10 Software Penting untuk Overclocker
Saat melakukan overclocking, ada banyak hal yang perlu diperhatikan oleh sang pelaku, alias overclocker, mulai dari clockspeed dari komponen yang di-overclock, voltase yang diberikan, suhu perangkat, peningkatan kemampuan overclocking, stabilitas sistem, dan lain sebagainya. Bila Anda baru berkecimpung di dunia overclocking, tentunya berbagai tool untuk memantau hal-hal di atas wajib Anda kenal. Penasaran dengan tool apa yang bisa melakukan hal itu? Kami akan membahasnya dalam artikel ini!
Tool pendukung overclocking sendiri secara garis besar bisa diklasifikasikan ke 4 (empat) kelompok, yaitu:
- Hardware Detection/Monitoring: Untuk melihat keadaan komponen PC, apa spesifikasinya, berapa temperaturnya dsb.
- Stability Test: Menguji seberapa stabil sebuah PC setelah di-overclock
- Overclocking Tool/Utility: Mengatur clockspeed, umumnya dilakukan di Sistem Operasi
- Benchmark: Menguji seberapa cepat PC yang sudah di-overclock.
Di artikel kali ini, kami akan memperkenalkan 10 tool umum yang harus Anda kenal karena bisa banyak membantu “karir” Anda di dunia overclocking! (Oh ya, mungkin Anda tidak akan terlalu banyak menemukan benchmark di artikel ini, karena kami akan membahasnya secara spesifik di artikel berikutnya)
1. CPU-Z (Hardware Detection)
CPU-Z adalah tool yang memungkinkan kita mengetahui informasi mengenai hardware yang kita gunakan. Di sini kita bisa melihat jenis processor apa yang kita gunakan beserta dengan informasi mengenai spesifikasinya. Biasanya, para overclocker menggunakan aplikasi ini untuk mengkonfirmasi apakah hardware mereka khususnya prosesor dan RAM berhasil di-overclock atau tidak. Hal ini dikarenakan aplikasi ini mampu menampilkan informasi yang sangat detail mengenai kedua hardware tersebut. Untuk prosesor sendiri kita bisa memeriksa kecepatannya secara live beserta dengan tegangan yang kita berikan. Untuk RAM sendiri kita bisa melihat frekuensi yang kita gunakan untuk setiap keping memori. Tidak hanya itu, kita juga bisa melihat timing dari setiap memory meskipun hanya untuk yang primer saja.
2. GPU-Z (Hardware Detection/Monitoring)
Seperti namanya, aplikasi ini memungkinkan kita untuk mengetahui berbagai informasi mengenai kartu grafis yang kita gunakan. Banyak hal yang bisa kita lihat disini mulai dari sekedar seri kartu grafis yang kita gunakan hingga hal yang lebih spesifik seperti kecepatan dari GPU di kartu tersebut. Seperti halnya CPU-Z, para overclocker menggunakan aplikasi ini untuk memantau keadaan dari kartu grafis yang mereka overclock secara live mulai dari suhu hingga tegangan yang diberikan.
3. MSI Afterburner (Overclocking Tool/Hardware Monitoring)
MSI Afterburner adalah aplikasi yang memungkinkan kita untuk melakukan overclocking ke kartu grafis kita. Aplikasi yang dikeluarkan oleh MSI bisa digunakan untuk berbagai kartu grafis berbasis AMD dan NVIDIA dari brand yang berbeda-beda. Banyak hal yang bisa dilakukan oleh overclocker di aplikasi ini mulai dari hanya sekedar memerika spesifikasi kartu grafis hingga mengubah beberapa parameter. MSI Afterburner membuat kita bisa mengubah berbagai parameter di kartugrafis kita seperti tegangan yang kita berikan, kecepatan dari GPU, frekuensi dari memori kartu grafis kita, hingga kecepatan dari kipasnya.
4. NVIDIA Inspector (Overclocking Tool)
NVIDIA Inspector adalah sebuah aplikasi yang bisa kita gunakan untuk melakukan overclocking ke kartu grafis. Kalau dilihat sekilas, aplikasi ini memiliki tampilan yang hamper sama dengan GPU-Z dimana perbedaannya adalah terdapatnya opsi untuk overclocking, NVIDIA Inspector hanya bisa digunakan untuk kartu grafis berbasis NVIDIA. Hal yang perlu dipehratikan saat kita akan menggunakan aplikasi ini adalah kecepatan GPU yang ditampilkan menggunakan sistem offset. Jadi kalian harus mengetahui berapa kecepatan GPU terlebih dahulu sebelum meningkatkannya.