OverClocking Bersama Watercooling ID-Cooling FrostFlow 240L
Hasil Pengujian

Suhu yang tercantum dalam grafik adalah suhu rata-rata dari seluruh core selama idle time dan ketika benchmark berlangsung. Sama seperti pengujian sebelumnya, kami mengatur kecepatan fan radiator watercooling ID-Cooling FrostFlow 240L ini pada konfigurasi “Auto” untuk melihat seberapa jauh watercooling ini dapat menahan panas prosesor Intel Core i7-4790K yang telah di-overclock pada tahap awal pengujian performa watercooling ini.

Untuk pengujian tahap awal, kami meng-overclock kecepatan prosesor Intel Core i7-4790K menjadi 4,5 GHz dengan VCore 1,2V ~ 1,225V. Setelah itu, kami memberikan beban kerja penuh pada prosesor Intel Core i7 4790K yang telah di-overclock ini dengan aplikasi stress test LinX. Pada saat prosesor mendapatkan beban kerja penuh, Watercooling ID-Cooling FrostFlow 240L ini berhasil menahan suhu panas prosesor pada range 68.75 oC ~ 71 oC yang tentunya masih di dalam kategori aman untuk penggunaan overclocking harian.
Setelah selesai melakukan pengujian pada prosesor yang telah di-overclock pada kecepatan 4,5 GHz, kami langsung saja melanjutkan pengujian pada tahap ke-2 dengan meng-overclock kembali kecepatan prosesor menjadi 4,6 GHz dengan Vcore 1,25V. Pada pengujian ini, Watercooling FrostFlows 240L ini masih dapat dengan mudah menahan menahan panas yang dihasilkan oleh prosesor pada suhu 73,5 oC
yang masih dapat dikatakan aman untuk penggunaan sehari-hari.
Akhirnya sampai pada tahap pengujian akhir yang merupakan tahap paling berat dalam pengujian cooling ini. Kami kembali meng-overclock dan meningkatkan kecepatan prosesor hingga 4,7 GHz dengan menggunakan tegangan VCore 1,33V yang tergolong cukup tinggi dan membuat panas yang dihasilkan oleh prosesor Intel Core i7-4790K ini meningkat cukup tajam.
Pada saat prosesor Intel Core i7-4790K yang telah di-overclock pada kecepatan 4,7 GHz ini mendapatkan beban kerja penuh melalui aplikasi stress test LinX, Watercooling ID-Cooling FrostFlow 240L ini masih mampu menahan panas prosesor pada suhu 81,75 oC dan berhasil membuat prosesor tetap bekerja stabil melewati pengujian kestabilan dari aplikasi stress test LinX. Walaupun suhu diatas 80 oC ini sudah bisa dikatakan kurang sehat untuk pengunaan sehari-hari.
Perlu diketahui juga, bahwa suhu panas yang menyentuh 80 oC keatas ini dihasilkan oleh beban kerja program stress test sintetic LinX yang biasanya hampir tidak dapat ditemukan pada aplikasi kehidupan sehari-hari, bahkan game 3D berat dan rendering berat sekalipun. Dalam kebutuhan bermain game berat, diperkirakan suhu prosesor masih berada berada di level 70 oC-an atau dibawah 80 oC, secara beban kerja untuk kebutuhan 3D gaming dan rendering berat sekalipun masih lebih ringan dibandingkan dengan beban kerja yang diberikan oleh program stress test sintetic LinX.

Selanjutnya, kami mengatur kedua fan pendingin radiator watercooling ID-Cooling FrostFlow 240L ini untuk berjalan pada kecepatan maksimum secara terus menerus, yakni pada kecepatan 2000 RPM. Kami mengulang pengujian seperti yang kami lakukan di atas. Hasilnya dapat dilihat di grafik di bawah ini:

Setelah melakukan pengujian dengan konfigurasi kecepatan maksimum pada fan pendingin radiator watercooling ini, kami melihat hampir tidak ada peningkatan performa pendinginan antara konfigurasi kecepatan auto dengan kecepatan maksimum, dimana perbedaan antara kedua konfigurasi ini terpaut kurang dari 1 oC pada saat prosesor mendapatkan beban kerja penuh ( Full Load ).
Sedangkan pada saat prosesor dalam keadaan Idle, penggunaan konfigurasi kecepatan maksimum pada fan pendingin radiator ini mampu memberikan peningkatan performa pendinginan sebesar 1 ~ 2 oC saja. Yang bisa dibilang peningkatan performa pendinginan dengan menggunakan konfigurasi kecepatan fan maksimum ini kurang memuaskan, karena peningkatan performa sekecil ini harus ditebus dengan suara bising yang dihasilkan oleh fan pendingin berputar pada kecepatan penuh.