AOCT 2017: Workshop OC Intel Core i 7th Gen.
Sebuah “tradisi” di AOCT kembali dilanjutkan di AOCT 2017: A New Challenge kali ini, yang digelar bersamaan dengan acara Yogyakomtek 2017, di JEC, Yogyakarta. Setelah sesi audisi, seperti biasa, tim panitia AOCT menggelar sebuah workshop untuk mempersiapkan para peserta menghadapi babak kualifikasi dan final, yang akan digelar besok dan lusa. Mengingat tantangan di AOCT tahun ini benar-benar keras, dengan tingkat kesulitan yang disebut panitia sebagai “nightmare”, maka workshop ini akan jadi sangat penting bagi panitia.
Workshop OC Intel Core 7th Gen.
Hal utama yang jadi fokus di workshop kali ini adalah bagaimana melakukan overclocking untuk mendapatkan performa sesuai yang diharapkan dari Intel Core i5-7600K, prosesor Core i 7th Gen. yang digunakan kali ini. Selain itu, mereka juga dibekali ilmu bagaimana melakukan overclocking RAM DDR4 Corsair Vengeance LPX DDR4-2666 di platform LGA 1151, sesuai yang digunakan kali ini. Praktik overclocking itu dilakukan di empat motherboard yang digunakan, yaitu ASUS Maximus IX APEX, Biostar Z270GTN, Gigabyte Z720X-UD3, dan MSI Z270 Tomahawk.
Selain komponen-komponen yang disebutkan di atas, AOCT 2017: A New Challenge juga didukung oleh komponen penyusun sistem lain, yaitu PSU Seasonic X750, monitor LG 24MP59P-G, serta SSD WD Blue 250 GB. Komponen-komponen itu khusus dipilih sebagai pendukung sistem yang digunakan di turnamen ini. Di sesi briefing/workshop, Alva menjelaskan mengapa tim juri dan sponsor memilih hardware-hardware tersebut.
Penjelasan Sistem “Challenge”
Setelah menjelaskan hardware yang digunakan di turnamen, Alva juga menjelaskan sebuah hal baru yang disuguhkan tim juri untuk para peserta. Hal itu adalah Challenge System. Apa itu Challenge System? Alva menjelaskan bahwa sistem ini adalah serangkaian tantangan yang memaksa overclocker harus bisa berhadapan dengan seluruh kondisi yang mungkin terjadi, baik mencakup prosesor, memori, IGP, dan lain sebagainya.
Hal baru ini meningkatkan kesulitan yang harus dihadapi peserta di tantangan-tantangan benchmark yang ada. Bahkan, tingkat kesulitan ini bisa dikatakan jauh di atas yang pernah dihadapi peserta AOCT di tahun-tahun sebelumnya. Itulah mengapa tim juri menyebut tantangan di AOCT 2017 ini sebagai sebuah “nightmare” yang harus dihadapi peserta, satu karena hadiah besar yang disediakan, juga untuk menyiapkan peserta untuk mengikuti HWBOT OCWC di hari ke-4 & 5 Yogyakomtek 2017.
Daftar “tantangan” yang disutuhkan bisa dilihat di artikel berikut ini: https://oc.jagatreview.com/2017/08/aoct-rundown-detail-rule-regulation/
Pembahasan Fitur OC Setiap Motherboard
Setelah membahas peraturan, sesi dilanjutkan dengan penjelasan fitur-fitur overclocking yang disediakan di masing-masing motherboard yang digunakan. Hal ini diharapkan membuat peserta tahu apa yang harus mereka lakukan di sesi kualifikasi untuk menyelesaikan tantangan dari tim juri. Masing-masing motherboard punya fitur unik tersendiri, serta mengusung suatu tantangan tersendiri, sehingga, mengenali fitur masing-masing motherboard akan jadi hal yang dibutuhkan.
Nantinya, 4 tim terbaik setelah 4 sesi motherboard di babak kualifikasi berakhir, dilihat dari total poin yang didapatkan, akan masuk ke babak final. Namun, seperti biasa, tiga tim terbaik dari setiap sesi motherboard juga akan mendapatkan hadiah dari sponsor motherboard di sesi yang bersangkutan. Tim mana saja yang akan menjadi yang terbaik di masing-masing sesi, dan mana yang akan masuk ke final? Nantikan laporan spesial kami dari arena besok!