Analisis & Overclocking : AMD Ryzen 5 3500X, 6-core 6-Thread Zen2 7nm
Test 1: Analisis Boost Clock & Voltage

Dengan menggunakan Load Cinebench R15 baik Multi-Core maupun Single-Core, kami melakukan logging dengan HWINFO untuk melihat karakteristik clock & Voltage, Berikut hasilnya:
All-Core Boost

1-Core Boost

Keterangan:
- Di beberapa motherboard tertentu, sensor voltage CPU-Z yang kadang diambil dari sensor motherboard kadang terbaca lebih tinggi dari yang sebenarnya ada di prosesor, kami menggunakan pembacaan dari interface SVI2 yang dibaca HWINFO, umumnya ini lebih akurat untuk prosesor AMD.
- Boost Clock All-core dari Ryzen 5 3500X ada di range 3875 – 3900 – 3925Mhz, dengan CPU Voltage 1.325 – 1.35v.
- Untuk Single-Core boost, clock 4.1Ghz cukup mudah dicapai, walaupun sensor CPU menunjukkan Voltage 1.45v – 1.4625v
- Voltage single-core di 1.4v+ ini nampak sering terlihat di Zen2 CPU dan AMD sendiri pernah mengatakan bahwa nilai voltage ini masuk batas wajar jika load-nya ringan seperti single-core load.
- Melihat umumnya Zen2 CPU di kelas Ryzen 7 ke atas diberi target 4400Mhz+ dengan 1.45v-an, cukup aman berasumsi bahwa bin quality dari Ryzen 5 3500X yang ada di 4100Mhz 1.45v-an termasuk rendah.
Test 2: Overclocking – CPU
Berikutnya kami mencoba melakukan Overclocking pada prosesor lewat BIOS.
Zen2 Overclocking & Voltage
Perlu diingat, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seputar Voltage. Batas aman voltage yang disarankan adalah voltage default saat beroperasi di all-core boost (Baik default maupun Voltage saat PBO Aktif). Berdasarkan banyak observasi untuk prosesor Zen2, nilai ini ada di:
- Sekitar 1.325v untuk prosesor Zen2 dengan 8-12 Core atau lebih,
- Prosesor dengan jumlah core rendah berpotensi memiliki toleransi voltage sedikit lebih tinggi
Tidak disarankan menggunakan nilai voltage default 1-core boost (1.4v+) untuk penggunaan all-core OC harian.
Sebagai tambahan dari segi temperatur, Prosesor yang memiliki suhu operasional rendah, akan cenderung memiliki toleransi voltage lebih tinggi.
BIOS Setting
Berikut BIOS Setting yang kami kerjakan :

Kami memilih voltage 1.375v di BIOS, karena setting voltage BIOS 1.375v ini akan menghasilkan nilai 1.325 – 1.344v pada voltage CPU rata-rata pada SVI2 sensor – ini bisa berbeda per motherboard.
Selalu ingat untuk check perbedaan voltage yang diberikan BIOS, dengan voltage yang terdeteksi di sensor HWINFO SVI2.
(Catatan: Voltage default 3500X untuk all-core boost di atas, ada di 1.325 hingga 1.35v-an)

Dengan voltage SVI2 terdeteksi di 1.344v (average), prosesor 3500x yang kami miliki dapat menjalankan uji stability singkat Cinebench R15 20x loop pada 4.2Ghz.
Test 3: Temperature & CPU Power (Default & OC)
Berikut kami mencoba mengambil data temperatur dan CPU Power dengan software HWINFO saat menjalankan Cinebench R15 Multi-core load.
- Temperatur diambil dari pembacaan CPU Tctl/Tdie
- CPU Power diambil dari sensor Core+SoC Power (SVI2 TFN)
Catatan:
- Sebagai alternatif, anda juga bisa menggunakan sensor CPU PPT, nilai ini umumnya tidak jauh berbeda dari CPU + SoC Power SVI2 atau CPU Package Power (SMU)
- Pembacaan power dan voltage lewat software tidak akan 100% akurat di semua sistem, gunakan nilai ini hanya sebagai estimasi kasar. JANGAN GUNAKAN UNTUK MEMBANDINGKAN 2 SISTEM BERBEDA.

Terlihat bahwa :
- Wraith Stealth nampak bisa menangani 3500X yang di-OC di bawah 80C (ini dengan open-benchtable pada ambient 25 C, suhu dalam PC Case bisa lebih tinggi)
- OC ke 4.2Ghz all-core 1.375v (voltage load di 1.344v average)nampak tidak terlalu menambahkan power terlalu banyak, di bawah 10%.
Catatan: Total system power dari external power meter saat Cinebench R15 pada keadaan default ada di 106 W, saat OC di sekitar 110-112W.
Test 4: Synthetic Benchmark (Cinebench R15)
*Semua RAM di sini berjalan pada DDR4-2666
Ryzen 5 3500X vs Core i5-9400F

Ryzen 5 3500X – OC 4.2Ghz

Pembanding : Ryzen 5 2600

Pembanding : Ryzen 5 3600

Test 5: RAM Overclocking & Stress Test (on G.Skill TridentZ Neo DDR4-3600)

Dengan berbekal G.Skill TridentZ Neo DDR4-3600 CL16 2x8GB, kami mencoba overclocking RAM di 3500X.
Uji stabilitas singkat kami jalankan dengan HCI MemTest hanya hingga 100% (standard test kami biasanya ada di 300% atau lebih)
Setting yang dapat kami jalankan adalah :
- DDR4-3800 CL14-16-16-36,
- FCLK 1900, UCLK:MCLK 1:1
- VDimm 1.5v
(Ini adalah batas atas VDimm yang bisa dijalankan harian di DDR4. Ada beberapa IC RAM bisa mentoleransi level ini, ada yang tidak)

Stability Test

AIDA64 Memory Benchmark

Keterangan:
- Memory controller pada Ryzen 5 3500X jelas memiliki karakteristik dari memory controller Zen2,
- Memory controller pada Sample 3500X yang kami uji bisa menjalankan DDR4-3800 dengan FCLK 1900Mhz stabil dengan 1.1v NB/SoC Voltage.
- (beberapa Zen2 CPU ada yang meminta Nb/SoC voltage di range 1.125- 1.15v atau lebih saat menjalankan DDR4-3800 / FCLK 1900Mhz, dan ada yang tidak bisa menjalankan ini sama sekali)
Penutup

Ryzen 5 3500X menunjukkan karakteristik prosesor Zen2 yang cukup jelas, baik dari segi behaviour CPU Boost Clock , Frequency/Voltage curve, sampai dengan overclockability RAM.
Clockspeed & Voltage prosesor saat all-core ada di 3.87 – 3.9Ghz-an di 1.35v-an, cukup umum untuk Zen2 CPU. Kami sempat kaget dengan target bin voltage yang agak tinggi pada 1.45v+ 1-Core di 4100Mhz, dan hampir mengira cpu ini akan punya overclockability yang buruk.
Ternyata 4.1Ghz boost clock 1-core didapatkan cukup sering(dan bukan sesekali seperti boost clock 3900X), dan saat pengaplikasian OC manual di Voltage 1.375v(1.344v saat load) CPU ini stabil all-core di 4.2Ghz. Kami masih bisa menjalankan load single core 4.3Ghz pada voltage yang sama, namun test cinebench sudah mengalami error saat all-core load.
Dari segi memory controller, Ryzen 5 3500X nampak tidak menemui masalah menjalankan clock memory tinggi seperti layaknya Zen2. Jika umumnya core berbasis Zen/Zen+ 12nm akan menemui batas atas pengoperasian RAM pada DDR4-3400-an, core berbasis Zen2 7nm nampak tidak menemui masalah menjalankan kecepatan DDR4-3600++. Ini bisa berguna untuk skenario aplikasi yang memory intensive seperti Gaming.
Tentu, dengan hanya 1 sample, kami tidak bisa memberikan uji binning seperti yang biasa kami lakukan. Jadi kami belum memiliki data dari variasi overclockability CPU 3500X.
Untuk cooler, AMD Wraith Stealth yang diberikan nampak bisa menjaga suhu prosesor di bawah 80 C bahkan saat di-overclock, nampak kalau penggunaan konfigurasi 6-core 6-thread tanpa SMT ini membuat beban pendingin sedikit lebih enteng pada multithreaded load.
Kami belum menguji performa secara mendalam dan hanya menguji Benchmark sintetis singkat seperti Cinebench R15, namun di sini terlihat bahwa Ryzen 5 3500X memiliki potensi mengejar performa Core i5-9400F, baik dari single-core maupun multi-core, setidaknya pada benchmark sintetis. Dari segi multithreaded performance, 3500X masih akan dikalahkan oleh Ryzen 5 2600 dan Ryzen 5 3600 yang memiliki 6-core 12-thread. Pengujian performa lengkap akan kami lanjutkan di masa mendatang – sampai jumpa di pengujian berikutnya :)