Berpisah dengan JagatOC Lab #1 (2010-2016)

Perpisahan bukan hal menyenangkan. Hal yang sama kami rasakan ketika beberapa waktu lalu harus mengucapkan selamat jalan dengan lab OC yang sudah menemani kami selama 6 tahun. Tidak berlebihan kalau kami mengatakan bahwa sedikit banyak-nya kami memiliki emotional attachment dengan lab tersebut, karena mungkin sebagian besar hidup dari crew JagatOC lebih sering dihabiskan di lab dibandingkan di rumah atau tempat lain, setiap hari berusaha mencari cara untuk meningkatkan kinerja PC dengan cara apapun, taking it to the edge of stability!
Berikut ini adalah sebuah artikel singkat dari kami yang menunjukkan berbagai sejarah dan perjuangan dari awal JagatOC Lab terbentuk hingga saat sekarang, sebagai penghargaan terakhir kepada lab tersebut, silahkan disimak!
Resmi Beroperasi: Juli 2010

Tahukah Anda bahwa Lab JagatOC mulai beroperasi sejak tahun 2010? Ya, lab ini mulai aktif beberapa saat setelah lab utama JagatReview berdiri di tahun 2010. Kami sendiri pernah membuat artikel pembukaan lab JagatOC di tahun 2010, yang bisa Anda baca di link ini.
Berjuang dengan Perlengkapan Minim

Perlengkapan/equipment yang mendukung untuk melakukan testing yang menyeluruh tentunya merupakan hidup-mati seorang overclocker, apalagi overclocker yang harus melakukan pengujian extreme overclocking seperti kami. Waktu lab JagatOC pertama didirikan, perlengkapan extreme overclocking kami sangat terbatas, hanya sebuah Kingpincooling Dragon F1 EE CPU LN2 Container dan sebuah GPU Pot Kingpincooling Tek9 Slim, serta Thermometer Digital Tenmars.
Hardware: Modal Sendiri, Dikumpulkan Dari Hadiah Kompetisi Overclocking

Jauh berbeda dari rumor yang beredar, hampir semua hardware yang digunakan untuk pengujian di lab JagatOC saat beroperasi di Juli 2010 merupakan milik pribadi, bukan diberikan secara cuma-cuma dari berbagai sponsor/vendor. Ya, hardware-hardware tersebut umumnya dibeli sendiri, atau merupakan hadiah kompetisi overclocking yang diikuti anggota JagatReview OC Team.
Di Juli 2010, kami hanya memiliki sekitar 3 motherboard (P55, X58, dan AM3), dan beberapa prosesor serta RAM kit untuk menjadi testbed pengujian lab JagatOC. Untungnya, semua pengujian masih bisa berjalan mulus walau dengan berbagai keterbatasan komponen.
Free Sample?

Salah satu hal yang popular di kalangan overclocker adalah pembicaraan mengenai siapa yang paling banyak mendapatkan ‘free sample‘ dari vendor. Ini adalah sebuah kesalahpahaman yang membuat banyak penggiat forum diskusi IT menganggap bahwa overclocker itu selalu mendapat hardware secara cuma-cuma dari vendor kapan pun mereka mau, walau kenyataannya ini salah total!
Adakah overclocker yang mendapat beberapa hardware dengan cuma-cuma dari vendor? ADA. Tapi jumlah hardware-nya tidak sefantastis yang dirumorkan banyak orang, mungkin jumlahnya hanya sekitar 1-2 komponen per iterasi arsitektur tertentu, per overclocker. Perlu diingat, biasanya hardware tersebut diberikan dengan syarat bahwa ada pengujian khusus yang dilakukan kepadanya, misalnya untuk mendapatkan feedback dari sang overclocker, dengan tujuan mengembangkan komponen para vendor tersebut lebih jauh lagi. Ini jelas bukan ‘gratisan’, karena ada upaya yang harus dilakukan pada hardware tersebut.
Sebagai catatan tambahan, tidak jarang ada overclocker dengan skill luar biasa yang lalu akhirnya direkrut bekerja untuk para vendor komponen PC. k|ngp|n (EVGA), Shamino(ASUS), elmor(ASUS), Nick Shih(ASRock), HiCookie(Gigabyte), dan Toppc(MSI), adalah beberapa overclocker kelas atas yang bekerja di vendor hardware, untuk memaksimalkan kemampuan overclocking berbagai hardware yang mereka rilis ke pasaran.

Nah, kalau bukan karena hardware dari para vendor, lalu darimana tim JagatOC bisa mengumpulkan dana untuk membangun lab yang lebih lengkap?
Rutin Mengikuti Kompetisi Overclocking, Lokal dan Internasional


Mencari dana untuk melengkapi ‘persenjataan’ lab JagatOC tidak mudah, karena umumnya overclocker membutuhkan beberapa hardware spesifik kelas enthusiast yang jelas harganya tidak murah(Misalnya motherboard high-end, RAM kit khusus overclocker, VGA dengan desain khusus). Jadi, salah satu ‘sumber dana’ paling besar tim JagatOC adalah mengikuti berbagai kompetisi overclocking, dari kelas lokal, nasional, bahkan internasional.


Untungnya, pengeluaran Liquid Nitrogen/LN2 (hingga 100L per bulan!) dan juga semua pengeluaran biaya listrik ditanggung lab JagatReview – ini adalah salah satu faktor utama yang memperingan biaya operasional lab JagatOC.
Bagaimana bentuk lab JagatOC setelah 6 tahun? Simak halaman berikutnya!