Tips Tuning: Intel XTU Benchmark
Overclocking merupakan suatu teknik untuk meningkatkan performa dari sebuah sistem. Keuntungan dari overclocking sendiri adalah menambah performa gratis dari hardware yang sudah ada. Selain itu, overclocking pun saat ini relatif “mudah” dipelajari daripada jaman dahulu, mengingat banyaknya software/tool yang dapat membantu Anda dalam melakukan overclocking. Intel XTU(Xtreme Tuning Utility) merupakan sebuah tool overclocking yang terkenal saat ini. Selain software tersebut dapat membantu kita untuk melakukan overclocking dari dalam Windows, XTU juga memiliki sebuah benchmark untuk mengukur performa sistem, dan memeriksa kestabilan.
Karena fitur benchmarking yang dibawanya, XTU sering digunakan dalam berbagai lomba overclocking(seperti lomba JagatOC Intel XTU Challenge beberapa waktu lalu). Maka dari itu, cukup menarik untuk melihat faktor apa yang paling berpengaruh dalam benchmark yang satu ini. Ingin tahu lebih jelas seperti apa karakteristik dari benchmark tersebut? Yuk mari kita simak pembahasan tentang XTU kali ini!
Platform Pengujian Intel XTU
Berikut ini spesifikasi sistem yang kami gunakan untuk pengujian Intel XTU:
- Prosesor: Intel Core i5-4670K
- Motherboard: Gigabyte GA-Z97X-SOC Force
- Graphics Card: Nvidia GT 210
- Memory: Corsair Vengeance Pro DDR3-2666 C10 2x4GB
- Storage: Kingston HyperX 3K 120 GB SSD
- Power Supply: Corsair AX1200i
- CPU Heatsink: Noctua NHU-14S
- OS: Windows 7 Ultimate 64-bit SP1
Ruang Lingkup Pengujian
Kami melakukan pengujian terhadap 3 Parameter sistem yang berpengaruh pada performa, yakni:
- CPU Clock
- RAM Clock
- Ring (uncore) Clock
Ketiga variabel tersebut akan kami ubah-ubah, untuk melihat seberapa jauh variabel tersebut mempengaruhi benchmark Intel XTU.
- Di CPU ClockTest, kami menggunakan setting memory yang disamakan, yakni profil XMP(DDR3-2666CL10) dan juga Uncore berjalan pada 3 GHz. CPU test sendiri akan dijalankan 3 kali dengan pengubahan CPU clock, masing-masing dengan peningkatan kurang lebih 500Mhz (3 Ghz, 3.5Ghz, dan 4 Ghz).
- Pada RAM Clock Test, kami menggunakan setting CPU Clock dan Ring(Uncore) Clock yang sama, yakni 4.5 GHz CPU Clock, dan 3.5Ghz Uncore Clock. Di sini, kami mengubah konfigurasi frekuensi RAM , namun nilai primary timing dan secondary timing kami kunci di setting yang sama di tiap frekuensi(timing menggunakan profil XMP). Tes juga dijalankan 3 kali, dengan memory clock ditingkatkan dari DDR3-1600Mhz, DDR3-1866Mhz, dan akhirnya DDR3-2133Mhz.
- Yang terakhir, kami melakukan Ring(Uncore) Clock Test, dimana setting CPU Clock dikunci pada 4.5Ghz, dan memori berjalan pada profil XMP (DDR3-2666C10), sedangkan Ring Clock diganti-ganti antara 3 GHz, 3.5 GHz, dan 4GHz.
Sebagai tambahan:
- Semua pengujian menggunakan konfigurasi RAM dual-channel
- Semua yang berhubungan dengan fitur Intel Turbo Boost kami disable untuk mendapatkan hasil yang konsisten.
- Selain beberapa hal diatas, semua setting pada BIOS kami set ke AUTO.
Catatan: Semua performance test yang kami lakukan di sini berdasarkan Intel XTU versi 5.1.2.2
- Platform dan Lingkup Pengujian
- CPU Clock Test
- RAM Clock Test
- Ring(uncore) Clock Test
- Kesimpulan