Hands-on Opsi Tuning pada Radeon Software Adrenalin 2020
Performance Tuning
Berikutnya, kita sampai ke bagian paling menarik dari AMD Radeon Software, yakni Performance Tuning tab yang akan meng-expose sebagian besar setting GPU untuk tuning dan overclocking. Dulu, Performance Tuning tab ini bernama Wattman.

Dengan memilih setting ‘Manual’ Pada Tuning Control, Anda bisa mengakses berbagai menu tuning yang melimpah untuk mengubah karakteristik performance dan juga power efficiency dari GPU.
Berikut setting manual yang kami dapatkan pada sebuah Radeon RX 5600 XT
GPU Tuning – RX 5600 XT

Fan Tuning – RX 5600 XT

VRAM (Video RAM) Tuning – RX 5600 XT

Power Tuning – RX 5600 XT

Catatan: GPU Tuning bisa berbeda untuk GPU generasi lama, berikut ini tampilan menu GPU & VRAM Tuning untuk RX 480 ‘Polaris’
GPU Tuning – RX 480

VRAM Tuning – RX 480

Keterangan – Performance Tuning:
- Bagian GPU Tuning memberikan pengaturan frekuensi kerja GPU dan juga voltage-nya, menu yang banyak ini berguna bagi power-user walaupun berpotensi terlihat ‘menyeramkan’ bagi pengguna awam,
- Bagian Fan tuning memberikan kontrol untuk mengatur RPM fan untuk disesuaikan dengan suhu tertentu, ada setidaknya 5 poin kontrol di sini.
- Bagian VRAM Tuning memberikan kontrol untuk frekuensi kerja Video RAM
- Bagian Power Tuning mengatur Power Limit. Anda yang ingin mengatur GPU untuk bekerja pada range TDP tertentu bisa melakukan pengaturan di sini
Reset & Load/Save Profile
Yang lumayan penting di bagian performance Tuning adalah bagian RESET untuk mengembalikan semua setting GPU ke semula, dan juga ada fitur Load/Save Profile untuk menyimpan/me-load setting Anda. Semua ini ada di bagian kanan atas bagian Performance Tuning Tab.

Radeon Features Hands-on

Berikut ini kami melakukan beberapa Hands-on singkat seputar beberapa Radeon Features yang tersedia pada driver Radeon Software.
Perlu diketahui bahwa Fitur Radeon Anti-Lag, Chill, dan Boost tidak dapat diaktifkan secara bersamaan, Anda harus memilih salah satu dari ketiga fitur tersebut.
Radeon Anti-Lag : Tidak Dites Karena Butuh Peralatan Ekstra

Radeon Anti-Lag diberikan oleh AMD untuk mempersingkat input-to-display latency (a.k.a ‘Input Lag’) independen dari jumlah framerate yang dimiliki. Fitur ini sudah ada sejak driver sebelumnya yang diperkenalkan pada E3 2019, namun sulit untuk kami uji karena membutuhkan peralatan eksternal untuk melakukan validasi dari input lag ini.
Integer Scaling
Integer Scaling dapat diakses pada menu Settings – Global Display.
Secara singkat, Integer scaling adalah mode display scaling yang dapat memberikan reproduksi gambar ‘unik’, cocok untuk game retro 2D / pixel-art style.
Kebanyakan game lawas (baik game PC maupun emulator console tua) memiliki native resolution yang rendah, dan kadang saat di-scale ke display resolusi tinggi akan terlihat soft seperti melewati sebuah filter, dimana ada area yang masih terlihat tajam, namun sebagian akan ‘blur’. Kadang juga beberapa game gagal memiliki aspect ratio yang benar karena faktor scaling yang tidak sempurna.
Integer scaling mengatasi masalah ini dengan melakukan scaling dari setiap pixel ke sebuah square group, misal dari 1×1 pixel ke 2×2 pixel, 3×3 Pixel, atau 4×4 pixel (Contoh: Pada display native 4K – 3840×2160, maka sebuah game dengan resolusi 640×480 dapat di-scale dengan Integer Scaling sebesar 4×4 ke 2560 x 1920)
Pada uji singkat yang kami jalankan, terlihat mode Integer Scaling memberikan aspect ratio yang benar, dan juga tampilan yang lebih ‘sharp’, tanpa blur saat di-scale ke monitor 4K. (Game : Sonic 3 & Knuckles dengan emulator Fusion),

Radeon Chill
Radeon Chill hadir pada tahun 2016 – 2017 lalu, dan berfungsi sebagai metode untuk melakukan limitasi framerate secara dinamis berdasarkan in-game input dari user. Ini dilakukan untuk mengurangi konsumsi daya dan juga thermal output dari GPU.

Jika Radeon Chill diaktifkan (default : Disabled), Anda akan diminta memasukkan range antara Min FPS dan Max FPS, umumnya nilai Min FPS adalah 60, dan Nilai Max FPS adalah maximum refresh rate Anda, seperti 144.
Saat ada banyak action pada game, game akan berjalan hingga Max FPS tercapai, sebaliknya saat tidak ada action di game(minim gerakan dan user input) maka FPS akan turun ke Min FPS.
Perlu dicatat, karena Radeon Chill akan mengubah-ubah framerate, kadang bisa jadi Anda merasa bahwa input response dari game tertentu akan sedikit mengalami perubahan (terutama misalnya Anda men-setting Chill pada Min 30 FPS, dan Max 60 FPS), dan bagi beberapa pengguna ini akan justru menghasilkan pengalaman kurang optimal, kecuali Anda memiliki variable refresh rate (Freesync) display.
Pada uji singkat yang kami lakukan, kami menggunakan Radeon Chill hanya sebagai framerate limiter tanpa membuat Chill beroperasi dengan dynamic framerate, dengan melakukan setting min FPS dan Max FPS ke 60. Hasilnya berikut ini:

Dengan setting di atas, pada game The Witcher 3 1080p Ultra Detail saat Chill aktif, GPU menurunkan frekuensi-nya ke sekitar 1 Ghz dan suhu GPU 5600XT kami turun drastis ke 55 C, bahkan membuat Fan sekali-sekali masuk ke mode 0 RPM.
Sejauh ini, Radeon Chill menjadi satu tambahan alternatif untuk melakukan limitasi framerate pada game.
Anda tentu bisa bereksperimen dengan berbagai metode frame limiting lain, mulai dari penggunaan external tool seperti RivaTunerStatisticsServer ataupun in-game frame limiter, untuk mencari metode mana yang memberikan hasil terbaik dari segi input lag, power saving, dan juga framerate consistency.
Radeon Boost
Sebuah tambahan yang baru ada di Radeon Software Adrenalin 2020 adalah Radeon Boost.

AMD menyebutkan bahwa Radeon Boost merupakan implementasi dynamic resolution yang didasarkan pada in-game movement.
Sederhananya, saat Radeon Boost aktif pada game yang mendukung, maka :
- Saat minim action : Full Resolution
- Ketika ada action / mouse movement : Resolusi dikurangi hingga mendekati target minimum resolution yang diset
Logika dari fitur ini adalah gamer akan kurang menyadari beberapa detail loss saat ada banyak pergerakan di layar, sedangkan performa bisa meningkat karena resolusi game turun secara dinamis.
Lihat gambar berikut ini :

Kami mencoba menguji Radeon Boost pada game Shadow of The Tomb Raider yang berjalan pada mode DX11, High Detail, 1080p.
Pada saat ada mouse movement, terlihat bahwa resolusi pada game turun cukup kentara. Framerate naik, namun tidak terlalu tinggi. Tentu, peningkatan performa dengan Radeon Boost agak susah dinilai dengan pasti, karena ini sangat bergantung dengan in-game action, dan juga sejauh apa beban game tersebut pada sistem. Misalnya beban game cenderung cpu-bound (karena terlalu banyak draw call per frame, atau ada kalkulasi lain yang dikerjakan cpu), tentu menurunkan resolusi tidak akan banyak memberi perubahan.
Berikutnya, yang cukup terasa bagi kami adalah Radeon Boost cenderung membuat framerate berubah-ubah dengan drastis, dan kadang ini menyebabkan motion judder karena framerate yang inkonsisten pada monitor dengan fixed refresh.
Ini berarti skenario optimal penggunaan Radeon boost adalah pengguna Variable refresh display (freesync), yang game-nya sudah berjalan setidaknya di atas 60 FPS.
Kami juga merasa setting default Minimum Resolution ke 50% agak menghasilkan turun-nya resolusi yang sangat kentara, dan nilai ini lebih baik dikonfigurasi ke sekitar 70-80% untuk membuat perubahan resolusi tidak terlalu drastis.
Radeon Image Sharpening (RIS)

Radeon Image Sharpening (RIS) adalah teknik pengaplikasian algoritma Contrast Adaptive Sharpening (CAS) pada game, yang bertujuan mempertajam gambar tanpa penalti performa yang besar.
CAS akan bekerja optimal untuk memberikan detail extra pada gambar yang menjadi ‘soft’ karena pengaplikasian image enhancement seperti TAA, atau efek post-processing tertentu. Meskipun kalkulasinya dikerjakan oleh GPU shader unit, AMD mengatakan bahwa RIS bisa dinyalakan hampir tanpa penalti performa sama sekali.
Berikut ini contoh image pada pengujian kami, yang dilakukan dengan GPU Radeon RX 480 ‘Polaris’ pada game Control, DX12, High Detail Preset
Game diuji pada 3 setting :
- 1440p (RIS OFF – Default)
- 1440p RIS ON
- 1080p Upscale 1440p (Display Resolution 1440p, Render Resolution 1080p)
Berikut hasilnya:

Terlihat pada gambar di atas, game yang berjalan pada 1440p memiliki sedikit detail yang ‘hilang’ pada bagian permukaan lantai, sedangkan RIS membuat permukaan lantai ini tidak terlihat ‘kabur’. Yang unik, game yang digambar dengan resolusi internal 1080p lalu di-outputkan ke 1440p tetap mendapat ‘ketajaman’ ekstra, walau efek dari penggunaan resolusi rendah tetap terlihat di bagian karakter.
Dari segi performa, kami tidak melihat adanya perbedaan performa yang terasa saat RIS aktif, karena semua pengujian kami menunjukkan bahwa framerate sebelum dan sesudah RIS diaktifkan hanya sekitar 3%, dan ini sudah masuk ke testing variance.
Opsi ini jelas memberikan detail tambahan, dan kami akan dengan mudah menyarankan opsi ini untuk dinyalakan by default untuk kualitas image ekstra.
Walaupun demikian, perlu diingat bahwa game yang sudah memiliki post-processing sharpening filter akan terlihat kurang natural saat opsi ini diaktifkan, jika Anda menjumpai hal tersebut, silahkan matikan atau kurangi level sharpening-nya di Radeon Software.
Perlu ditambahkan juga bahwa ada beberapa game / API tertentu yang mungkin tidak mendukung mode RIS untuk dinyalakan sehingga Anda tidak mendapat kualitas image lebih.
(Anda bisa melihat seputar kompatibilitas RIS dan info selengkapnya pada halaman ini di situs AMD)
Kesan & Penutup
Kami tidak menyangka bahwa hands-on fitur driver yang kami kerjakan ternyata memakan waktu lebih lama dari yang kami perkirakan, itulah gambaran seberapa padatnya fitur yang tersedia pada Radeon Software Adrenalin 2020. Kami bahkan belum menyentuh fitur multimedia seperti Streaming dan Recording !
Berikut ini beberapa kesan kami sepanjang pengujian berlangsung :

Kesulitan pengujian driver dari aspek performance & stability
Karena faktor kombinasi hardware dan software yang tidak terhitung dan tidak terkontrol oleh produsen hardware, hasil pengujian driver sendiri berpotensi mengundang kontroversi, karena data yang ada kadang simpang siur, tidak konsisten, serta rawan confirmation bias – ini berlaku baik untuk pengujian driver dari segi performa maupun stabilitas.
Seperti yang dulu pernah kami katakan, peningkatan performa yang disebabkan optimalisasi driver kadang ada di nilai yang cukup kecil (di bawah 10%), yang kadang-kadang tersamarkan oleh run-to-run variation dari pengujian. Dan lagi seperti yang kami sebut di atas, pengujian performa maupun stabilitas pada driver memiliki variabel yang sangat banyak, cukup sulit untuk menentukan seberapa besar perubahan performa akan terjadi pada driver versi tertentu, karena kombinasi hardware dan software yang sangat luas.
Saat sebuah driver bekerja dengan baik bagi satu individu di satu platform, belum tentu pengguna lain dengan variasi software/hardware berbeda mengalami hal yang sama.
Dari segi driver GPU, sudah menjadi rahasia umum bahwa AMD lebih sering menjadi sasaran dari para user GPU Radeon yang kurang puas dengan driver mereka, dibandingkan vendor GPU yang lain.
Ini nampak menjadi salah satu alasan AMD terus berusaha mengeluarkan major driver update dengan sekumpulan fitur tertentu, mulai dari 2015 lalu dengan Radeon Software Crimson Edition, hingga ke Radeon Software Adrenalin 2020 Edition ini.
Fitur Ekstra – Perlu ?

Banyak pengguna sering menganggap driver GPU sebagai sebuah hal yang sepele, dan tidak peduli atau bahkan tidak tahu adanya berbagai fitur tambahan.
Dari berbagai iterasi Radeon Software hingga ke versi 2020 ini, jelas bahwa AMD menambahkan sebegitu banyak fitur pada driver GPU mereka, sampai sulit untuk menguji semuanya satu per satu, kami bahkan bisa sampai tidak hafal mana fitur yang dihilangkan dan mana yang sudah ditambahkan saat ada major driver update.
Fitur ekstra ini bisa jadi pro dan kontra – karena meskipun ada pengguna yang menghargai fitur tambahan, pasti tetap ada pengguna yang menganggap bahwa semua fitur ekstra tersebut sebagai semacam ‘bloatware’.
Dari pengujian yang kami kerjakan :
- Pada driver Adrenalin ini, kami merasakan kegunaan dari fitur Performance Tuning dan juga Performance Metrics yang diberikan untuk melakukan tuning dan monitoring dari sistem, tanpa instalasi software ekstra. Ini adalah sebuah alternatif, walaupun tetap ada pengguna lebih nyaman dengan software eksternal untuk melakukan tuning.
- Kami belum sempat menguji lebih jauh seputar Game Performance Report dan logging yang dilakukan AMD pada driver mereka ini, dan adakah pengaruh performance logging ke performa pada prosesor low-end.
- Sebagai tambahan, dari semua fitur yang diberikan AMD, nampak kalau Radeon Image Sharpening adalah fitur yang bisa dibiarkan menyala karena peningkatan kualitas visualnya lumayan. Di sisi lain, implementasi Radeon Boost dan Radeon Chill nampak hanya akan optimal pada skenario tertentu, dan nampaknya display dengan variable refresh rate / freesync akan dibutuhkan untuk menikmati Radeon Boost / Chill lebih optimal.
Pengujian driver Adrenalin 2020 yang kami lakukan selesai di sini, sampai jumpa pada pengujian kami yang berikutnya :)
Tips Seputar Driver
- Installer – gunakan opsi factory reset bila memungkinkan (alternatifnya menggunakan tool seperti AMDCleanupUtility.exe, atau DDU – display Driver Uninstaller)
- SELALU baca Release Notes dari Driver sebelum melakukan update, terutama bagian Known Issues.
Catatan Mengenai Pengujian Performa pada Driver
Mengingat pengujian performa antar driver merupakan sebuah hal yang membutuhkan presisi tinggi, untuk menghindari informasi yang misleading, kami menghimbau rekan-rekan pembaca yang ingin melakukan perbandingan performa driver untuk:
- Lakukan pengujian pribadi, JANGAN ambil pengujian di 2 tempat berbeda lalu dibandingkan
- TIDAK melakukan perbandingan performa pada dua sistem yang berbeda – sistem harus SAMA PERSIS, hingga ke Versi OS dan juga aplikasi yang digunakan
- Sangat diharapkan Anda memiliki data variasi run individu, sehingga Anda bisa membedakan mana yang merupakan peningkatan performa karena driver, dan mana yang merupakan variasi run dari benchmark yang Anda kerjakan
- Berdasarkan observasi di lab selama ini, cukup aman untuk berasumsi bahwa perbedaan performa sekitar + 3% masih merupakan wilayah variasi run individu (ada beberapa aplikasi/game yang menunjukkan variasi lebih besar)
- Oveview, Metode Pengujian, Menu Home
- Gaming , Settings & Performance Metrics
- Performance Tuning & Test Radeon Features