Core i9-10900K Memory Scaling Review : G.Skill Trident Z Royal DDR4-4000 CL15 2x8GB + MSI MEG Z490I UNIFY
Hasil Pengujian

Batasan & Kondisi Pengujian
Sekarang saatnya menentukan mana konfigurasi RAM yang layak dan menarik diuji di platform ini.
Sebagai tambahan, batasan dan kondisi pengujian kami adalah:
- BCLK tidak diubah, semua auto (100Mhz)
- SUBTIMING semua AUTO dari motherboard
- Setting Voltase System Agent(SA) dan IO Voltage akan AUTO dari motherboard, KECUALI disebutkan berbeda secara spesifik
- Setting Manual Timing hanya terjadi pada variabel CL-TRCD-tRP-TRAS
- Command Rate AUTO dari motherboard, kebanyakan berjalan pada 2T.
- Voltage Maksimal yang kami berikan sesuai standar XMP yakni 1.5v VDIMM, tidak lebih (seringkali kami gunakan lebih rendah
SA & IO Voltage
Pda MEG Z490I UNIFY, setting SA dan IO Voltage akan otomatis diset sesuai dengan DRAM Ratio yang sedang beroperasi, nilainya adalah:
- DDR4-2933 dan DDR4-3200 : SA 1.2v / IO 1.2v
- DDR4-3600: SA 1.25v / IO 1.2v
- DDR4-4000: SA 1.3v / IO 1.25v
- DDR4-4600: SA 1.65v / IO 1.6v
Bisa dilihat pada konfigurasi di atas, nilai SA dan IO pada setting DDR4-4000 masih tergolong ‘sehat’ dan aman digunakan harian, sedangkan setting SA dan IO AUTO pada DDR4-4600 termasuk aggresive.
Stability Test
Perlu dicatat bahwa SEMUA konfigurasi RAM pada pengujian sudah mengalami pengujian kestabilan dengan tool HCI MemTest setidaknya 300% Coverage, dengan 90% RAM Usage atau lebih.
Test 1: Pemilihan Konfigurasi RAM
Kami memilih untuk menguji beberapa kecepatan berikut:
DDR4-2933 (1466Mhz)- Timing AUTO/JEDEC (CL21-21-21-47), dan timing Ketat (CL12-14-14-28)
DDR4-2933 adalah standar bawah kemampuan memory controller Comet Lake seperti yang divalidasi oleh Intel. RAM DDR4-2933 (1466Mhz) ini kami akan jalankan dengan dua set timing, yang pertama adalah timing AUTO sesuai standar JEDEC, dimana timing-nya adalah 21-21-21-47 (CAS-TRCD-TRD-TRAS) dengan VDimm 1.2V. Serta setting kedua adalah setting manual dimana kami mencari konfigurasi terketat yang masih bisa stabil dengan VDIMM 1.5v, yakni 12-14-14-28.
Perlu diketahui, DDR4-2933 juga adalah kecepatan maksimal yang bisa Anda dapatkan saat menggunakan Core i9-10900K dengan motherboard berchipset Non-Z seperti B460.

DDR4-3200 (1600Mhz) – Timing AUTO/JEDEC (22-22-22-52) dan CL 16-18-18-36
Serupa dengan pengujian kecepatan DDR4-2933, setting DDR4-3200 kami uji dengan dua konfigurasi, timing AUTO sesuai standar JEDEC pada 22-22-22-52 (CAS-TRCD-TRD-TRAS) dengan VDimm 1.2V.
Setting kedua adalah setting manual standar pengujian kami yakni 16-18-18-36 pada 1.35v, setting ini umumnya mudah dicapai RAM kelas menengah.
DDR4-3600 (1800Mhz) – Timing CL16 dari Memory Try It, dan CL 19-20-20-40

Berikutnya kami mulai masuk ke setting DDR4-3600, dimana kami mengaplikasikan setting dari Memory Try It profile, DDR4-3600 CL16-16-16-36, yang sangat mirip dengan setting RAM testbed kami (Trident Z RGB DDR4-3600CL16).
Kami juga menambahkan setting manual ke CL19-20-20-40 yang mensimulasikan kebanyakan RAM DDR4-3600 kelas menengah.
DDR4-4000 (2000Mhz) – Timing Longgar CL19-26-26-46 dan XMP(CL15-16-16-36)

Pada setting DDR4-4000, kami menggunakan setting XMP, dan juga menambahkan timing longgar 19-26-26-46 sebagai gambaran RAM kit tahun 2016 yang menggunakan timing longgar pada DDR4-4000.
Sayangnya kami tidak bisa memperketat lagi timing pada DDR4-4000 ini ke timing 14-14-14-34, karena mendapati error pada MemTest. Terlihat bahwa TZ Royal 4000 CL15 memang sudah di-bin mendekati batas atas operasionalnya.

Setting Tertinggi: DDR4-4600 (2300Mhz) pada CL19 dan CL18
Setting Frekuensi RAM tertinggi pada sistem kami yang masih bisa menjalankan MemTest adalah DDR4-4600, berikut settingnya:


Kami melakukan setting manual pada SA dan IO Voltage supaya tidak terlalu membebani memory controller (default voltage 1.65v SA, 1.6V IO),
Berikut screenshot stability testnya:

Dengan setting di atas, RAM ini mensimulasikan kit RAM kelas enthusiast (seperti G.Skill Trident Z Royal F4-4600CL18D-16GTRS).
RAM kami yang masih stabil di DDR4-4600 ini menggambarkan bahwa DDR4-4000CL15 ini memiliki binning grade setidaknya setara dengan sebuah kit DDR4-4600 CL18.
Sebagai catatan tambahan, RAM kami bisa menjalankan benchmark pada DDR4-4800 CL19, namun sudah tidak stabil pada MemTest. Kami belum bisa melakukan verifikasi apakah ini merupakan limitasi memory controller yang kami punya karena prosesor kami hanya satu unit dan tidak ada unit lain untuk pembanding.
Test 2: Benchmark sintetis – AIDA64 v6.25
Pengujian kami yang pertama adalah benchmark sintetis AIDA64 yang sering kami gunakan utuk melakukan analisis dan pengujian RAM, Kami mencari 3 variabel, yakni AIDA64 Read, Copy, dan juga Latency. Penjelasan benchmarknya ada di bawah ini:
- AIDA64 Read & Copy (GB/s) : HIGHER is better
- AIDA64 Latency (ns) : LOWER is better

Berikut hasil dari berbagai konfigurasi RAM kami:



Keterangan
AIDA64 Copy
Pada bagian Copy Bandwidth yang disarankan oleh AIDA64 untuk dijadikan acuan performa RAM, RAM dengan frekuensi tinggi merajai papan skor.
Meski demikian, DDR4-4000 CL15 hampir bersaing dengan DDR4-4600 CL19.
AIDA64 Latency
Nampak bahwa pada pengujian Latency, DDR4-4000 CL15 XMP yang diberikan Trident Z Royal mendapat hasil terbaik di antara konfigurasi lain. Lalu disusul ketat oleh DDR4-4600 CL18, DDR4-3600 CL16, dan DDR4-2933 CL12.
Hasil pada pengujian AIDA64 Latency menunjukkan bahwa memory latency jelas TIDAK hanya ditentukan oleh timing saja, karena frekuensi RAM yang tinggi masih bisa memberikan kompensasi akan timing yang longgar. Konfigurasi yang tergolong longgar seperti DDR4-3600 CL19 masih memiliki latency setara DDR4-3200 CL16.
Test 3: Benchmark Real-world Application & Gaming
Selanjutnya, kami menguji 5 konfigurasi RAM yang menunjukkan performa kencang pada AIDA64, serta setting DDR4-2933 CL21 sebagai baseline/pembanding.





Keterangan:
Nampak jelas kalau 3D Rendering seperti Blender 2.82 yang kami gunakan tidak menunjukkan scaling yang berarti. Hasil ini kontras dengan video export 4K60 pada Adobe Premiere CC 2020, yang menunjukkan scaling yang massive. RAM dengan kecepatan tinggi benar-benar memberikan performa extra pada skenario video export ini.
Kami melakukan pengujian tambahan dengan software Handbrake untuk melihat apakah scaling yang sama terjadi pada software lain yang juga melakukan video encoding, dan ternyata hasilnya mirip – ada peningkatan performa yang cukup signifikan pada video encoding 10900K di konfigurasi RAM kencang.

Di bagian gaming, CSGO nampak sudah tidak menunjukkan scaling dari kecepatan DDR4-3600, sedangkan The Witcher 3 dan Shadow Of The Tomb Raider masih menunjukkan performance extra di atas setting DDR4-3600, walaupun agak kecil.
Perlu dicatat, pada konfigurasi game test yang kami lakukan, GTX 1080 TI kami sudah mengindikasikan bahwa kondisinya sudah GPU-bound. Kalau kami menggunakan GPU lebih kencang lagi (seperti GPU 2080 Ti atau GPU Next-Gen), Memory performance scaling-nya bisa jadi lebih besar dari apa yang terlihat pada pengujian kami sekarang ini.
Pada mayoritas pengujian, setting DDR4-4600 CL18 nampak memiliki performa setara(atau sedikit lebih rendah) dari DDR4-4000CL15.
Kesimpulan

Cukup jelas terlihat bahwa RAM kencang akan mengoptimalkan performa prosesor high-end seperti Core i9-10900K, terutama sekali pada aplikasi yang memang memory-sensitive. Terlihat bahwa scaling performance yang cukup besar terjadi pada bagian video export/video encoding, dan juga gaming.
Berikut rangkuman perbandingan performa relatif antara DDR4-4000 CL15 dengan konfigurasi RAM kelas menengah:
vs DDR4-2933 CL21
(Baseline performance DDR4-2933 untuk mensimulasikan performa 10900K pada chipset Non-Z)

vs DDR4-3200 CL16
(Mensimulasikan Konfigurasi RAM umum)

Perlu dicatat bahwa scaling performance yang terjadi di atas DDR4-3600 sudah mulai mengecil. Jadi, sesuai dengan konfigurasi yang kami pakai saat melakukan review perdana Core i9-10900K, konfigurasi DDR4-3600 nampak menjadi sweet spot, dimana harga RAM kit kelas DDR4-3600 tidak terlampau mahal, RAM-nya tidak susah ditemukan di pasaran, dan juga potensi masalah kompatibilitas ke motherboard dan memory controller lebih kecil.
Sebagai catatan tambahan, Anda yang berminat memasangkan Core i9-10900K ke motherboard non-Z (seperti B460) juga perlu memperhitungkan bahwa motherboard dengan chipset Non-Z tersebut tidak mengizinkan kecepatan RAM tinggi dan hanya diizinkan menjalankan kecepatan hingga DDR4-2933, sehingga bisa jadi i9-10900K Anda tidak beroperasi pada kondisi optimalnya. Dengan limitasi platform seperti ini, satu-satunya yang bisa Anda lakukan adalah mengoptimalkan timing seketat mungkin.
Penutup

Pengujian RAM Scaling pada Intel Core 10th Gen Comet Lake kami selesai di sini. Nampak bahwa RAM kencang masih menjadi salah satu kebutuhan pengguna yang menginginkan performa maksimal. Anggapan bahwa sistem Intel ‘tidak membutuhkan RAM kencang’ jelas tidak benar, dan ini sudah pernah kami buktikan pada pengujian kami 5 tahun lalu, pada sebuah Intel Core 6th Gen ‘Skylake’ di tahun 2015.
Saat mencari konfigurasi RAM tercepat untuk menemani Core i9-10900K pada motherboard Z490, RAM G.Skill DDR4-4000 CL15 menunjukkan performa mengagumkan dan menjadi pemuncak berbagai papan skor pengujian kami, dimana RAM ini bahkan mengalahkan sebuah konfigurasi manual overclock kami pada DDR4-4600 CL18.
Tentu saja, DDR4-4000 CL15 akan lebih ‘ringan’ dari sisi memory controller, ketimbang DDR4-4600 CL18 yang sudah membutuhkan SA dan IO Voltage besar, dan berpotensi membutuhkan motherboard khusus yang bisa menjalankannya. Hanya saja, modul RAM dengan rating setinggi DDR4-4000 CL15 ini mungkin akan agak langka di pasaran jika mempertimbangkan proses binning yang dilakukan untuk mencapai rating demikian (Hingga saat artikel dirilis, kami belum memiliki informasi harga dan ketersediaan dari RAM G.Skill Trident Z Royal DDR4-4000 CL15 di Indonesia).
Sampai jumpa pada pengujian kami yang berikutnya, hanya di JagatOC :)
PS. Special Thanks to G.Skill for sending us the Trident Z Royal DDR4-4000CL15 kit ;)