Mini OC Challenge – ID-Cooling: Sesi Kualifikasi
Tantangan adu skill overclocking one-on-one, Mini OC Challenge, kembali digelar di AOCT 2015 – Yogyakarta. Masih dengan set hardware yang sama dengan AOCT 2015 – Yogyakarta, yaitu Intel Core i7, Corsair Vengeance LPX DDR4-3200, Silicon Power S60, Dell S2240L, serta Cooler Master G550M, para peserta tantangan ini harus beradu kemampuan melakukan overclocking secara cepat ke sistem tersebut. Namun, sedikit berbeda dengan turnamen utama, kali ini peserta tidak perlu membawa perangkat pendingin sendiri karena ID-Cooling telah menyediakan FrostFlow 240L untuk tantangan ini.
Mini OC Challenge ini sendiri terdiri dari 2 bagian kualifikasi, yang masing-masing diikuti 4 overclocker dengan sistem gugur, sehingga peserta yang kalah dalam pertempuran adu skill 10 menit harus angkat kaki. Untuk kualifikasi pertama dengan 4 peserta, motherboard yang digunakan adalah Gigabyte Z170X-Gaming 5. Sementara untuk kualifikasi kedua dengan 4 peserta berikutnya, motherboard yang digunakan adalah MSI Z170A GAMING M7.
Sembari menunggu pengumuman finalis dari AOCT 2015 – Yogyakarta, para pengunjung arena dihibur oleh tantangan ini, sehingga tidak terasa seluruh sesi kualifikasi telah berlangsung. Bagaimana jalannya sesi kualifikasi tersebut?
Kualifikasi Gigabyte
Di kualifikasi Gigabyte ini, dua pendaftar AOCT 2015 – Yogyakarta yang gagal melewati babak audisi bertemu dengan dua overclocker yang namanya ada di banlist regional. Empat peserta untuk kualifikasi ini adalah Krisna P dan Qoni A dari tim peserta audisi serta Wilson L dan Faris Y yang telah menorehkan prestasi di beberapa lomba overclocking. Mereka harus beradu mencari skor 3DMark Ice Storm tertinggi.
Pertandingan pertama yang mempertemukan Krisna dan Qoni selesai dengan Qoni keluar sebagai pemenang. Sementara duel “saudara” antara Wilson dan rekan setimnya, Faris, berakhir dengan kemenangan Wilson. Qoni dan Wilson harus berhadapan di babak puncak kualifikasi ini.
Di final, Wilson dan Qoni ternyata tidak mengambil langkah cepat dari awal. Mereka memilih untuk melakukan konfigurasi perlahan-lahan di sistem yang mereka gunakan. Skor pertama di babak ini baru tercipta di sisa waktu hanya 4 menit. Lalu, bagaimana akhir dari babak ini? Walaupun telah berusaha mengejar skor dari Wilson, Qoni terpaksa harus mengakui bahwa lawannya tersebut lebih unggul. Dengan demikian, Wilson berhak atas 1 tempat di Mini OC Challenge Final yang akan digelar besok.
Kualifikasi MSI
Setelah kualifikasi Gigabyte berakhir, tantangan dilanjutkan dengan kualifikasi MSI, dengan benchmark yang juga berbeda, yaitu 3DMark Cloud Gate. Peserta dari kualifikasi MSI ini adalah 2 perwakilan tim ANU OC dari UNS Solo yang kurang beruntung di turnamen kali ini Yudha dan Idsyad, dan juga 2 overclocker yang juga kurang beruntung di audisi kemarin, Gigih dan Rangga. Bagaimana jalannya pertempuran keempatnya?
Adu kemampuan antara Yudha dan Irsyad berakhir dengan kemenangan Irsyad. Sementara untuk Gigih melawan Rangga berakhir dengan kemenangan Gigih. Irsyad dan Gigih harus berhadapan di babak puncak kualifikasi ini untuk memperebutkan tiket ke final.
Irsyad dan Gigih berhadapan di babak final yang sempat diwarnai masalah di sistem operasi di sistem yang digunakan oleh Gigih, yang membuat sesi sempat tertunda beberapa menit. Setelah sistem siap, pertempuran keduanya dilanjutkan dan Irsyad berhasil mengeluarkan skor terlebih dahulu. Namun, di saat-saat terakhir, Gigih justru mendapatkan skor yang lebih tinggi, dan mengalahkan Irsyad.
Untuk final yang akan digelar besok, kedua finalis akan mendapatkan tantangan yang luar biasa, yang pastinya jauh lebih berat dari apa yang dihadapi hari ini. Salah satu tantangan tersebut adalah menghadapi dua sistem dengan dua motherboard berbeda yang menjalankan benchmark berbeda. Siapakah yang akan menjadi pemenang? Kami akan melaporkannya dari lokasi acara!