Analisis & Overclocking : SAPPHIRE PULSE RX 5600 XT 6G GDDR6
Test Result
Stability & Clockspeed
Overclocking – Stability – 3DMark Fire Strike Stress Test : PASS
GPU Frequency (3DMark Fire Strike Stress Test) – Default 160W vs Overclocked
Performance
3DMark Fire Strike
Shadow Of The Tomb Raider – DX12 1080p
Temperature
Temperature & Hot Spot (‘Junction Temperature’)
Pengukuran temperature secara ‘tradisional’ umumnya dilakukan dengan membaca sebuah sensor yang diletakkan pada chip / package, dan kadang pembacaan suhu bisa bergantung pada posisi penempatan sensor ini.
Jika posisi sensor agak jauh dari area panas dari chip-nya, akan sangat mungkin untuk melihat suhu yang lebih rendah dari seharusnya (misal: sensor di pinggir chip bisa saja membaca suhu 80C, namun suhu terpanas pada bagian tengah chip aslinya sudah mencapai 100C atau lebih). Saat melakukan testing, umumnya produsen chip akan meng-kalibrasi pembacaan suhu chip mereka untuk menetapkan suhu maksimal yang diizinkan, sebelum chip mengalami thermal throttling.
Sejak penggunaan fabrikasi 7nm, AMD menampilkan nilai suhu terpanas ini dengan sebutan ‘Hot Spot‘ atau ‘Junction Temperature’.
Pada GPU modern yang umumnya mengubah clockspeed dan voltage secara dinamis berdasarkan berbagai hal termasuk temperatur, AMD mengklaim bahwa dengan pembacaan suhu lebih presisi lewat ‘Hot Spot’ ini mengizinkan mereka untuk menerapkan aturan clockspeed/voltage yang lebih aggresive, ‘memeras’ semua kemampuan dari GPU yang mereka punya untuk dioperasikan pada batas thermal maksimalnya, sembari masih menjaga reliability GPU tersebut sesuai dengan limit yang ditetapkan AMD.
Berikut ini pembacaan suhu GPU di RX 5600 XT, berdasarkan monitoring dari HWINFO :
Overclocking & Fan Speed vs Hot Spot
Konsumsi Daya
Konsumsi daya – HWINFO GPU ASIC Power (3DMark Fire Strike Stress Test)
Konsumsi Daya – Total System Power (3DMark Fire Strike – GT1)
Konsumsi Daya – Total System Power (Shadow Of The Tomb Raider DX12)
Power Efficiency (FPS per Total System Power)
Kesimpulan
Dari analisis di atas, bisa diambil kesimpulan sebagai berikut :
Karakteristik Clockspeed RX 5600 XT
Melihat konfigurasi clockspeed & Voltage-nya RX 5600XT nampak diset untuk memberikan efisiensi daya maksimal, bukan mengejar clockspeed dan mengorbankan efisiensi daya seperti yang terjadi pada RX 5700 XT dan RX 5500 XT.
Overclocking
Tool yang diberikan driver (Radeon Software Performance Tuning a.k.a ‘Wattman’) dapat digunakan dengan normal untuk pengubahan frekuensi dan voltase GPU, berikut juga dengan Fan dan Power Limit. Perlu diingat kembali bahwa setting GPU Frequency/Voltage pada tool tuning di AMD merupakan ‘Target’ dan bukan ‘fixed setting’, belum tentu tercapai pada kondisi normal.
Factory Overclocking yang dilakukan nampak memberikan perbedaan performa lumayan antara versi BIOS 150W Standard AMD dan 160W ‘Performance Mode’. Sayangnya headroom overclocking nampak ‘habis’ dengan factory overclocking ini, dimana Overclocking manual nampak menemui limitasi artificial, yakni tidak adanya slider ekstra untuk melakukan setting, belum ada workaround untuk itu hingga saat artikel ini rilis.
Performa ekstra yang didapatkan dari overclocking manual termasuk minim, meskipun demikian Stabilitas GPU dan VRAM nampak tidak terganggu sama sekali dengan overclocking manual yang dilakukan, meskipun kami memasukkan nilai GPU/VRAM clockspeed maksimal.
Overclocking yang dilakukan di 5600 XT nampak belum bisa mengejar performa RX 5700 polos. Mengingat saingan terdekat RX 5600 XT yakni RTX 2060 umumnya memiliki OC headroom sekitar 8-9% (bergantung model), ini berarti performa RX 5600 XT fully-overclocked berpotensi disamai performanya oleh RTX 2060 yang fully-overclocked juga.
Temperature
Suhu ‘hot spot’ dari RX 5600 XT nampak masih terjaga wajar dalam keadaan BIOS pre-overclocked 160W sekalipun. Perbedaan suhu ‘normal’ dan ‘hot spot’ yang tidak terlalu jauh juga mengindikasikan bahwa power density dari RX 5600 XT masih masuk akal, karena chip GPU-nya diset pada kisaran Voltage/Frequency yang rendah.
(Untuk pembanding, suhu Hot Spot dari RX 5700 XT reference Card bisa mencapai 100 C atau lebih, dengan perbedaan suhu ‘normal’ dengan hot spot mencapai 15 C atau lebih)
Cooling & Fan
Pada keadaan default, Sapphire Pulsa mengoperasikan fan mereka pada RPM kecil (di bawah 1300 RPM), untuk menjaga tingkat kebisingan rendah, ini pun nampak sudah cukup untuk mejaga suhu wajar.
Ketika kita membuat fan fixed ke 39% pada Radeon Software Tuning, atau sekitar 1700 RPM-an, suhu GPU bisa turun drastis. Bahkan dalam keadaan overclocked sekalipun, fan 1700 RPM ini dapat menjaga suhu GPU pada 71 C. Fan 1700 RPM ini masih relatif sunyi untuk dioperasikan sehari-hari.
Power & Power Efficiency
Dari pembacaan HWINFO – GPU ASIC Power, nampak bahwa dalam keadaan default pun, Power bukan menjadi limitasi utama.
Konsumsi daya overall termasuk baik di kelasnya, sedikit lebih rendah dari RTX 2060 untuk performa yang mirip, dan pada Game SOTTR di 1080p, FPS per Watt dari RX 5600 XT unggul dari RTX 2060
Yang mengejutkan, overclocking dengan setting 1820Mhz @ 1006 mV ini tidak menggeser power efficiency, berarti performa yang diberikan sesuai dengan naiknya konsumsi daya.
Dengan ini berakhirlah analisis dan pengujian Radeon RX 5600 XT kami, sampai jumpa pada pengujian kami yang lainnya!
- Overview, Metode Pengujian, Spesifikasi RX 5600 XT
- Analisis Clockspeed & Voltage RX 5600 XT
- Overclocking RX 5600 XT
- Test : Performance, Power & Temperature