OC-Esports: Pro OC and Challenger Divisions 2: Ronde 2
Beberapa hari yang lalu HWBOT baru saja mengumumkan dibukanya ronde kedua kompetisi Pro OC Championship dan Challenger Division 2. Kedua lomba ini sendiri dimulai dari tanggal 1 Mei kemarin dan akan berakhir pada tanggal 30 Juni 2016.
Untuk Pro OC Championship para peserta akan diminta untuk menjalankan 5 benchmark yang dibagi kedalam 5 stage berbeda. Stage pertama adalah 3DMarko3 Single GPU, stage kedua adalah SuperPi 1M, stage ketiga adalah 3DMark05 Single GPU, stage keempat adalah Wprime 32M, dan stage kelima adalah 3DMark06 Single GPU. Kompetisi ini sendiri hanya bisa diikuti oleh Elite dan Extreme overclocker membuatnya lebih ditujukan untuk overclocker yang sudah lebih berpengalaman. Hal ini terlihat juga dari pemilihan benchmark yang mencakup semua komponen membuatnya tidak mudah apabila ditujukan untuk overclocker pemula.
Untuk hardware sendiri peserta diharuskan untuk menggunakan sistem berbasis Z170 yang merupakan chipset motherboard terbaru dari Intel. Hal ini membuat para peserta tidak akan mengalami kesulitan dalam menemukan hardware yang sesuai. Tentu saja setiap kompetisi memiliki hadiah yang menarik dan kali ini HWBOT tidak menahan diri. Juara pertama akan mendapatkan uang tunai sebesar $400, juara kedua mendapatkan $100, dan juara ketiga mendapatkan $100.
Challenger Division 2 memiliki peraturan dan sistematika lomba yang jauh berbeda dengan Pro OC Championship. Kompetisi ini dibagi menjadi 7 divisi dimana setiap divisi dibagi lagi ke dalam 5 stage. Yang membuatnya unik adalah di setiap divisi terdapat persyaratan hardware yang boleh digunakan untuk menjalankan setiap benchmarknya. Persyaratan ini akan sangat menguji kemampuan overclocker dalam men-tuning sekaligus kemampuan binning komponennya.
Divisi 1 dibagi menjadi 5 stage yang terdiir dari 5 benchmark. Stage pertama adalah Geekbench3 – Multi Core, stage kedua adalah PiFast, stage ketiga adalah GPUPI fpr CPU 100M, stage keempat adalah 3DMark01, dan stage kelima adalah 3DMark Vantage Peformance. Di divisi ini peserta hanya diperbolehkan untuk menggunakan prosesor intel Core i7. Peserta diijinkan untuk menggunakan prosesor Core i7 dari arsitektur Broadwell, Gulftown, Haswell, Ivy Bridge, Sandy Bridge, dan Skylake. Untuk GPU sendiri peserta bebas memilih dari AMD maupun dari NVIDIA.
Divisi 2 dibagi menjadi 5 stage yang terdiri dari 5 benchmark. Stage pertama adalah XTU 4.5G, stage kedua adalah Wprime 32M, stage ketiga adalah SuperPi 1M, stage keempat adalah Unigine Heaven Extreme, dan stage kelima adalah 3DMark 03. Di divisi ini peserta diharuskan untuk menjalankan semua benchmark tersebut menggunakan prosesor Core i5 dari arsitektur Broadwell, Haswell, Ivy Bridge, Sandy Bridge, dan Skylake. Untuk GPU sendiri peserta diharuskan untuk menggunakan NVIDIA GTX 970, AMD Radeon R9 380X atau dibawah dari keduanya.
Divisi 3 terdiri dari 5 stage dimana stage pertama adalah Cinebench R11.5, stage kedua adalah Wprime 1024M, stage ketiga adalah Aquamark 3, stage keempat adalah Unigine Heaven Extreme, dan stage kelima adalah GPUPI for CPU 1B. Untuk divisi ini peserta diharuskan untuk menjalankan semua benchmark tersebut menggunakan prosesor Core i3 atau Pentium dari semua arsitektur dan juga GPU NVIDIA GTX 960 atau AMD R9 370X atau dibawah keduanya.
Untuk Divisi 4, stage pertama adalah SuperPi 32M, stage kedua adalah GPUPI for CPU 1B, stage ketiga adalah 3DMark06, stage keempat adalah 3DMark Vantage Peformance, dan stage kelima adalah Wprime 1024M. Kalau di divisi sebelumnya peserta diharuskan untuk menggunakan prosesor Intel, di divisi 4 mereka diharuskan untuk menggunakan prosesor AMD khususnya seri FX seperti FX 6300 dan lain-lain. Untuk GPU sendiri peserta hanya diperbolehkan untuk menggunakan GPU AMD yang berjalan di konfigurasi single channel.
Seperti divisi-divisi yang lain, divisi 5 dibagi juga menjadi 5 stage dimana stage pertama adalah Pifast, stage kedua adalah Geekbench3 Single Core, stage ketiga adalah Cinebench R15, stage keempat adalah 3DMark01, dan stage kelima adalah 3DMark Vantage Peformance. Untuk divisi ini peserta harus menjalankan semua benchmark tersebut menggunakan prosesor AMD seri APU dan tidak ada VGA diskrit. Oleh karena itu para peserta hanya bisa mengandalkan iGPU dari prosesornya.
Divisi 6 merupakan divisi yang memiliki persyaratan paling unik. Untuk divisi ini para peserta diharuskan untuk menggunakan prosesor ARM yang biasa ditemukan di perangkat mobile. Sama seperti divisi lainnya, divisi 6 dibagi menjadi 5 stage dimana stage pertama adalah Geekbench3 Single Core, stage kedua adalag CPU frequency, stage ketiga adalah 3Dmark Sling Shot, stage keempat adalah PCMark for Android, dan stage kelima adalah GFXBench – 1080P Manhattan Offscreen. Dengan adanya divisi ini menunjukkan bahwa overclocking pada perangkat mobile bukanlah hal yang baru dan siapa taghu kedepannya akan menjadi kategori yang sering dijumpai di kompetisi lainnya.
Divisi yang terakhir yaitu divisi 7 juga terhitung cukup unik. Untuk persyaratannya sendiri para peserta diharuskan untuk menjalankan setiap benchmark menggunakan prosesor AMD socket 939 dan GPU NVidia Geforce 7000 dimana keduanya termasuk hardware generasi lama. Selain menguntungkan overclocker yang cukup berpengalaman, divisi ini bisa menjadi media pembelajaran untuk overclocker generasi sekarang.
Yang menarik dari Challenger Division2 adalah semua divisi mencakup berbagai kelas overclocker membuatnya bisa diikuti oleh siapa saja. Hal ini tentunya sangat menguntungkan overclocker generasi sekarang karena mereka mempunyai tempat yang berfungsi sebagai media pembelajaran sekaligus untuk berkompetisi. Untuk informasi lebih lanjut bisa langsung masuk ke link dibawah ini.
Sumber: oc-esports