Overclocking Review: Team Elite Plus DDR3-1866 CL13 4GB Module – Murah dengan Spesifikasi Unik
Hasil Uji Overclocking
Berikut ini adalah hasil settings frekuensi dan timing yang kami dapatkan:
[table width =”100%” style =” table-hover” responsive =”true”]
[table_head]
[th_column]Speed[/th_column]
[th_column]Result[/th_column]
[th_column]Remarks[/th_column]
[/table_head]
[table_body]
[table_row]
[row_column]1866MHz 11-11-11-28 1T[/row_column]
[row_column]Success[/row_column]
[row_column][/row_column]
[/table_row]
[table_row]
[row_column]1866MHz 10-10-10-28 1T[/row_column]
[row_column]Fail[/row_column]
[row_column]Not passing POST[/row_column]
[/table_row]
[table_row]
[row_column]1866MHz 10-10-10-28 2T[/row_column]
[row_column]Fail[/row_column]
[row_column]Boot, Benchmark, Error LinX[/row_column]
[/table_row]
[table_row]
[row_column]1866MHz 9-10-10-28 2T[/row_column]
[row_column]Fail[/row_column]
[row_column]Not passing POST[/row_column]
[/table_row]
[table_row]
[row_column]2000MHz 10-10-10-28 1T[/row_column]
[row_column]Fail[/row_column]
[row_column]Boot, BSOD when Benchmark[/row_column]
[/table_row]
[table_row]
[row_column]2000MHz 10-11-11-30 1T[/row_column]
[row_column]Success[/row_column]
[row_column][/row_column]
[/table_row]
[table_row]
[row_column]2133MHz 11-11-11-30 1T[/row_column]
[row_column]Fail[/row_column]
[row_column]Boot, Benchmark, Error LinX[/row_column]
[/table_row]
[table_row]
[row_column]2133MHz 12-12-12-32 1T[/row_column]
[row_column]Success[/row_column]
[row_column][/row_column]
[/table_row]
[table_row]
[row_column]2200MHz 13-16-16-36 1T[/row_column]
[row_column]Fail[/row_column]
[row_column]Not passing POST, Timing Auto Motherboard[/row_column]
[/table_row]
[/table_body]
[/table]
Di kecepatan DDR3-1866MHz, RAM ini mampu berjalan di CAS Latency 11 dengan command rate 1, dan CL 10 dengan Command Rate 2T. Ketika kami mencoba menyentuh CL9 RAM tersebut tidak lolos POST dan kembali ke default. Seiring naiknya frekuensi ram ini sudah harus dituning lebih lanjut dimulai pada kecepatan 2200MHz dengan settings timing AUTO.
Hasil Pengujian
Dari pengujian di atas, kami mendapatkan beberapa konfigurasi, berikut ini screenshot yang menyimpan data detail dari hasil pengujian kami:
*Klik untuk memperbesar
[table width =”100%” style =” table-hover” responsive =”true”]
[table_head]
[th_column]Speed[/th_column]
[th_column]AIDA64 Memory Banwidth[/th_column]
[th_column]XTU[/th_column]
[th_column]SuperPi 32M[/th_column]
[/table_head]
[table_body]
[table_row]
[row_column]1866MHz 11-11-11-28 1T[/row_column]
[row_column]
[row_column]
[row_column]
[/table_row]
[table_row]
[row_column]1866MHz 10-10-10-28 2T[/row_column]
[row_column]
[row_column]
[row_column]
[/table_row]
[table_row]
[row_column]2000MHz 10-11-11-30 1T[/row_column]
[row_column]
[row_column]
[row_column]
[/table_row]
[table_row]
[row_column]2133MHz 11-11-11-30 1T[/row_column]
[row_column]
[row_column]
[row_column]
[/table_row]
[table_row]
[row_column]2133MHz 12-12-12-32 1T[/row_column]
[row_column]
[row_column]
[row_column]
[/table_row]
[/table_body]
[/table]
Skor Total
Dari data diatas kami menggabungkannya menjadi sebuah chart yang lebih mudah dibaca seperti berikut:
*klik untuk memperbesar
Dari graph bisa terlihat usaha overclocking kami menghasilkan peningkatan performa yang lumayan signifikan. Pada benchmark Intel XTU yang cukup memory-intensive, DDR3-1866 MHz dengan timing ketat(CL10) mendapatkan hasil tertinggi, walaupun tidak stabil lolos LinX. Jadi, konfigurasi DDR3-2133 CL12 masih menjadi konfigurasi terstabil yang paling optimal.
