Overclocking & Review : MSI MEG Z490I UNIFY Mini-ITX (feat. Intel Core i9-10900K)
MSI MEG Z490I UNIFY: Performance Test
HWINFO / CPU – Z Monitoring (vs DRAGON CENTER)
Hal yang pertama kami lakukan adalah melakukan pengujian untuk melihat apakah tool HWINFO v6.27 bisa membaca sensor yang penting untuk bagian monitoring, ketika kami bandingkan ke software DRAGON CENTER.
Berikut hasilnya:
(CPU di-load dengan Blender 2.82 – bmw27 project)
Terlihat bahwa:
- CPU VCore nampak belum bisa dibaca HWINFO dengan benar (kami masih harus mengandalkan CPU-Z)
- MOS Temperature pada dragon center terlihat sebagai sensor ‘T15‘ yang ada di HWINFO (dan bukan ‘VR’, padahal kami sempat mengira ‘VR’ ini adalah suhu MOSFETnya)
- VDIMM dan SA bisa terbaca pada beberapa sensor
Kami masih berharap update pada HWINFO di masa mendatang akan memberikan ‘label’ yang lebih mudah dibaca untuk model Z490I UNIFY ini.
VR VCC TEMP vs ‘T15’ ?
Berikutnya, kami menjumpai sedikit perbedaan antara MOSFET temperature sensor yang dibaca motherboard (MOS pada Dragon Center, ‘T15’ pada pembacaan Nuvoton hw monitoring pada HWINFO) dengan pembacaan VRM Temperature yang dibaca sensor prosesor (VR VCC Temperature).
Pada saat load beberapa menit, VR VCC Temperature menunjukkan suhu 66C, sedangkan HWINFO bagian ‘T15’ menunjukkan angka 58.5C.
Biasanya kami menjumpai vendor motherboard melakukan kalibrasi antara suhu VRM dari sensor yang dibaca oleh motherboard, dengan informasi suhu VRM yang dibaca prosesor, karena informasi ini akan digunakan untuk men-throttle komponen seperti CPU jika suhu terdeteksi terlalu tinggi, tapi ini nampak tidak terjadi pada MSI Z490I UNIFY.
Kami menggunakan pembacaan suhu VRM MOSFET dengan suhu yang dibaca DRAGON CENTER, yakni sensor ‘T15’ dari HWINFO.
Default performance Baseline & CPU Clock 10900K
Berkut kami akan melakukan analisis terhadap cpu clockspeed dari Core i9-10900K yang digunakan, untuk melihat seperti apa behaviour dari Turbo Boost di motherboard ini.
Berikut hasilnya:
CPU Core Ratio on Blender 2.82 Classroom (6-Minute Load)
10900K pada MSI Z490I UNIFY nampak berjalan secara sustained pada 4.8Ghz sepanjang pengujian berlangsung, dengan saat awal load CPU-nya masih bisa menjalankan Thermal Velocity Boost all-core di 4.9 Ghz.
Dengan ini, nampak bahwa motherboard-nya tidak menggunakan spesifikasi Boost sesuai Intel (250W up to 56 seconds, 125W Sustained).
Hal yang sama terlihat pada Cinebench R15, dan nampak kalau CPU VCore terdeteksi di bawah 1.2V, yang berarti MSI MEG Z490I UNIFY masih menggunakan voltage default sesuai informasi VID pada prosesor, dan tidak memberikan override apapun, selain lama-nya Turbo yang berjalan.
Skor benchmark sintetis Cinebench R15 yang kami jalankan, kurang lebih sesuai dengan data rata-rata 10900K
MSI MEG Z490 UNIFY + Core i9-10900K Default (DDR4-3600 CL16 2x8GB)
Turbo Parameter: ‘MB SPEC’ vs INTEL SPEC
Seperti yang pernah kami bahas di artikel analisis 10900K, beberapa motherboard seperti Z490I UNIFY akan menggunakan Turbo parameter yang lebih agresif dari spesifikasi Intel.
Z490I UNIFY diizinkan untuk mempertahankan turbo dengan power limit 255W secara continuous.
Berikut perbedaan CPU Ratio antara Turbo Parameter default motherboard dan spesifikasi Intel:
Turbo parameter dari motherboard akan mengizinkan clock 10900K bertahan di 4.8 – 4.9 Ghz, sedangkan turbo sesuai spesifikasi Intel akan membuat clockspeed turun ke 4.1 – 4.2 Ghz setelah beberapa saat.
VRM Temperature
Berikutnya, kami akan melihat hal yang penting selain performa, yakni suhu VRM / MOSFET dari sistem ini selama diberikan load.
Dengan sebuah workload berupa Blender 2.82 (‘Classroom Project’), kami melihat suhu load dari VRM MOSFETnya, dengan sensor yang kami baca dari HWINFO.
Kami menjalankan sistem dengan 3 Setting:
- CPU Power Limit by Motherboard, MOSFET Fan AUTO
- CPU Power Limit by Motherboard), MOSFET Fan MAX (11000-12000 RPM)
- CPU Power Limit by Intel Spec, MOSFET Fan AUTO
Berikut hasilnya:
Meskipun sistem kami menggunakan watercooling pada sebuah open test bench dimana airflow ke VRM heatsink menjadi minimal, pada sebuah load seperti rendering pada Blender, suhu MOSFET nampak masih bisa ditangani dengan baik, dengan suhu yang termasuk rendah untuk sebuah motherboard mini-ITX. Perlu diketahui, load dari Blender rendering ini jauh lebih berat dibandingkan load saat gaming, jadi saat sistem hanya menjalankan skenario gaming, suhunya akan mungkin mencapai tingkat lebih rendah.
Terlihat juga bahwa active cooling berupa fan di MOSFET bisa sedikit membantu menurunkan suhu, namun tidak banyak (dan di kondisi mosfet fan maksimal, kebisingannya cukup kentara). Dan pada saat kami menggunakan turbo parameter sesuai Intel (125W PL1, 250W PL2 selama 56s), suhu MOSFET maksimal yang kami temui tidak menyentuh 60C.
VRM Temperature – Worst Case Load – Prime95
Load yang kami lakukan di sini nampaknya masih terlalu singkat untuk benar-benar ‘menyiksa’ motherboardnya, sehingga kami ingin menguji motherboard ini pada load yang lebih berat lagi yakni Prime95 SmallFFT dengan AVX Enabled.
Perlu diketahui bahwa load seperti ini sudah agak tidak realistis untuk ditemui pada real-world application.
Dengan beban tinggi dimana CPU Package power bisa menunjukkan angka 250W ini, Suhu MOSFET saat fan mosfet maksimal menunjukkan angka 80C-an, sebuah angka yang masih masuk batas atas untuk bisa dibilang wajar pada sistem sekelas ini.
Performance Enhancement – Game Boost vs Enhanced Turbo
GAME BOOST
Saat dipadukan dengan chip CPU yang capable dan cooler kelas Enthusiast, MSI MEG Z490I UNIFY memiliki sebuah mode auto-overclocking bernama GAME BOOST.
Fungsi ini dapat men-tuning semua Turbo Ratio dari Core i9-10900K, hingga mencapai 5.4 Ghz saat core yang di-load hanya 1 atau 2. Sayangnya, all-core speednya masih berkisar Pada 5 Ghz.
Overclocking dengan GAME BOOST akan memberikan konfigurasi Core sesuai dengan Turbo Ratio sebagai berikut:
- Up to 2-Core Load : 55x CPU Ratio
- Up To 3-Core Load: 52x CPU Ratio
- Up to 5-Core Load: 51x CPU Ratio
- Up to 10-Core Load: 50x CPU Ratio
Game Boost juga akan melakukan setting CPU VCore manual ke 1.35v, Berikut detailnya:
PERFORMANCE – GAME BOOST
Dan ini performance-nya pada benchmark sintetis Cinebench R15
Cinebench R15 Single Core : 234 (Default: 229, Peningkatan 2.1 %)
Cinebench R15 Multi-Core : 2656 (Default: 2645, Peningkatan <1%)
GAME BOOST nampak memberikan peningkatan performance pada bagian single-core, namun kami tidak mencatat adanya perbedaan pada multi-core performance, karena dengan VCore 1.35v, CPU kami mengalami throttling setelah load berjalan beberapa saat, dan kembali masuk ke kecepatan 4.9Ghz seperti saat default.
Enhanced Turbo
Pada menu OC bagian Adcanved CPU Configuration, ada sebuah menu bernama Enhanced Turbo, yang bisa diaktifkan.
Menu ini akan membuat Semua core CPU berjalan di rating Turbo Maksimal-nya, yang berarti untuk 10900K ini berarti 5.1 Ghz all-core. Untuk Voltage-nya sendiri masih AUTO, jadi disesuaikan dengan CPU VID (CPU kami menunjukkan pembacaan 1.26v saat Load di 5.1Ghz all-core), berikut performance-nya:
PERFORMANCE – ENHANCED TURBO
Cinebench R15 Single Core : 229 (Default: 229)
Cinebench R15 Multi-Core : 2750 (Default: 2645, Peningkatan 3.9%)
Ada sedikit peningkatan pada skor multi-core, mengingat sekarang CPU sudah berjalan pada 5.1Ghz all-core, dibandingkan defaultnya yang ada di 4.8 – 4.9Ghz.
POWER
Berikut ini konsumsi daya keseluruhan sistem (saat Cinebench R15 Load, yang berarti CPU full-load, GPU Idle)
Karena VCore manual 1.35v, mode GAME BOOST saat all-core load mencatatkan konsumsi daya paling boros, sedangkan enhanced turbo masih sedikit lebih masuk akal.
RAM Overclocking – XMP, Manual & Memory Try It
Kami sudah pernah melakukan serangkaian pengujian RAM Overclocking dengan MEG Z490I UNIFY, Anda bisa melihat hasil pengujian lengkapnya pada artikel ini.
Max Daily Stable RAM Overclocking : DDR4-4600 CL18
(G.Skill TridentZ Royal DDR4-4000 CL15, 2x8GB)
Kesimpulan
MSI MEG Z490I Unify mengantisipasi datangnya platform mainstream Intel Z490 untuk Intel Core 10th Gen terbaru, yang membawa banyak pembaruan tidak hanya dari segi overclocking, juga konektivitas. Adanya Thunderbolt 3, Wi-Fi 6 (802.11AX) dengan Intel CNVi, serta dukungan onboard LAN ethernet yang lebih kencang hingga 2.5Gbps akan membuat motherboard ini memiliki pilihan konektivitas yang sesuai standar masa kini (terutama thunderbolt 3).
Dari segi komponen pendukung overclock, upgrade terbesar adalah sektor VRM capacity, untuk menyambut prosesor kelas atas Intel Core i9 10900K yang memiliki power output relatif besar dibanding pendahulunya. 10-layer PCB serta SMT DIMM Slot juga menjadi sorotan pada board ini, tentunya membawa harapan overclockability sektor memori jauh lebih baik dari generasi sebelumnya.
VRM Dingin
Hal berikutnya yang cukup memberikan kesan bagi kami adalah suhu operasional terutama suhu MOSFET yang relatif baik pada kelas motherboard mini-ITX, nampaknya solusi heatsink-heatpipe yang diberikan cukup efektif, dan tidak lupa juga power stage yang digunakan pada motherboard ini termasuk efisien untuk menangani load sebuah Core i9-10900K. Active Cooling berupa fan yang diberikan dapat sedikit membantu pendinginan VRM MOSFET, dan di sini kami menyarankan untuk membiarkan fan MOSFET-nya pada kondisi AUTO (atau maksimal 8000-9000RPM, karena saat Anda melakukan setting ke angka maksimal 12000 RPM, fan-nya termasuk cukup bising dan mulai terdengar.
DRAGON CENTER – masih perlu perbaikan
Berikutnya dari sisi software, DRAGON CENTER yang diberikan memberikan berbagai fungsi tambahan,seperti Hardware monitoring yang terbilang lengkap.
Hanya saja kami merasa bahwa software ini masih perlu perbaikan, mulai dari menghilangkan login screen, dan juga software ini punya kencenderungan untuk mengalami ‘konflik’ dengan setting OC dari BIOS. Anda yang melakukan tuning manual dari BIOS, nampaknya tidak perlu menginstall software ini.
BIOS & Performance Enhancement
Opsi tuning di BIOS lengkap dan ada beberapa profile untuk melakukan tuning tambahan pada CPU, maupun RAM.
Opsi GAME BOOST yang diberikan di BIOS-nya bisa menunjukkan peningkatan performance pada CPU di skenario single-core, namun setting VCore manual yang agak tinggi di 1.35v akan membuat sebagian besar 10900K di luar sana berpotensi mengalami throttling. Kecuali Anda menggunakan solusi cooling kelas enthusiast, kami tidak menyarankan penggunaan GAME BOOST, dan lebih memilih penggunaan profil enhanced turbo saja.
Memory Try It yang menyesuaikan dengan jenis IC RAM termasuk baik, walaupun kami merasa beberapa Memory Try It profile ini nampak ditujukan untuk bekerja optimal RAM dengan overclockability tinggi (ada profile 4000CL17 dan 4000CL15 yang akan sulit dikerjakan RAM kelas menengah). Kemampuan overclocking RAM yang bisa kami jalankan nampaknya masih terbatas dengan kemampuan memory controller kami, dimana kami baru bisa mencapai nilai DDR4-4600 meskipun motherboard ini diklaim untuk sanggup menjalankan DDR4-4800 ke atas.
Penutup
Secara overall, motherboard mITX ini nampak siap menangani sebuah sistem berbasis Core i9-10900K dan memberinya performa optimal dengan berbagai suhu komponen terjaga. Anda yang khawatir akan penggunaan motherboard dengan 10900K di sebuah case mITX airflow minim, bisa melakukan tuning manual pada setting Turbo power parameter untuk disesuaikan dengan setting Intel (125W PL1, 250W PL2 selama 56s), suhu MOSFET akan sangat terjaga di setting ini.
Pengujian kami pada MEG Z490I UNIFY selesai di sini, sampai jumpa di pengujian selanjutnya!
- MSI MEG Z490I UNIFY : Overview, Ruang Lingkup & Testbed
- MSI MEG Z490I UNIFY: Tampilan Fisik Board Part 1
- MSI MEG Z490I UNIFY: Tampilan Fisik Board Part 2 - VRM
- MSI MEG Z490I UNIFY: BIOS
- MSI MEG Z490I UNIFY: Software & Tool Monitoring - DRAGON CENTER
- MSI MEG Z490I UNIFY: Performance Test & Kesimpulan