Overclocking Test: ASRock Z170 OC Formula, Part 2(Extreme Cooling-LN2)
Load Profile BIOS untuk Extreme OC
Di sini, Kami memiliki dua pilihan, me-load sebuah profil yang aman, lalu melakukan pengubahan hampir sepenuhnya di OS, atau bisa juga kami me-load sebuah profil OC yang sudah tinggi dari awal. Kami akan menjabarkan keduanya.
Opsi 1: Booting CPU 5Ghz – Sisanya ‘geser’ di OS
Opsi yang pertama dan agak aman, adalah me-load profil yang agak enteng bagi prosesor, lalu sisanya diubah di OS. Untuk melakukan hal ini, Anda bisa me-load sebuah preset bernama ‘Intel XTU Preset‘, preset yang satu ini secara overall cukup fleksibel untuk digunakan pada berbagai kondisi.
Perlu diketahui, preset ini tetap memerlukan Anda untuk melakukan setting manual pada beberapa variabel. Variabel yang kami setting adalah:
- CPU Ratio – All Core: 50
- CPU Cache Ratio / Minimum Cache Ratio : 50
- CPU VCore – Fixed Voltage: 1.5V
Prosesor kami memang agak sulit berjalan di kecepatan 5Ghz dengan aircooling, namun dengan Extreme Cooling seperti LN2 hal ini tidak menjadi masalah. Berikut screenshot dari setting lengkapnya:



ASRock Formula Drive
Belum mengetahui limit CPU Anda dan takut setting BIOS terlalu tinggi? Tuning CPU Frequency pada OS bisa dilakukan pada ASRock Formula Drive yang tersedia!


Opsi 2: Profil LN2 5.8Ghz
Pilihan berikutnya adalah memanfaatkan Opsi overclocking Extreme yang ada di ASRock Z170 OC Formula, yang dibuat oleh overclocker Taiwan ternama, Nick Shih. Kami mencoba mengaktifkan profil LN2 5.8Ghz.

Profil ini akan langsung memberikan berbagai voltase dan beragam setting lain untuk membuat proseosr Anda bisa berjalan setidaknya 5.8Ghz. Perlu diketahui, untuk membuat profil ini bisa berjalan dengan baik, suhu prosesor kami harus ada di minus 120 C (-120 C). Jadi profil ini jelas tidak ditujukan untuk penggunaan harian.
Setelah me-load profile, kami pun masih bisa melakukan beberapa setting tambahan secara manual, misalnya kami men-setting VCore ke 1.75V untuk memastikan Prosesor bisa boot ke OS dengan aman pada 5.8Ghz. Berikutnya, yang kami rasa penting adalah mengubah nilai PCH+1.0 Voltage dan PCH PLL menjadi AUTO, karena kami sering mendapat ketidakstabilan jika kedua nilai ini diubah secara manual.
Berikut setting selengkapnya:


RAM Profile

Dengan RAM HyperX kami didinginkan dengan LN2, kami bisa mencoba timing-timing yang ‘ajaib’. Kami me-load ‘Hynix A Die 3466 1.70V Profile‘ lalu megetatkan lagi timing-nya ke 11-15-15-28 1T.

Nah, sejauh apa sistem kami bisa berlari? Simak di Halaman berikutnya!