Author

Alva "Lucky_n00b" Jonathan

Reading time:

Extreme Review

April 21, 2016

readmode

Persiapan

Untuk menjalankan sistem dengan LN2, tentunya pendinginan sistem, terutama pada RAM, harus optimal. Untuk itu, kami akan menggunakan salah satu pendingin RAM popular untuk kelas Extreme cooling, yakni sebuah cooler buatan EK, yakni EK-SF3D Triple Point EVO.

Baca Juga: Uji EK-SF3D Triple Point Evo

 Ingin melihat review Cooler RAM dari EK ini? Simak pada link berikut: https://oc.jagatreview.com/2016/01/overclocking-review-extreme-cooling-ram-dengan-ek-sf3d-triple-point-evo-copper-module/

Melepas Heatspreader bawaan

Langkah pertama adalah melepaskan sebuah ‘kait’ yang menjepit kedua buat heatspreader. Perlu dicatat, TridentZ 4266 merupakan RAM dengan desain single-sided(single-rank), yang berarti hanya akan ada satu baris IC(chip) pada satu sisi, sedangkan sisanya tidak ada. Heatspreader ditempel ke PCB dan ke chip RAM menggunakan sebuah thermal adhesive tape, yang cukup sulit dilepas.

Supaya Anda bisa melepas heatspreader dari chip RAM, kami menyarankan untuk memanaskan bagian heatspreader ke angka 60-80C(kami melakukannya dengan sebuah heatgun), dan pada suhu panas ini heatspreader akan mudah dicongkel:

Memasang RAM Cooler

Berikutnya saat RAM IC sudah terlihat, dan ‘filler’ pada bagian PCB yang tak ada IC-nya dilepas, saatnya memasang modul pendingin RAM kami. Di sini, thermal paste Thermal Grizzly Kryonaut digunakan sebagai medium transfer thermal antara IC RAM ke modul pendinginnya.

Dan begini hasil akhirnya:

Insulasi Motherboard

Berikutnya, mengingat ukuran motherboard kami sangat mungil, suhu beku dari prosesor dan RAM pastinya akan ‘membekukan’ seisi motherboard. Di sini, kami harus sangat memperhatikan metoda insulasi komponen motherboard untuk mencegah efek kondensasi yang akan terjadi. Seperti terlihat di atas, kami menggunakan kneaded eraser(art eraser) untuk menutupi bagian komponen motherboard.