Overclocking & Review: Core i9-10900K & MSI MEG Z490 GODLIKE
Hasil Test
Berikut adalah beberapa pengujian kami jalankan pada motherboard MSI MEG Z490 GODLIKE.
Sebagai catatan, kebanyakan pengujian ini dilakukan dengan BIOS Beta Pre-release (versi .113), bisa jadi ada optimalisasi BIOS pada masa mendatang yang memberikan fungsi overclocking/tuning yang lebih baik dibanding dengan apa yang kami uji.
REFERENCE PERFORMANCE

Test 1: Motherboard Power Limit
Pengujian pertama yang kami lakukan adalah melihat seberapa jauh motherboard MSI MEG Z490 GODLIKE memberikan power limit dalam keadaan default, tentu dibanding dengan spesifikasi referensi Intel (a.k.a ‘INTEL SPEC’)
Lihat setting di bawah ini:

Terlihat cukup jelas bahwa MSI MEG Z490 GODLIKE memberikan power limit JAUH di atas rekomendasi Intel, tentu ini akan membuat prosesor bisa mengalami boost lebih lama, dengan kecepatan lebih tinggi.
Berikut ini kondisi sistem saat kami monitor dengan HWINFO saat sedang kami load dengan app Blender 2.82 (‘Classroom’ Project) :




Setting MSI MEG Z490 GODLIKE membuat 10900K bertahan pada boost di clock 4.8 – 4.9Ghz all-core, performa sedikit lebih tinggi pada aplikasi yang me-load CPU secara continuous. Tapi yang menjadi pertanyaan berikutnya adalah suhu Prosesor, dan juga suhu VRM saat dibiarkan load seperti ini terus menerus.
TEST 2: CPU Cooler Requirement
Pengujian berikutnya adalah melihat Cooler seperti apa yang dibutuhkan untuk ‘menahan’ Core i9-10900K yang sedang berjalan pada kecepatan penuh(default dari MSI MEG Z490 GODLIKE). Kami menguji dengan dua macam cooler, yakni Heatsink Noctua NH-D15S, dan juga EKWB EK-KIT S360.
Cooler 1: EKWB EK-KIT S360

Cooler 2: Noctua NH-D15S

Max CPU Package Temperature (C)

Terlihat jelas bahwa Heatsink kelas Noctua NH-D15S masih agak kewalahan menangani load dari Core i9-10900K, dan suhu maksimum-nya sudah melewati 85C, hampir menyentuh kisaran 90C.
Dengan ini, untuk bisa menangani power output dari setting default Z490 GODLIKE, Anda harus memiliki cooler yang lebih bagus dari Noctua NH-D15S, seperti AIO 240mm atau 360mm.
TEST 3: Motherboard VRM Temperature

Berikutnya, kami mencoba membaca informasi MOSFET Temperature (bisa didapatkan pada VR VCC Temperature pada HWINFO untuk pembacaan sistem Intel). Berikut ini hasilnya:

Pada kondisi tidak ada airflow di sekitar CPU dengan menggunakan EKWB S360, kami mendapati suhu MOSFET maksimal di sekitar 62C setelah 5-6 menit di-load. Dengan pendingin model heatsink fan seperti Noctua NH-D15S yang masih memberikan airflow, suhu MOSFETnya lebih rendah lagi, dan ada di angka 54 C.
Dalam keadaan default dari motherboard (tidak ada power limit), dimana 10900K-nya berjalan pada 200W+ package power secara continuous, suhu MOSFET dari VRM MSI Z490 GODLIKE tergolong dingin.
TEST 4: Memory Overclocking & Compatibility

Seperti yang bisa Anda saksikan di bagian BIOS, ada banyak cara mengoptimalkan kecepatan memory pada motherboard ini. Anda bisa memilih:
- Me-load Profil XMP (jika Ada)
- Menggunakan Memory Try It Profile
- Menggunakan Manual Tuning
MSI sendiri pada Z490 GODLIKE yang memiliki topologi DIMM daisy-chain, dengan 8-layer PCB dan juga desain trace layout Interdigital Tabbed Routing, mendukung konfigurasi RAM berkecepatan tinggi jika memory controller dan juga memory chip Anda mendukung.

Memory Try It : DDR4-4500 CL19

Seperti bisa dilihat di atas, me-load konfigurasi DDR4-4500 CL19 lewat memory try it tidak sulit bagi RAM kit yang kami pakai.
Stability Test: 2x8GB DDR4-4000 CL15
Konfigurasi RAM kencang seperti DDR4-4000 CL15 juga bisa dijalankan cukup mudah hanya dengan me-load XMP:
XMP on G.Skill TridentZ DDR4-4000 CL15 1.5v (1-DIMM Per Channel, Dual-channel, Single-Rank)
(Otomatis juga meningkatkan CPU SA dan IO Voltage)

Stability Test – PASS

Stability Test – 2x32GB Kit (64GB) – DDR4-4000 CL18
Sebagai Tambahan, kami juga mencoba motherboard ini pada sebuah RAM kit 64GB DDR4-3600 dari G.Skill. RAM ini adalah RAM dengan chip density tinggi (16Gbit, Dual-Rank per module), dengan konfigurasi 2x32GB. Pada pengujian ini, kami juga sedikit meng-overclock RAM tersebut dari konfigurasi bawaannya.
Overclocked – DDR4-4000 CL18 64GB Kit (2x32GB, 1-DIMM Per Channel, Dual-channel, Dual-Rank)

Konfigurasi dengan density tinggi seperti ini masih bisa dijalankan dengan stabil, bahkan saat kit-nya di-overclock dari default DDR4-3600 ke DDR4-4000.
TEST 5: Motherboard Automatic Overclocking Profile – MSI GAME BOOST

Saat dipadukan dengan chip CPU yang capable dan cooler kelas Enthusiast, MSI MEG Z490 GODLIKE memiliki sebuah mode auto-overclocking bernama GAME BOOST yang dapat men-tuning semua Turbo Ratio dari Core i9-10900K, hingga mencapai 5.5Ghz saat core yang di-load hanya 1 atau 2. Sayangnya, all-core speednya masih berkisar 5 sampai 5.1Ghz.

Overclocking dengan GAME BOOST akan memberikan konfigurasi Core sesuai dengan Turbo Ratio sebagai berikut:
- Up to 2-Core Load : 55x CPU Ratio
- Up To 3-Core Load: 53x CPU Ratio
- Up to 5-Core Load: 52x CPU Ratio
- Up to 10-Core Load: 51x CPU Ratio

Tidak lupa juga, setting GAME BOOST akan memberikan CPU Core Voltage fixed sebesar 1.375v.
Lihat skor Cinebench R15 berikut ini:
Cinebench R15 Single Core : 238 (Default: 229)
Cinebench R15 Multi-Core : 2729 (Default: 2648)

Anda tidak salah lihat, Cinebench R15 single-core dari Core i9-10900K yang di-overclock dengan mode GAME BOOST ini menunjukkan clock 5.5 Ghz, dan masih bisa beroperasi dengan stabil menggunakan watercooling custom.
Sayangnya, penggunaan VCore sebesar 1.38v fixed ini sudah mulai agak-agak berat untuk cooling system kami, padahal saat all-core CPU hanya diberikan setting 5.1 Ghz, yang bisa dicapai dengan Voltage jauh lebih rendah dari 1.38v.
Bagaimana dengan performa dan juga suhu/power-nya?
GAME BOOST – PERFORMANCE
Berikut ini data peningkatan performa dari penggunaan profil Game Boost:


Sayangnya walaupun nilai beberapa benchmark single-core seperti Cinebench dan Geekbench meningkat, peningkatan ini masih di bawah 10%, dan tidak akan terlalu terasa pada penggunaan sehari-hari. Berbagai game yang kami uji juga tidak menunjukkan peningkatan berarti, entah ini karena setting overclock dari GAME BOOST-nya masih agak kurang tinggi, atau kami sudah menemui kondisi GPU-bound dengan GTX 1080 Ti kami.
GAME BOOST – POWER & TEMPERATURE
Berikut kondisi sistem saat di-load dengan Blender 2.82 (‘Classroom’ Project).

Jelas terlihat bahwa VCore 1.375V yang diset oleh GAME BOOST Profile ini sangat menyiksa cooler kami, meskipun kami sudah menggunakan sebuah watercooling custom EKWB EK-KIT S360!
Suhu CPU hampir menyentuh 100C, dan ini nampak wajar mengingat CPU Package power yang umumnya berada di angka 200 – 250W-an, dengan profil GAME BOOST ini nilai CPU Package Power bisa menyentuh range 300W – sebuah nilai yang membuat panas dari CPU sulit dibendung.
Oh ya, pada Package Power sebesar 300W pada CPU ini, sistem kami pada power meter di AC Wall outlet menunjukkan Angka 431W (saat default, sistem ini pada load yang sama hanya mengonsumsi sekitar 270W atau kurang)
Yang mengagumkan, suhu VRM MOSFET-nya dalam load seperti ini pun masih ada di bawah 80C! Dan ini nampak terjadi berkat fan di MOSFET-nya yang sudah masuk ke range 5000 RPM.
TEST 6: Manual Overclocking & Tuning
Sebagai tambahan, kami melakukan sedikit manual tuning
Variabel overclocking yang ada di Comet Lake kurang lebih mirip dengan yang ada di generasi 14nm sejak Skylake.
Variabel yang menentukan performa CPU adalah CPU Ratio, dan juga Ring Ratio (terbaca sebagai ‘NB Frequency’ di CPU-Z, clock ini adalah clock dimana Ring bus dan L3 Cache beroperasi)
Berikut setting mudah yang kami pakai untuk mencapai 5.2Ghz CPU Core all-core (dan setting Ring ke 4.8Ghz), baik CPU dan Ring mendapat supply daya dari CPU Voltage, sehingga Anda tidak perlu mengubah voltage yang lain untuk 2 variabel ini.

Pada clockspeed 5.2Ghz CPU dan 4.8Ghz pada Ring, berikut performa yang kami dapatkan:
Cinebench R15 Single Core : 230 (Default: 229)
Cinebench R15 Multi-Core : 2857 (Default: 2648)

Dan berikut di aplikasi yang lain:

Overclocking ke 5.2Ghz masih memberikan peningkatan yang lebih berarti daripada AUTO OC dengan GAME BOOST, hingga 7%-an di beberapa kondisi, walau belum menyentuh 10%.
Namun sama hal-nya dengan overclocking dengan GAME BOOST, setting 5.2 Ghz ini walau bisa didapatkan dengan CPU Voltage yang reasonable, akan cukup membebani cooler.
Kesimpulan

Selayaknya motherboard kelas flagship yang diciptakan untuk menangani prosesor kelas flagship juga, MSI MEG Z490 GODLIKE menunjukkan bahwa dirinya pantas berada di posisi tertinggi dari semua jajaran produk motherboard Z490 yang dimiliki MSI.
10 Gbit LAN + Wi-FI 6 + Thunderbolt 3.0
Pilihan ekspansi dan konektivitas di motherboard ini nampak ekstra lengkap karena adanya koneksi yang jarang kami temukan di motherboard kelas menegah, seperti adanya 10 GBit LAN, Wi-Fi 6, dan tidak lupa ada Thunderbolt 3.0.
Di sisi lain, opsi slot PCIe dan Slot M.2 di board ini pastinya mengalami keterbatasan karena limitasi platform LGA1200, sehingga slot yang mengalami sharing perlu diperhatikan.
Onboard Button/Switch lengkap + Debug LED + BIOS Switch
Z490 GODLIKE memiliki berbagai fungsi tambahan khususnya untuk memudahkan pengoperasian bagi Overclocker dengan adanya onboard button (Power/Reset/Retry dan Fail-safe button) dan juga debug LED untuk troubleshooting.
Selanjutnya, walaupun ini mungkin tidak terlalu berguna bagi pengguna biasa, ada fungsi LN2 overclocking yang diberikan dalam bentuk jumper, untuk memastikan para extreme overclocker bisa boot dalam suhu sangat rendah.
Opsi Tuning melimpah + VRM Kelas Atas
MEG Z490 GODLIKE dalam keadaan default sudah memberikan power limit lebih tinggi dari spesifikasi Intel, dan ini juga bisa terjadi berkat solusi regulator daya/VRM yang powerful dan bisa dijaga tetap dingin saat load berat sekalipun.
Saat menangani sebuah 10900K dengan sekitar VRM tidak mendapat airflow ekstra karena penggunaan watercooling, suhu MOSFET area di motherboard Z490 GODLIKE masih berada di kisaran 62 C, bahkan saat ‘disiksa’ dengan profil OC GAME BOOST yang memberikan thermal output besar sekalipun, suhu MOSFET area belum mencapai 80C pada pengujian kami. Active fans yang diberikan nampaknya berguna untuk menjaga suhu, walaupun pada saat berjalan di kecepatan RPM penuh, fan VRM ini cukup bising.
Opsi Tuning di platform ini lengkap, walaupun fitur Auto-OC yang diberikan MSI yakni ‘GAME BOOST’ ini nampak hanya bisa digunakan dengan efektif bagi pengguna custom watercooling.
Overclocking RAM dimudahkan dengan adanya preset Memory Try It, dan motherboard ini nampak tidak kesulitan menangani kecepatan RAM tinggi di kisaran DDR4-4000, dan pengujian kami yang menggunakan RAM 2x32GB (64GB) sekalipun, dapat dilewati dengan stabil.
Masih banyak fungsi dari motherboard ini yang ingin kami kaji lebih jauh, namun pengujian kami untuk MSI Z490 GODLIKE nampak berakhir di sini.
Kami masih akan kembali dengan pengujian yang lebih lengkap, terutama juga saat kami bisa mendapatkan unit CPU lain versi retail, atau juga model lain seperti Core i5-10600K untuk bisa lebih jauh meng-eksplorasi berbagai kemampuan tuning dan overclocking dari platform ini.