3DMark11 Masuk Masa End-of-Support – Dapat Diunduh GRATIS!
UL Benchmarks (dulu Futuremark) pada tanggal 14 Januari 2020 mengumumkan beberapa benchmark mereka yang masuk masa end of support, termasuk 3DMark11. 3DMark11 ditujukan untuk menguji performa grafis dari Gaming PC, dibuat berbasiskan API DirectX 11, dan kami di JagatOC & JagatReview sendiri sudah menggunakan benchmark tersebut sejak kemunculannya pada akhir tahun 2010 lalu.
Yang menarik, sama dengan berbagai benchmark lawas dari Futuremark yang sudah dipensiunkan dan masuk daftar Legacy benchmark, 3DMark 11 sekarang dapat diunduh dan digunakan secara GRATIS, dimana UL memberikan key benchmark ini pada situs mereka : UL Unsupported Benchmarks.
Perlu diingat, walaupun benchmarknya sendiri masih bisa digunakan, masa end-of-support akan berarti :
- Software ini sudah tidak akan dijual di app store manapun
- Tidak akan menerima update lagi
- Support untuk online service akan hilang, dan sudah tidak ada customer support
Kenapa Dipensiunkan?
Sama halnya dengan hardware, sebuah software benchmark pasti memiliki masa pakai, dan perlu diketahui bahwa penggunaan benchmark lawas kadang sulit memberikan hasil yang akurat.
Sebagai contoh, penggunaan benchmark berbasis DirectX 8.1 seperti 3DMark2001SE yang rilis awal tahun 2001-an tentunya tidak relevan lagi untuk dijadikan acuan performa grafis hardware modern tahun 2010 – kemungkinan besar beban benchmark ini sudah terlalu ringan bagi GPU, dan waktu proses per frame-nya sudah cenderung lebih CPU-bound (serta FPS-nya sudah masuk angka ribuan di GPU modern :p)
Hal yang sama terjadi pada 3DMark11 yang dianggap UL sudah kurang akurat digunakan untuk menguji hardware tahun 2020. UL menyarankan penggunaan 3DMark baru seperti 3DMark Time Spy atau 3DMark Night Raid yang berbasis pada API DirectX 12.
Berikut ini daftar benchmark yang memasuki end of support selain 3DMark11, dan alternatif-nya:
3DMark11 Physics Score : Salah satu benchmark CPU paling Memory-sensitive
Walaupun kami sudah mulai menggunakan benchmark penerus 3DMark11 yakni 3DMark Fire Strike / Fire Strike Extreme dari tahun 2014 untuk menguji GPU, perlu diketahui bahwa ada satu ‘sub-test’ dari 3DMark11 yang masih sering kami gunakan : 3DMark 11 Physics Test.
3DMark11 Physics Test merupakan salah satu benchmark CPU yang paling sensitif dengan performa memori. Berbeda dengan benchmark CPU seperti Cinebench R15 yang umumnya tidak terlalu menunjukkan perbedaan lebih dari 3-5% pada konfigurasi RAM kencang vs RAM pelan, 3DMark11 dapat dengan mudah menunjukkan perbedaan skor lebih dari 10% jika konfigurasi memori pada sistem tersebut tidak optimal.
Sebegitu sensitifnya performa 3DMark11 Physics dengan konfigurasi RAM – sampai kompetisi overclocking kelas Dunia seperti G.Skill OC World Cup tahun 2019 lalu masih menggunakan benchmark ini sebagai salah satu stage yang dilombakan!
Graphics Test : Masih OK untuk menguji GPU low-end?
Karena memiliki standard preset (P-preset) yang beroperasi pada resolusi 1280×720, 3DMark11 nampak kurang bisa membebani GPU high-end modern tahun 2016 ke atas. Meskipun demikian, untuk solusi grafis low-end nampaknya beban dari 3DMark11 P-preset sendiri masih cukup berarti.
Sebagai alternatif, Anda juga bisa memilih Extreme (X) preset untuk memberikan beban lebih karena resolusinya ada di FullHD 1920×1080.
Nah, mengingat benchmark ini sudah bisa diunduh dan digunakan dengan Gratis, jika Anda belum pernah bermain-main dengan benchmark 3DMark11, inilah saat untuk mencobanya!