AOCT 2018: Akhirnya! Jawara OC Amatir Indonesia 2018 Didapatkan!
Puncak dari AOCT 2018 akhirnya tiba! Setelah berjuang selama 5 hari, mulai dari babak audisi, kualifikasi, hingga final, 2 tim akan beradu kemampuan sekali lagi untuk menentukan siapa yang akan mendapatkan gelar tim overclocker terbaik Indonesia tahun 2018 ini. Mereka akan beradu kemampuan di final turnamen khusus overclocker amatir yang didukung oleh Intel, VGen, ASRock, ASUS, serta Cooler Master ini!

Masih dengan Sistem PC yang Sama
Sekali lagi, tim yang bertanding di babak final ini akan beradu kemampuan mencari skor tertinggi yang bisa didapatkan dari set sistem yang telah digunakan sejak pagi tadi. Sistem itu tentu saja disusun dengan komponen dari pendukung AOCT 2018 ini, yaitu Intel, VGen, ASRock, ASUS, serta Cooler Master. Berikut ini spesifikasi dari sistem tersebut:
- Prosesor: Intel Core i3-8350K
- RAM: VGen TsunamiX DDR4-3200 2x 8 GB (AOCT EDITION)
- Motherboard:
- ASRock Z370 Extreme 4
- ASUS Maximus X Apex
- SSD: VGen 120 GB
- PSU: Cooler Master V850
- Monitor: LG 24MP88HM-S


Namun, sebelum babak puncak dari AOCT 2018, terlebih dahulu digelar perebutan tempat ketiga. Di sesi ini, tim yang belum bisa mengalahkan lawan-lawan mereka di semi-final akan saling berhadapan untuk memperebutkan gelar juara 3. Dua tim itu adalah The Forgotten dan Gatotkaca.


3rd Place Playoff: The Forgotten vs Gatotkaca
Benchmark yang dipilih kedua tim untuk sesi ini adalah 3DMark 2006 dan SuperPi 32M Full Out. Pilihan itu menyisakan SuperPi 32M – 5 GHz dan 3DMark Fire Strike sebagai benchmark pilihan di final. Siapa dari kedua tim ini yang bisa menghasilkan catatan terbaik di perebutan tempat ketiga?


Di awal sesi, The Forgotten mencatatkan skor SuperPi 32M pertama, di bawah catatan waktu baseline, sehingga mendapatkan 1 poin bonus, membuat mereka sementara unggul 3 – 0. Gatotkaca bisa memperkecil selisih melalui skor 3DMark 2006 mereka, ke 3 – 2, di sisa waktu 20 menit. Di titik ini, The Forgotten baru mencatatkan skor SuperPi 32M, sementara Gatotkaca di 3DMark 2006.


Hingga masuk ke 5 menit terakhir, kedudukan sementara tidak berubah, masih dengan keunggulan The Forgotten 3 – 2. Namun, masih ada 2 bonus poin yang sama-sama bisa didapatkan oleh kedua tim, serta kedua tim pun masih bisa mencari skor lebih baik dari lawannya di benchmark yang ada. Bagaimana sesi perebutan tempat ketiga ini berakhir?

Di saat-saat terakhir, Gatotkaca mengumpulkan skor mereka untuk max. memory clock dual-channel, membuat skor sementara menjadi 3 – 3. Namun, tidak lama, The Forgotten membalas, dengan catatan yang lebih tinggi, membuat skor menjadi 4 – 2. Di saat-saat menjelang timer menunjukkan “0”, Gatotkaca mencatatkan max. memory clock single-channel, tetapi itu hanya bisa membuat skor menjadi 4 – 3, sehingga The Forgotten tetap menjadi juara 3 AOCT 2018!
Final: Supermi vs Bandar Togel

Sebelum final dimulai, Master Judge, Alva Jonathan, memberikan briefing kepada peserta, di mana terdapat tantangan ekstra, yaitu peserta bisa mendapatkan 1 bonus poin dari max. CPU clock. Menariknya lagi, peserta BOLEH menggunakan satu liter Liquid Nitrogen untuk membantu mendinginkan sistem mereka, tentu saja bukan dengan cara yang seharusnya, sesuai kreasi para peserta sendiri. Bagaimana peserta menjawab tantangan tersebut?

Hingga sesi sepanjang 1 jam 25 menit tersisa sekitar 50 menit, peserta belum menggunakan LN2 mereka. Namun, bukan berarti tidak terjadi apa-apa. Tim Bandar Togel sudah mencatatkan skor pertama di sesi ini, yaitu untuk 3DMark Fire Strike, membuat mereka mendapatkan bonus 1 poin. Namun, skor yang mereka catatkan langsung dibalas oleh Supermi, sehingga skor 2 – 1 untuk tim Supermi. Tim tersebut juga mencatatkan skor lebih tinggi di SuperPi 32M 5 GHz, sehingga skor berubah menjadi 4 – 1.


Memasuki 30 menit terakhir, skor tersebut masih belum berubah. Tim Bandar Togel berusaha mengejar catatan waktu SuperPi 32M dari Supermi, tetapi masih belum sukses. Mereka terlihat beralih mencoba mencari max. memory clock dual-channel di sistem dengan basis motherboard ASUS, yang tampaknya diharapkan bisa membantu mereka mengejar skor Supermi.


Di 15 menit terakhir, tim Supermi mengumpulkan dua skor max. memory clock mereka, dan membuat skor sementara menjadi 6 – 1. Menariknya, tim tersebut langsung berupaya mencari max. CPU clock, dengan memanfaatkan LN2 yang diberikan panitia. Di motherboard ASUS, tim tersebut mencatatkan CPU clock speed mencapai 5794 GHz! Hal ini membuat skor akhir di final adalah 7 – 1 untuk keunggulan Supermi, membawa mereka menjadi jawara AOCT 2018! SELAMAT!