertakan di analisis ini adalah sebuah modul dari SiSoft Sandra bernama Inter-core Latency benchmark, dari menu CPU Multi-core Efficiency Test.
Secara sederhana, benchmark ini akan menguji berapa waktu yang dibutuhkan setiap core dalam melakukan komunikasi ke setiap core lainnya.
Berikut hasilnya:
Terlihat dengan JELAS bahwa 3300X memiliki Inter-core Latency yang JAUH lebih rendah dari 3100, dan ini disebabkan oleh komunikasi antar core di Ryzen 3 3100 kadang masih harus dilakukan lewat Infinity fabric.
Semua Core di 3300X terdapat pada SATU CCX (Core Complex, isi 4-core), sehingga ketika semua core-nya harus mengakses satu sama lain, komunikasi dengan ‘dunia luar’ tidak dilakukan.
Sebaliknya, 3100 memiliki desain 2 CCX, dengan setiap CCX memiliki 2-Core (total tetap sama 4-core). Saat core #1 pada 3100 ingin berkomunikasi dengan core #4, maka komunikasi harus dilangsungkan lewat infinity fabric.
Ini sebabnya konfigurasi RAM (yang juga mempengaruhi kecepatan infinity fabric) berpengaruh signifikan pada Ryzen 3 3100, dan tidak demikian pada Ryzen 3 3300X.
Berikut ilustrasi dari datasheet AMD untuk memudahkan visualisasi:
Perlu diketahui juga bahwa dengan konfigurasi seperti ini, 4-core pada 3300X memiliki akses ke sebuah L3 Cache 16MB, sedangkan pada 3100, ada 2-core yang memiliki akses ke L3 8MB dalam satu CCX-nya.
Pada aplikasi yang membutuhkan memory access cukup gesit, 3300X akan lebih mudah menunjukkan extra performa karena topologi yang ia gunakan.
Mari lihat performa kedua chip ini pada real-world apps, dan juga gaming test.
- Overview, Testbed, Metode Pengujian
- Analisis Boost Clock, Voltage & Temperature - Stock Cooler
- CPU Cooler vs Clockspeed & Performance (Wraith Stealth vs SE-224-XT)
- CPU Overclocking Setting: BIOS dan Ryzen Master
- RAM Overclocking Part 1 : Pengenalan Variabel
- RAM Overclocking Part 2 : Praktek & Setting
- Result: Thermal, Power, Performance Part 1 (Synthetic)
- Result : Performance Part 2 (Real-world App / Game), Kesimpulan