GOC 2018: Dua Overclocker Indonesia Siap Hadapi Turnamen OC Terbesar Dunia Tahun 2018
Kompetisi overclocking terbesar kelas Dunia, GOC(Galax OC Carnival) 2018 akan segera dimulai. Perkembangan teknologi khususnya di PC Desktop tentunya tidak lepas dari pembahasan seputar overclocking (OC). Overclocking yang dikenal sebagai teknik untuk memodifikasi kecepatan hardware PC untuk menjadi lebih cepat dari standar pabrikan-nya, adalah salah satu pemicu perkembangan kecepatan hardware. Meski OC relatif kurang dikenal pengguna PC awam, berbagai produsen hardware PC selalu berlomba untuk memberikan spesifikasi dan juga rating hardware yang lebih tinggi dari pesaing mereka, dan ini seringkali melibatkan overclocking untuk menjadi ajang pembuktian bahwa teknologi mereka yang terbaik.
Dan seperti yang dilakukan setiap tahun sejak 2008, Galax yang dikenali dengan jajaran produk VGA NVIDIA-nya mengajak overclocker seluruh Dunia untuk menjajal produk mereka yang disiapkan khusus untuk Overclocking dan memecahkan berbagai Rekor Dunia dalam hal performa.
Untuk itu, di tahun ini Galax kembali mengadakan GOC 2018.
Masih Bingung? Mari Mengenal Overclocking di Artikel ini!
Kompetisi Overclocking itu Apa? Baca di sini!
Galax GOC 2018: RTX 2080 Ti HOF dan DDR4-4600
Tahun 2018 ini, yang menjadi highlight dari Galax adalah dua produk baru mereka:
- Galax GeForce RTX 2080 Ti HOF OC Lab Edition: VGA terbaru dari Galax yang diposisikan untuk menjadi VGA RTX 2080 Ti Terkuat Dunia yang sudah memecahkan banyak World Record
- Galax HOF DDR4-4600 2x8GB: RAM DDR4 dari Galax yang memiliki spesifikasi tertinggi yang pernah mereka rilis selama ini
Qualifier: Keras dan Beresiko!
Bagi overclocker yang ingin ikut serta dalam ajang kelas Dunia ini, mereka harus memenuhi satu dari 2 cara yang diberikan Galax:
- Menjadi Juara GOC tahun sebelumnya, atau
- Lolos babak kualifikasi GOC 2018
Babak kualifikasinya tidak hanya sulit, namun juga MAHAL, karena persyaratan hardware untuk mengikuti kualifikasi ini kurang lebih harganya 2300 USD! Bagi overclocker tanpa sponsor, pasti mengeluarkan harga demikian termasuk berat, apalagi ada resiko hardwarenya bisa mati/rusak dan tidak bisa melanjutkan kompetisi. Ini BELUM menghitung periferal lain(Motherboard, PSU, dkk)!
Pastinya, semua benda ini harus didinginkan dengan LN2(liquid Nitrogen) untuk clockspeed maksimal!
Di Kualfikasi ini ada beberapa benchmark yang dilombakan Galax:
- SuperPi 32M (CPU 6Ghz Limit)
- Maximum DDR4 Memory Frequency
- GPUPI 1B
- 3DMark Time Spy & Time Spy Extreme
Meski hanya 5 benchmark – hal ini tidak bisa dipandang enteng. Benchmark ini akan memeras kemampuan berbagai overclocker yang mengikuti-nya karena SEMUA benchmark ini membutuhkan setting, skill, dan mungkin hardware yang berbeda.
SuperPi 32M membutuhkan Motherboard dan Setting yang bisa menjalankan RAM DDR4 Galax di Frekuensi tinggi Timing ketat (target: Minimal DDR4-4000 CL12!), lalu Max DDR4 Frequency membutuhkan setting dan motherboard yang khusus di-tuning untuk RAM berkecepatan tinggi (seperti MSI Z370I Gaming Pro Carbon). Berikutnya GPUPI 1B (OpenCL Benchmark) dan 3DMark Time Spy membutuhkan overclockernya untuk menjalankan RTX 2080 Ti HOF mereka sekencang-kencangnya.
Dari semua kualifikasi Galax GOC tahun-tahun sebelumnya, Galax GOC 2018 adalah yang paling berat dan paling beresiko (mengingat NVIDIA RTX GPU pernah dilaporkan untuk kadang bisa ‘tewas’/mengalami artifak secara random).
RTX Mati: Kejar di 2D Benchmark
Salah satu kejadian menyeramkan yang sempat terjadi di qualifier adalah RTX 2080 Ti HOF milik Team Indonesia ‘tewas’, dan mengalami artifact permanen yang tidak jelas sebabnya. Ini membuat Team Indonesia harus mengejar ketertinggalan pada benchmark yang tidak melibatkan GPU, yakni CPU dan RAM (a.k.a 2D Benchmark).
Indonesia: 2 Overclocker Lolos!
Hasil Kualifikasi:
(Link Qualifier HWBOT – klik di sini)
Setelah perjuangan yang keras, ada 2(dua) Overclocker Indonesia yang lolos ke GOC 2018!
- Ivan Rachmatsyah Akbar ‘IvanCupa’ : lolos, menempati posisi 9 babak kualifikasi
- Alva Jonathan ‘Lucky_n00b’: Auto-qualified, GOC 2016 Winner
Perjuangan Team Indonesia tidak mudah, dan ini jelas tidak dilakukan sendirian. IvanCupa (yang baru saja menjadi juara turnamen OC Amatir Indonesia tahun 2017 lalu), ditemani oleh dua orang asisten yang reliabel : Chandra ‘BlueFiber’ dan Alva ‘Lucky_n00b’.
Chandra ‘BlueFiber’ adalah team-mate Ivan di AOCT 2017, dan diposisikan sebagai support untuk memberikan pre-testing data seputar motherboard ASUS MAXIMUS X APEX dan juga berbagai konfigurasi DDR4 Galax HOF. Alva ‘Lucky_n00b’ yang juga menjadi mentor Ivan sejak kemenangan-nya di AOCT 2017 juga menjadi support dengan memberikan beberapa referensi setting motherboard MSI Z370I Gaming Pro Carbon di stage DDR4 Memory Frequency.
GOC 2018: Total 20 Overclocker!
Berikut ini lineup peserta GOC 2018:
Tidak perlu diragukan bahwa yang mengikuti kompetisi ini adalah kebanyakan pro overclocker, dengan beberapa di antara mereka bisa dianggap sebagai ‘monster’ di region masing-masing, diantaranya:
- Nedelcu Alexandru ‘Alex@ro’ Adalah juara GOC 2017 asal Romania, cukup sering juga menjadi tester produk ASUS ROG
- Daniel Schier ‘Dancop‘ : Ex-HWBOT #1 overclocker asal Jerman, juara 1 G.Skill OCWC 2016
- Stavros Savvopoulos ‘OGS’: Overclocker dari Yunani yang berkali-kali memecahkan rekor 3DMark
- Tobias Bergstrom ‘Rauf’: Overclocker dari Swedia, Posisi Teratas GOC 2017 Qualifier
Bagaimana dengan overclocker Indonesia?
IvanCupa: Pertamakali Masuk Worldwide Competition
Kehadiran IvanCupa di GOC 2018 merupakan sebuah kejutan, mengingat ia adalah overclocker yang baru lulus dari kelas Amatir tahun 2017 lalu bersama rekan-nya, Chandra ‘BlueFiber’. Dari seua peserta yang ada, Ivan bisa dibilang salah satu yang paling junior di sana. Ini membuktikan bahwa selama ada niat, kejuaraan tingkat Dunia bisa saja dicapai!
Alva ‘Lucky_n00b’: Overclocker #1 Indonesia
Overclocker yang satu ini jelas tidak asing. Dalam 10 tahun terakhir, Alva sudah mengikuti 15 Turnamen Overclocking Worldwide, dan sudah pernah menjadi Juara Dunia 4 kali! Tidak berlebihan untuk menyebutkan bahwa Alva adalah salah satu overclocker di Dunia yang memiliki jumlah podium finish terbanyak! Pada reportase mereka di tahun 2017 lalu, HWBOT.org pernah menyebutkan bahwa Alva adalah ” a monster live extreme overclocker that probably has more experience than either of his rivals”. Meski kemampuannya sebagai overclocker nampaknya tidak perlu diragukan, Alva selalu menganggap kemenangannya adalah faktor Luck yang luar biasa.
Alva lolos ke GOC 2018 karena pernah menjadi juara GOC 2016.
Bagaimana keseruan yang nanti akan terjadi di turnamen OC paling bergengsi di Dunia ini? Tunggu berbagai update-nya, hanya di JagatOC!
PS: ADA GIVEAWAY: Galax RTX 2080 Ti HOF!
Galax juga mengadakan Giveaway sebuah Galax RTX 2080 Ti HOF. Ya, sebuah VGA berharga hampir 1800 USD!
Simak cara mengikuti-nya di artikel ini!