Author

Jagat OC Team

Reading time:

General

December 30, 2015

readmode

Opsi Tuning di BIOS ASUS Crossblade Ranger

ASUS Crossblade Ranger merupakan motherboard terbaik untuk overclocking di platform FM2+, ini nampaknya sudah jelas dari berbagai opsi tuning yang diberikannya. Semua tindakan overclocking di ASUS Crossblade Ranger bisa dilakukan pada menu ‘Extreme Tweaker’ pada BIOSnya, seperti yang bisa dilihat di bawah ini:

Berikut kami jabarkan berbagai pilihan pengaturan di BIOS-nya lebih detail:

CPU Ratio / NB Frequency / BCLK /GPU Frequency

Berikut penjelasannya

• CPU Ratio: Mengubah Multiplier CPU. Kecepatan CPU adalah Bus Speed(APU Frequency) x CPU Multiplier.
• NB Frequency: Mengubah NB Frequency.
• APU Frequency: Opsi ini merupakan tempat mengubah Bus Speed(BCLK)
• GPU Engine Frequency: Mengubah kecepatan GPU.

Memory(DRAM) Frequency & DRAM Timing

Pengubahan Memory(DRAM) Frequency ada di opsi di atas. Kecepatan memori maksimum yang bisa didukung adalah DDR3-2400. Jika Anda menginginkan kecepatan di atas ini, Anda harus menaikkan BCLK. 

RAM OC Profile – (XMP a.k.a D.O.C.P)

Bagi Anda yang memiliki RAM dengan fitur profil memori(AMP/XMP), ASUS Crossblade dapat mengaktifkannya dengan sebuah menu bernama D.O.C.P.

Voltage

Berikutnya, opsi yang cukup penting untuk dipahami adalah bagian voltase. Saat melakukan overclocking, Anda perlu menyesuaikan beberapa voltase untuk menjaga kestabilan. Kami memilih mode ‘Manual Mode’ Pada voltage untuk bisa melakukan setting.

Tidak perlu pusing melihat banyaknya opsi voltage yang tersedia, karena hanya ada 3(tiga) voltage yang berpengaruh:

• CPU Voltage(CPU Manual Voltage): Meningkatkan opsi ini dapat memberi kestabilan CPU saat di-overclock
• VDDNB Voltage(VDDNB Manual Voltage): Menentukan kestabilan IGP saat diOC. Voltage ini juga bisa memberi kestabilan ekstra saat menjalankan RAM kecepatan tinggi.
• DRAM Voltage: Beberapa modul RAM menunjukkan kestabilan ekstra ketika voltage-nya ditingkatkan

Referensi Setting Overclock di A10-7870K

Berdasarkan pengujian yang kami lakukan, berikut ini referensi setting overclock untuk A10-7870K:

Voltage

• CPU Voltage: Setting default untuk setiap CPU bervariasi, bahkan CPU milik kami memiliki tegangan agak tinggi untuk nilai defaultnya, yakni 1.47V. Menggunakan stock Cooling, setting 1.4 – 1.47V masih bisa ditangani dengan baik. Kami tidak menyarankan penggunaan Voltage 1.5V ke atas untuk penggunaan sehari-hari.
• VDDNB: Untuk overclocking IGP dan RAM kecepatan tinggi(DDR3-2133Mhz++), setting 1.3-1.35V cukup aman digunakan. 1.4V Mungkin dibutuhkan untuk setting IGP lebih dari 1Ghz.
• DRAM Voltage: Bisa disesuaikan dengan tipe modul RAM yang dimiliki, umumnya 1.65V hingga 1.7V masih sangat aman untuk digunakan harian.

Frequency

• CPU Frequency: Tidak terlalu sulit menembus 4.3 – 4.5 Ghz pada CPU Voltage diset pada 1.45-1.47V. Beberapa CPU yang baik Overclockability-nya bisa menyentuh sekitar 4.6-4.7Ghz.
• NB Frequency: Sejauh ini, nilai 1.9 – 2 Ghz merupakan batas atas yang kami temukan untuk masih bisa berjalan dengan aman. Setting 2100Mhz kadang menimbulkan BSOD pada sistem kami.
• DRAM Frequency: Sangat ditentukan modul RAM yang digunakan. Tapi umumnya setting DDR3-1866Mhz bisa digunakan dengan relatif mudah pada kebanyakan RAM kit, selama setting timing-nya longgar (11-12-12-35 2T).
• DRAM Timing: Pada Kaveri/Godavari, kami menemukan bahwa penggunakan Command Rate 2T memberi kestabilan yang lebih baik pada setting RAM kecepatan tinggi (DDR3-2133 – DDR3-2400+). Penggunaan timing longgar, misalnya CAS Latency 10 atau CAS Latency 11 cukup memudahkan beberapa modul RAM mencapai kecepatan 2133Mhz++.
• IGPU Frequency: Nilai 917-975Mhz umumnya merupakan tingkat overclockability yang aman dengan level VDDNB yang minim(1.3-1.35V). Namun ada beberapa IGP yang bisa berjalan di 1040Mhz, walau harus menggunakan VDDNB 1.4V-an.

Pada halaman berikutnya, kami akan menunjukkan uji performa dari A10-7870K yang sudah di-overclock!