Hands-on Overclocking & Review: G.Skill SniperX DDR4-3600CL19 16GB Kit (2x 8GB)
Deteksi IC & XMP
SPD ( CPU-Z)
Thaiphoon Burner
Seperti yang kami sebut di halaman sebelumnya, RAM ini di-rating cukup tinggi pada 1800Mhz (DDR4-3600) , meski timing-nya agak longgar pada 19-19-19-39 (CAS-TRCD-TRP-TRAS). Sedikit di luar dugaan kami, ternyata RAM dengan frekuensi ini menggunakan chip (IC) Hynix 8 C-die Gbit, bukan Samsung B-die seperti yang biasa digunakan RAM high-end. Ram ini sendiri merupakan dual-channel kit, dengan per modul-nya menggunakan konfigurasi Single Rank, 8 IC per modul.
Manual Overclocking – 1.45v VDIMM
Saat mencoba melakukan overclocking dengan menjaga VDimm pada maksimal di 1.45v(batas aman harian) , kami mendapati karakteristik unik, bahwa RAM ini nampak tidak cocok untuk penggunaan timing ketat.
Maks Bootable 14-14-14-34: DDR4-2666
Maks Bootable 16-16-16-36: DDR4-2933
Maks Bootable Very Loose Timing 19-25-25-45: DDR4-4500 !
Saat timing 14-14-14 dan 16-16-16 digunakan, RAM ini hanya bisa mencapai kecepatan relatif rendah, yakni DDR4-2666 (14-14-14) dan DDR4-2933 (16-16-16), namun ketika timing-nya dilonggarkan ke 19-25-25-45, RAM kami bisa melakukan booting pada DDR4-4500! Ini merupakan sebuah karakteristik yang sangat berbeda dengan kebanyakan RAM dengan IC Samsung B-die pada umumnya, dan berarti RAM ini membutuhkan Frekuensi Tinggi dan Timing Longgar untuk mencapai titik performa Optimalnya.
Sweet Spot: DDR4-4000
Kami lantas mencoba melakukan tuning ke DDR4-4000 dan menguji performa RAM dengan Geekbench 3. Untuk bisa booting dengan stabil pada DDR4-4000, kami membutuhkan timing 18-22-22-42. Sayangnya, pada frekuensi setinggi ini, ada beberapa sub-timing yang harus diset manual untuk menjaga performa tetap tinggi (Motherboard akan memberikan kompensasi dengan melonggarkan timing pada frekuensi tinggi untuk menjaga kestabilan).
Berikut setting BIOS yang kami jalankan:
Setting CPU SA dan IO voltage kami berikan agak tinggi di 1.4v (batas atas harian) karena memory controller pada CPU kami tidak terlalu bagus. Rata-rata i5-8600K dengan memory controller baik akan mudah mencapai DDR4-4000 dengan SA/IO Voltage 1.35v atau kurang.
Ini bedanya Sub-timing AUTO dan MANUAL
DDR4-4000 18-22-22-42, SubTiming AUTO: Memory Score 6513
DDR4-4000 18-22-22-42, SubTiming MANUAL: Memory Score 6862
Stability Test: MemTest @ DDR4-4000
Kami menjalankan pengujian stability kurang lebih selama 24 jam (ya, Anda tidak salah baca :p) dengan program MemTest, untuk memastikan bahwa DDR4-4000 1.45v yang kami jalankan stabil. Berikut screenshotnya:
Performance Test & Kesimpulan
Berikut performa sistem pada berbagai konfigurasi, kami juga menyertakan nilai benchmark sistem pada saat default(DDR4-2133) dan juga sebuah nilai G.Skill TridentZ RGB DDR4-3200CL16 sebagai pembanding:
Nampak jelas bahwa meskipun frekuensi-nya longgar, DDR4-3600 19-19-19-39 pada SniperX tetap lebih superior dibanding kecepatan DDR4-3200 16-16-16. Performa gaming yang dimiliki G.Skill SniperX DDR4-3600CL19 kurang lebih lebih kencang 30% dibandingkan mode default DDR4-2133. Overclocking ke DDR4-4000 18-22-22-42 juga masih memberikan peningkatan performa sedikit lagi.
Secara umum, dengan perbedaan harga yang tidak begitu jauh dengan solusi RAM DDR4-3200 sejenis dari G.Skill, kami melihat SniperX DDR4-3600 CL19 ini sebuah alternatif yang menarik, terutama bagi Anda pengguna Z370 dan Coffee Lake. Memang, IC yang digunakannya nampak tidak terlalu cocok digunakan bermain timing ketat, namun kemampuan frekuensi tinggi yang dimilikinya mampu memberikan kompensasi performa (dan terbukti mengalahkan DDR4-3200 CL16).
Ini sebabnya G.Skill menujukan RAM tersebut untuk platform Coffee Lake dengan kompatibilitas memory controller yang ‘ramah’ pada RAM kecepatan tinggi. Kami sendiri memperhitungkan bahwa RAM ini akan agak sulit dijalankan pada beberapa memory controller CPU Skylake yang agak ‘lemah’ dengan motherboard 4-layer PCB murah, atau platform Ryzen AM4 dan Haswell-E LGA2011-v3 yang memiliki kisaran operasional RAM di DDR4-3200 hingga DDR4-3300an.
Saat artikel ini dirilis, ini adalah DDR4 kit dengan IC Hynix pertama kami yang bisa berjalan dengan mudah pada DDR4-3600, dan juga menjalankan test stability pada DDR4-4000. Perlu dicatat juga bahwa kami bisa mencapai kecepatan DDR4-4500 dual-channel, sebuah ‘prestasi’ yang umumnya disandang pengguna IC Samsung high-binned. Kami tidak bisa mencapai kestabilan pada DDR4-4500, namun kami masih belum tahu apakah ini limitasi IC RAM, atau memory controller kami. Cukup menyenangkan melihat bahwa Hynix yang kadang mendapat predikat buruk sebagai ‘RAM susah di-overclock’ untuk merilis IC dengan kemampuan seperti ini – pastinya sekarang akan makin banyak pilihan bagi PC enthusiast.
Pengujian RAM kami sampai di sini, sampai jumpa di pengujian overclocking berikutnya!