JagatReview 2014 Overclocking Award: VGA AMD
Setiap tahun, JagatReview mengumpulkan beberapa hardware terbaik dari kelasnya masing-masing, dan memberinya penghargaan yang bernama ‘JagatReview Annual Award’. Kali ini, kami akan memilih beberapa komponen PC yang memiliki kelebihan khusus dari aspek tuning dan overclocking.
Kartu Grafis, atau dikenal juga dengan nama VGA Card, merupakan sebuah komponen yang berfungsi melakukan kalkulasi grafis. Semakin cepat komponen ini bekerja, semakin cepat pula perhitungan grafis dapat dilakukan. Pada aplikasi game 3D, umumnya pemroses grafis yang kencang dapat menghasilkan framerate yang tinggi, membuat gameplay menjadi lebih smooth dan nyaman.
VGA yang memiliki overclocking headroom besar tentunya memiliki potensi performa gaming yang lebih tinggi jika dimanfaatkan. Untuk itu, banyak vendor kartu grafis akhirnya merilis kartu grafis dengan komponen mumpuni yang siap dioverclock, dan bahkan sudah meng-overclock VGA tersebut dari pabrikannya(factory overclock). Mari kita simak mana VGA paling overclockable yang singgah di lab JagatReview di tahun 2014 lalu!
Oh ya, kami akan membagi Overclocking Award untuk kartu grafis menjadi 2(dua) bagian, yakni: VGA AMD, dan VGA NVIDIA. Di bawah ini, kami akan membahas VGA yang menggunakan chip AMD Radeon.
MSI Radeon R9 290X Lightning
GPU AMD Radeon R9 290X sangat terkenal dengan panasnya yang luar biasa, dan juga memiliki overclocking headroom yang tidak terlalu tinggi, baik dari pencapaian GPU clock, maupun Memory(Video memory) Clock. Namun, MSI sukses menciptakan salah satu kartu grafis R9 290X yang paling overclockable, dengan merilis MSI Radeon R9 290X Lightning. VGA MSI Seri Lightning selalu memberi kejutan dari segi overclockability, dan itu tetap berlaku meskipun MSI menggunakan chipset GPU yang konon sulit dioverclock karena panasnya.
Seperti yang bisa anda lihat pada uji overclocking singkat kami yang dulu, MSI R9 290X Lightning memiliki kecepatan GPU default sebesar 1080Mhz (dari default R9 290X sebesar 1000Mhz). Kecepatan 1080Mhz sebagai factory-overclock ini terlihat kecil, namun merupakan salah satu factory overclock yang tinggi pada kelas R9 290X, mengingat thermal load dari R9 290X yang besar. Kami juga masih bisa meningkatkan kecepatannya lagi ke setidaknya 1150MHz – 1200Mhz-an, dengan masih menggunakan aircooling TriFrozr bawaannya. Yang cukup mengejutkan juga adalah pencapaian kecepatan video memory clock pada R9 290X Lightning yang bisa melewati batas 1650-1700Mhz berkat penggunaan IC memory tipe Samsung, bukan Elpida seperti ditemui pada desain reference R9 290X. Semua ini, digabungkan dengan regulator daya berkomponen mumpuni yang siap mensuplai daya maksimal, membuat MSI R9 290X Lightning semakin tangguh untuk menghadapi skenario overclocking apapun, mulai dari penggunaan harian, hingga ke overclocking ekstrim.
Beberapa extreme overclocker yang menggunakan card R9 290X Lightning dengan dikabarkan bisa mencapai clock 1500-1600Mhz-an dengan pendingin LN2, membuat MSI R9 290X Lightning menjadi salah satu VGA favorit overclocker yang hobi mengejar benchmark world record.
Untuk semua kemampuan overclocking yang diberikan MSI padanya, kami memberi dia JagatReview 2014 Overclocking Award – Gold. Oh ya, anda yang ingin melihat review lengkapnya bisa mengunjungi link berikut ini.
ASUS ROG Matrix R9 290X Platinum
Kartu grafis besutan ASUS yang menyandang gelar ‘Matrix’ merupakan sebuah tanda kalau VGA tersebut didesain dengan overclocking sebagai faktor utama. Selain mengusung factory-overclock pada GPU sebesar 1050Mhz(dari default 1000Mhz), dan RAM pada 1350Mhz(dari default 1250mhz), ASUS ROG Matrix R9 290X Platinum memiliki beberapa tambahan fitur lain yang membuat dirinya beda dari yang lain, misalnya saja penggunaan desain 14-phase Super Alloy Power pada bagian voltage regulator(VRM), membuat komponen VRM pada Matrix lebih tahan akan suhu tinggi, memiliki usia pakai lebih panjang, dan tentu saja sanggup memberi asupan daya besar saat overclocking.
Sebuah fitur unik yang juga ditemukan pada Matrix R9 290X Platinum adalah Memory Defroster. Fitur ini khusus dibuat untuk skenario overclocking menggunakan pendingin Liquid Nitrogen(LN2), untuk mencegah komponen video memory yang digunakan mengalami kegagalan operasi karena terlalu dingin. Bagi overclocker ekstrim, tentunya fitur ini berguna sekali.
Satu-satunya hal yang terasa agak kurang dari VGA Matrix adalah kemampuan pendingin bawaannya yang masih memiliki suhu operasional yang agak tinggi pada kecepatan fan AUTO(seperti yang bisa anda lihat pada review lengkap VGA ini), untungnya hal tersebut bisa Anda atasi dengan menggunakan kecepatan fan manual. Untuk berbagai fitur overclocking yang disematkan padanya, kami memberi ASUS ROG Matrix R9 290X JagatReview 2014 Overclocking Award – Silver.