Overclocking Review: Galax GeForce RTX 2080 Ti HOF OC Lab ke 2.1Ghz – 2080 Ti Terkencang?
Graphics Card besutan NVIDIA, GeForce RTX 2080 Ti yang rilis 2018 dikenal dengan dua karakteristik: kencang dan mahal.. Ya, Kartu Grafis ini layak disebut sebagai kartu grafis kelas consumer terkencang Dunia saat artikel ini rilis, walau Anda harus mengeluarkan dana yang tidak sedikit untuk membeli hardware tersebut. NVIDIA mematok harga setidaknya 1199 USD untuk 2080 Ti versi Founders Edition (a.k.a NVIDIA reference), sedangkan harga card versi vendor lain bervariasi tergantung model.
Ditujukan untuk pengguna kelas enthusiast, GeForce RTX ‘Turing’ memiliki sejumlah fitur modern dan kemampuan untuk menjalankan real-time ray-tracing.
Baca Juga: Lebih Dekat Dengan GeForce RTX ‘Turing’
Di Indonesia sendiri pada awal Januari 2019, kami melihat card 2080 Ti ini memiliki kisaran harga sekitar 19 – 26 Juta-an Rupiah, dengan variasi harga bergantung pada model yang ditawarkan. Walau kata ‘mahal’ itu relatif, kami pribadi harus mengakui bahwa harga graphics card 2080 Ti cukup ‘mengerikan’. Namun mencari single-GPU terkencang untuk menjalankan game terkini pada detail dan resolusi tertinggi selalu menjadi kepuasan tersendiri bagi beberapa user enthusiast.
Harga 2080 Ti Indonesia – Sumber: Price List nanokomputer.com , 27 Januari 2019
Untuk itu, pada artikel kami kali ini, kami ingin secara khusus melihat seperti apa performa yang ditawarkan oleh salah satu model RTX 2080 Ti, yang saat ini menjabat sebagai RTX 2080 Ti tercepat di lab JagatOC di dari akhir 2018 lalu: Galax GeForce RTX 2080 Ti HOF OC Lab. Dan pastinya: performa maksimal card tersebut saat di-overclock.
Pengujian oleh Ivan Rachmatsyah Akbar ‘IvanCupa’, Editing oleh Alva Jonathan ‘Lucky_n00b’
RTX 2080 Ti – HOF Version
Dalam rangka mengikuti kompetisi OC terbesar Dunia 2018 yakni Galax GOC 2018, kami dari JagatOC membeli satu unit Galax GeForce RTX 2080 Ti HOF(Hall-of-Fame), yang dipaketkan dengan satu kit RAM Galax HOF DDR4-4600 2x8GB. Harga paket tersebut setelah pajak ketika di-Rupiah kan adalah 36 Juta Rupiah, sebuah angka yang absurd untuk harga 2 buah komponen PC.
Kami pernah membahas desain Galax RTX 2080 Ti HOF ini panjang lebar, namun berikut ini beberapa hal spesial mengenai card tersebut:
Bitspower full-cover Waterblock: termasuk paket penjualan
Konektor Daya: 8 + 8 + 8 Pin
Desain VRM Overkill: 16+3 Phase, IOR TDA21470 MOSFET
Tertarik Membaca Lebih Lanjut? Baca Juga: Preview Galax RTX 2080 Ti HOF
Seperti yang biasa terjadi setiap tahun sejak 2014, Galax mendesain sebuah kartu grafis seri Hall-of-Fame(HOF) dengan tujuan menciptakan Graphics Card tercepat di kelas-nya dengan memberikan kemampuan overclocking luar biasa. Semua aspek perancangan card HOF ditujukan untuk memaksimalkan kemampuan overclocking, tidak kurang tidak lebih, dan bukan difokuskan pada segi estetika dengan menyematkan berbagai RGB LED di Graphics Card-nya. Ya, RGB LED bukan aspek utama pada Card HOF :p
Mari lihat spesifikasi card tersebut, dan bandingkan dengan spesifikasi NVIDIA 2080 Ti Founders Edition.
RTX 2080 Ti HOF – Spesifikasi
2080 Ti HOF
2080 Ti Founders Edition(FE)
Nampak tidak ada yang spesial dari spesifikasi RTX 2080 Ti HOF. Spesifikasi seperti memory (sama-sama Micron, 1750Mhz / 14 Gbps) semua identik dengan FE .Satu hal yang nampak berbeda adalah perbedaan rating ‘boost clock’, dimana 2080Ti HOF memiliki 1680Mhz Boost Clock rating, dan 2080Ti FE memiliki 1635Mhz Boost Clock.
“Hanya beda 45 Mhz GPU, tentu tidak ada perbedaan berarti antara keduanya”, mungkin itu yang Anda pikirkan?
Sayangnya, rating GPU Boost Clock NVIDIA pada label spesifikasi lebih sering memberikan info yang misleading. Rating GPU Boost clock pada NVIDIA umumnya selalu mengacu pada ‘worst case scenario’ (misalnya seperti saat GPU-nya masuk ke zona thermal throttling atau keadaan dimana power limit-nya terlalu rendah), GPU Boost clock yang dinamis berdasarkan load aplikasi, suhu, dan power ini umumnya memberikan clock lebih tinggi dari spesifiikasi GPU Boost Clock.
Mari lihat data di bawah ini:
Baca Juga: Analisis Boost Clock NVIDIA RTX 2080 Ti (Founders Edition + ROG STRIX 2080 Ti OC)
Pada load 3DMark Fire Strike Ultra, RTX 2080 Ti FE yang hanya memiliki rating boost clock pada 1635Mhz, bisa memiliki average clockspeed pada 1675Mhz saat default. dan 1811Mhz saat power limit-nya digeser ke 123%. Hal ini berlaku tidak hanya pada RTX 2080 Ti, namun juga pada RTX card yang lain pada pengujian kami.
Nampak bahwa karakteristik clockspeed pada RTX 2080 Ti hampir selalu ditentukan oleh seberapa tinggi power Limit yang diizinkan beroperasi pada cardnya. Makin tinggi power limit-nya, makin tinggi pula potensi clockspeed-nya. RTX 2080 Ti FE yang kami uji memiliki power target default di 260W, sedangkan batas atas-nya ada di 320W (power slider 123%).
Bagaimana dengan 2080 Ti HOF? Berapa power limit-nya? Berikut data-nya:
Ya, 2080 Ti HOF didesain ‘tanpa’ power limit. Semua variabel pada card tersebut didesain untuk memeras performa semaksimal mungkin, sehingga power limit bukan jadi limitasi utama. Menurut pembacaan BIOS card tersebut(yang khusus didesain untuk card HOF), card ini memiliki power limit maximum pada ‘2000W‘.
Angka 2000W ini bisa jadi tidak terlalu relevan, karena kami juga cukup yakin pembacaan power sensor di card ini sudah dimodifikasi sedemikian rupa untuk membuat card tersebut tidak akan pernah menemui power limit. (Pada keadaan default GPU-Z power sensor menunjukkan 2080 TI HOF ini mengonsumsi 250-260W, yang sangat mustahil terjadi.)
Ruang Lingkup dan Metode Pengujian
Kami berminat mencari tahu seberapa mengerikan performa 2080 Ti HOF ini, dan mencoba melakukan beberapa pengujian mulai dari Analisis Boost Clock hingga Overclocking Card RTX 2080 Ti HOF untuk melihat kemampuan gaming-nya, dibandingkan dengan NVIDIA RTX 2080 Ti Founders Edition.
Sebagai batasan, kami tidak melakukan Extreme Cooling dengan LN2 di sini, namun kami akan melakukan semua overclocking pada ambient/normal cooling. Pada saat pengujian ini berlangsung, kami tidak menggunakan waterblock bawaan card tersebut karena Custom EKWB kit kami sedang digunakan untuk pengujian CPU, sebagai alternatif kami menggunakan sedikit modifikasi cooling seperti berikut ini:
Kami menggunakan NZXT Kraken G10 Bracket yang dimodifikasi serta sebuah AIO watercooling 120mm, NZXT Kraken X31 yang fan-nya sudah kami ganti ke Noctua NF-F12 iPPC2000.
Spesifikasi Testbed
- Prosesor: Intel Core i9-7900X ‘Skylake-X’
- Motherboard: ASUS ROG Rampage VI Apex
- RAM: G.Skill TridentZ DDR4 4x8GB DDR4-3600 CL16 (@ DDR4-3200 CL16)
- VGA: GeForce RTX 2080 Ti (Galax HOF & Founders Edition)
- SSD: HyperX 3K 240GB
- PSU: Corsair AX1200i
- CPU Cooler: ID-Cooling SE-204K + Noctua NF-F12
- OS: Windows 10 64-bit, 1809 Update
- Case: No Case / Open Bench Table (suhu ambient 25C)
Mari mulai!