First Look: Overclocking ASUS ROG Strix RX 480
Uji OC Singkat
Mengingat kami tidak memiliki banyak waktu untuk bermain-main dengan ROG STRIX RX480 ini, kami hanya menjalankan 2 uji OC singkat yang terdiri dari:
- Uji 3DMark Fire Strike Stress Test untuk mencari clock GPU maksimal
- Pencarian clockspeed GPU dan VRAM maksimal untuk menjalankan 3DMark Fire Strike
Pengujian ini dilakukan pada:
- Prosesor: Core i7-5960X @ 4Ghz
- Motherboard: Gigabyte X99 SOC Force
- RAM: HyperX Fury DDR4-2133CL15 4x4GB
- VGA: ASUS ROG STRIX 480 8GB
- SSD: HyperX Fury 240GB
- CPU Cooler: Corsair H100
- PSU: Corsair AX1200
Stress Test

Pencapaian clockspeed termaksimal yang bisa digunakan untuk melewati uji 3DMark Stress Test adalah setting berikut ini:
- GPU Clock: 1400 Mhz
- GPU Voltage: 1225 mV
- Memory Clock: 8400 Mhz (2100Mhz)
- Fan Speed: 65-70%
- Power Target: 150%

Berkat voltase ekstra yang diberikan oleh RX 480 STRIX, kami berhasil mencapai kestabilan pada angka 1.4Ghz, walau itu harus ‘ditebus’ dengan setting voltase 1.225V (turun ke sekitar 1.2v saat load karena loadline calibration), sedangkan untuk memori-nya sendiri cukup stabil di 2100Mhz. Kami bisa mendapatkan memory 2150-2200Mhz, namun tercatat ada sedikit artifak dari VGA tersebut dan beberapa kali ada random crash/error, membuat kami bertahan pada clock 2100Mhz (efektif 8.4 Gbps).
Yang menarik berikutnya adalah suhu yang dicapai. STRIX RX480 mendapat suhu maksimal sekitar 67 C saat 3DMark di-stress test, dengan fan dijalankan pada 65%. Cooler dari STRIX RX480 nampak jauh lebih mumpuni dari cooler bawaan RX480 versi reference. Namun perlu dicatat, kami tidak menggunakan casing namun menggunakan open test bench, dan suhu ambient dari ruangan lab JagatOC adalah sekitar 24-25C ketika pengujian dilangsungkan. Pada casing tertutup dengan suhu ruang 27C-an, kami memperkirakan bahwa suhu GPU pada konfigurasi serupa akan berkisar di angka 72-73C-an. Masih cukup stabil untuk menjalankan 1400Mhz.
Fan dari STRIX sendiri pada 65-70% menghasilkan noise sekitar 46-47 dBA (dengan SPL Meter 50 cm dari open test bench), sedikit bising untuk ruangan yang sunyi namun masih jauh lebih acceptable dari HSF reference RX480 di 4000 RPM.
Skor 3DMark Fire Strike Maksimal

Berikutnya, saat kami mencari konfigurasi termaksimal hanya untuk menjalankan 3DMark Fire Strike(belum tentu stabil untuk harian), kami mendapat clock 1415Mhz pada GPU, dan 2250Mhz(efektif 9Gbps) di Memori). Anda bisa lihat di screenshot di atas bahwa GPU tersebut mencapai Graphics Score di angka 14800-an, termasuk tinggi untuk kelas RX480.
Sebagai perbandingan, berikut ini skor default(gaming Mode) dari STRIX RX480, ada di sekitar 13100-an.(mungkin Graphics Score-nya mendekati sebuah GTX 1060 default).

Penutup

ASUS ROG STRIX RX480 nampak mampu menunjukkan potensi yang tinggi dari GPU Polaris. Sekilas, card ini terlihat telah disiapkan untuk para enthusiast yang ingin mencari kemampuan maksimal dari RX480 yang mereka miliki, dengan memberikan komponen premium, dan juga Cooler yang jauh lebih mumpuni dari desain RX480 reference. Memang, overclockability dari chip RX480 akan bervariasi, dan tidak ada jaminan bahwa setiap RX480 STRIX akan bisa mencapai clock 1400Mhz, namun potensi yang ditawarkan pada-nya cukup menarik karena pilihan range voltase-nya lebar.
Sayangnya Software GPUTweak yang dibawakan kadang ‘bentrok’ dengan tool AMD Wattman, sehingga Anda harus memilih tuning dari salah satu tool saja. Tool ini juga kadang-kadang ‘crash’, namun mungkin ini terjadi karena tool tersebut masih versi awal.

Tentu, seperti yang sudah pernah kami bahas di artikel RX480 lainnya, Anda harus siap dengan konsumsi daya yang agak besar begitu menggunakan voltase lebih dari 1.15V. Pada konfigurasi stress test 1.2V di 1400Mhz, sensor GPU-Z mencatatkan angka 220W-an untuk GPU saja(belum termasuk memory, I/O dan komponen lainnya). Berasumsi sensor ini akurat dan bisa dipercaya, berarti konsumsi daya Card tersebut agak membengkak cukup jauh dari rating awalnya saat di-overclock. Untungnya, STRIX RX480 sudah dilengkapi dengan berbagai komponen yang siap menangani konsumsi daya seperti ini. Kami jadi agak bingung dengan pilihan ASUS untuk ‘hanya’ memberikan nilai 1330 / 2000 (GPU/Memory) pada OC Mode, mengingat VGAnya siap untuk ‘disiksa’ lebih jauh lagi.
Kami berharap bisa bermain-main dan menggali potensi STRIX RX480 ini lebih jauh lagi di masa mendatang, namun pengujian singkat ini sudah cukup menunjukkan bahwa ASUS mendesain STRIX RX480 dengan fokus memaksimalkan RX480 hingga batas tertinggi-nya. Great job, ASUS!
Kami belum mendapat info harga resmi saat artikel ini ditulis, namun kami berharap semoga nanti harganya cukup masuk akal dan bisa ditebus tanpa harus merusak kantong gamer kelas mainstream :p
