Setting Overclock

Semua overclock yang kami jalankan di sini hanya dilakukan dari BIOS. Berikut berbagai setting yang kami uji:

*catatan: beberapa kali CPU-Z salah mendeteksi CPU Voltage(VCore) pada motherboard ini, sehingga terjadi kesalahan deteksi VCore

1. Default (Core i3-4130 3.4Ghz, DDR3-1600Mhz CL11)

 

2. CPU Default, OC RAM XMP(Core i3-4130 @ 3.4Ghz, DDR3-2133Mhz CL10)

 

3. CPU OC via BCLK, OC RAM via XMP(Core i3-4130 @ 3.5Ghz, DDR3-2200Mhz CL10)

 

Keterangan:

Pada preset pertama, kami membiarkan sistem berjalan dalam keadaan ‘Load Optimized Default’, menghasilkan kecepatan Prosesor 3.4Ghz, dan juga RAM yang berjalan pada DDR3-1600Mhz CL11. Ini juga merupakan kecepatan default yang akan Anda dapatkan ketika menggunakan chipset H81, B85, atau H97.

Selanjutnya di preset kedua kami melakukan overclocking RAM dengan menjalankan profil Extreme Memory Profile(XMP), dan dengan ini RAM berjalan pada kecepatan DDR3-2133Mhz dengan CL10. Jika RAM Anda tidak memiliki XMP, Anda juga masih bisa melakukan setting frekuensi dan timing RAM secara manual, walaupun ini sedikit lebih sulit dari hanya menyalakan preset XMP.

Yang terakhir, kami mencoba menaikkan Base Clock(BCLK), sekitar 3% dari 100Mhz, yakni 103Mhz. Ingat bahwa kemampuan overclocking BCLK pada prosesor Haswell Non-K akan sangat terbatas, dan umumnya nilai ini bisa ditingkatkan sekitar 3-5%, atau 7% kalau Anda beruntung. Pada sistem kami, penggunaan BCLK lebih dari 105Mhz mengakibatkan sistem mengalami ketidakstabilan, cukup wajar mengingat BCLK terhubung dengan semua clock yang ada pada sistem, termasuk clock signal dari RAM, DMI,  PCIe, SATA, USB, dan lain-lain.

Perlu diingat juga, dengan meningkatkan BCLK, RAM kami yang tadinya berjalan pada DDR3-2133Mhz, sekarang berjalan pada DDR3-2200Mhz.

Oh ya, untuk menjaga keamanan dari sistem yang dioverclock ini, kami tidak melakukan pengubahan voltase apapun dari keadaan default.

 

Baik, mari uji performa sistem Core i3 yang sudah di-overclock ini di halaman berikutnya!