Overclocking Review: Mini-ITX OC dengan Noctua NH-U9S
Belakangan ini, PC mungil bertenaga sudah mulai diminati. Sebuah PC yang sanggup mengerjakan berbagai tugas berat(CAD,Multimedia Editing, Gaming) tidak lagi harus berukuran besar. Sekarang sudah tersedia banyak pilihan untuk membangun PC berbasis motherboard Mini-ITX, dengan prosesor yang kencang. Bahkan, banyak pula kombinasi prosesor dan motherboard di form factor mini-ITX, yang menawarkan kemampuan overclocking untuk memeras kemampuan prosesor lebih jauh lagi!
Masalah OC di Mini-ITX: Suhu Prosesor
Salah satu faktor yang mempersulit overclocking pada PC dengan ukuran kecil adalah suhu prosesor yang terlampau tinggi, agak sulit mencari pendingin bertenaga yang berukuran kecil untuk bisa masuk ke ukuran casing mini-ITX.
Namun kali ini, kami dari JagatOC mendapat tantangan tersendiri untuk melakukan uji overclocking pada PC ber-motherboard mITX, dengan heatsink 90mm-an dari Noctua, yakni Noctua NH-U9S dan Noctua NH-D9L.
Noctua NH-U9S dan Noctua NH-D9L
Nama Noctua identik dengan heatsink berperforma tinggi dengan kebisingan rendah. Meski banyak vendor yang beralih ke sistem pendingin watercooling compact/AIO, Noctua tetap setia dengan pendingin heatsink tradisional, dan bahkan masih terus mengeluarkan berbagai pendingin untuk berbagai kebutuhan pengguna PC.
Kali ini, lab JagatOC kedatangan dua buah heatsink berukuran mungil yang memang ditujukan bagi pengguna PC kecil(mATX/mITX), yakni Noctua NH-U9S dan Noctua NH-D9L. Kami akan menjalankan uji overclocking untuk melihat seberapa jauh kedua heatsink mini ini bisa menahan suhu pada prosesor kelas high-end yang sudah di-overclock.
Artikel ini akan membahas pengujian dari Noctua NH-U9S, sedangkan NH-D9L akan dibahas pada artikel berikutnya. Mari mulai!
Spesifikasi Noctua NH-U9S
Berikut spesifikasi lengkap dari Noctua NH-U9S, sesuai dengan yang disebutkan pada website resminya:
Heatsink Specs
- Socket compatibility: Intel LGA2011-0 & LGA2011-3 (Square ILM), LGA1156, LGA1155, LGA1151, LGA1150 & AMD AM2, AM2+, AM3, AM3+, FM1, FM2, FM2+ (backplate required)
- Height (without fan): 125 mm
- Width (without fan): 95 mm
- Depth (without fan): 68 mm
- Height (with fan): 125 mm
- Width (with fan): 95 mm
- Depth (with fan): 95 mm
- Weight (without fan): 524 g
- Weight (with fan): 618 g
- Material: Copper (base and heat-pipes), aluminium (cooling fins), soldered joints & nickel plating
- Fan compatibility: 92x92x25mm
Fan Specs
- Model: Noctua NF-A9 PWM
- Bearing: SSO2
- Max. Rotational Speed: (+/- 10%) 2000 RPM
- Max. Rotational Speed with L.N.A: (+/- 10%) 1550 RPM
- Min. Rotational Speed: (PWM, +/-20%) 400 RPM
- Max. Airflow: 78,9 m³/h
- Max. Airflow with L.N.A:. 62,6 m³/h
- Max. Acoustical Noise: 22,8 dB(A)
- Max. Acoustical Noise with L.N.A: 16,3 dB(A)
- Input Power: 1,2 W
- Voltage Range: 12 V
- MTBF > 150.000 h
Testbed
Berikut spesifikasi testbed yang kami gunakan untuk menguji overclocking dengan Noctua NH-U9S:
- Processor: Core i7-4790K ‘Devils Canyon’
- Memory: Team Zeus DDR3-1600C9 2x4GB
- Motherboard: ASUS Maximus VI Impact
- Graphics Card:MSI GTX 960 Gaming 2G
- Storage: Kingston HyperX 3K 120 GB
- Power Supply: Enermax NAXN 500W
- Operating System: Windows 7 Ultimate 64-Bit SP1
Tidak tanggung-tanggung, kami menggunakan prosesor Core i7-4790K ‘Devils Canyon’ yang terbilang cukup powerful di kelas PC mini-ITX untuk menguji heatsink ini. Kami tadinya ingin menggunakan prosesor Skylake i7-6700K, namun belum menemui motherboard mITX Z170 yang tangguh untuk menghadapi skenario overclocking yang agak berat, sehingga kami memilih untuk menggunakan prosesor i7-4790K dengan motherboard LGA1150 Maximus VI Impact yang sudah dikenal ketangguhannya.
Skenario Pengujian
Berbeda dengan pengujian biasanya, di sini kami membebani prosesor dengan software Intel XTU Stress Test yang load-nya sedikit lebih ‘manusiawi’ dibandingkan program LinX yang biasa kami pakai. Program Core Temp 1.0 RC5 kami gunakan untuk merekam suhu selama pengujian.
Skenario pengujian kami sebagai berikut:
- Memberikan Full Load kepada CPU selama +/- 15 Menit dengan Intel XTU Stress Test, kami mencatat suhu average-nya
- Setelah pengujian Intel XTU Stress test selesai, kami membiarkan sistem untuk idle selama 3 menit, dan suhu idle
- Suhu ruang(ambient) dijaga pada 26.5 – 27 C.
Setting Prosesor
Setting prosesor Core i7-4790K kami diset pada:
- Default (4Ghz Base, 4.2 Ghz Turbo 4-Core, 4.4Ghz Turbo 1-Core, VCore 1.15V)
- 4.5 Ghz, VCore 1.25V
- 4.7 Ghz, VCore 1.3V
Selain setting frekuensi CPU dan VCore , setting lain yang kami lakukan adalah:
- DRAM Frequency: (XMP)DDR3-1600
- DRAM Timing: (XMP)9-9-9-24 2T(CAS-TRCD-TRP-TRAS-CMD Rate)
- CPU Ring Ratio: 40
- CPU Ring Voltage: 1.15V
- CPU SA Voltage :Default( 0.856V)
- CPU IOA Voltage: Default (1.012V)
- CPU IOD Voltage: Default(1.112V)
- OS Power Management diset ke High Performance
- Overview, Spesifikasi HSF, Testbed, Skenario Uji
- Gallery + Pemasangan
- Hasil Pengujian
- Kesimpulan