10 Mitos Salah Seputar Overclocking (2015)
Mitos 9: Menurunkan Suhu Prosesor/GPU adalah Satu-satunya yang harus diperhatikan

Suhu adalah musuh utama overclocking, dan jelas sekali bahwa suhu komponen yang terlalu tinggi akan jadi penyebab gagal-nya overclocking, dan kerusakan karena komponen yang terlalu panas(overheat). Namun komponen Prosesor dan GPU bukanlah satu-satunya variabel yang perlu didinginkan.
Saat overclocking, baik prosesor maupun VGA akan meminta daya ekstra dari VRM(Voltage Regulator Module), mengakibatkan meningkatnya konsumsi daya, dan juga beban VRM meningkat. Kadang peningkatan daya ini cukup drastis saat kita bermain dengan voltase yang tinggi, menyebabkan regulator daya harus bekerja ekstra keras, dan menghasilkan themal output yang besar.
Beberapa motherboard kelas atas menyediakan cooling ekstra untuk menangani panas yang dikeluarkan oleh VRM, namun ada beberapa motherboard low-end yang akan kesulitan menjaga suhu VRM-nya. Keadaan ini kadang diperburuk oleh penggunaan Watercooling AIO (All-in-one). Sebagai gambaran, sistem dengan watercooling AIO umumnya tidak punya airflow di sekitar cpu socket/VRM area, mengakibatkan panas yang tidak terbendung di bagian ini. Sebagai acuan mudah, jangan lakukan overclocking terlalu berat jika MOSFET motherboard Anda tidak dilengkapi pendingin.
Baik untuk overclocking pada CPU maupun GPU, usahakan sebisa mungkin untuk selalu memonitor suhu MOSFET/VRM Anda, karena suhu MOSFET ini yang malah kadang bisa menjaga kestabilan dan ketahanan komponen.
Mitos 10: Overclocking Selalu Membutuhkan Cooler Mahal
Sehubungan dengan poin ke-9 dimana overheating harus dicegah dengan menggunakan cooler CPU/GPU yang mumpuni, ini tidak berarti semua pendingin bawaan tidak layak digunakan. Kami mengerti bahwa dalam beberapa praktik overclocking, pendingin bawaan akan memiliki performa pendinginan pas-pasan(seperti pendingin bawaan Core i7-47xx yang jelas sudah tidak mampu menangani overclocking prosesor), namun masih ada beberapa pendingin bawaan yang cocok digunakan dalam keadaan tertentu.
Pentium G3258 misalnya, prosesor tersebut memiliki TDP Yang cukup rendah sehingga bisa di-overclock lumayan tinggi dengan pendingin bawaan, dan masih menjaga suhu aman. Kami juga pernah mencoba melakukan overclocking AMD A8-6600K dengan pendingin bawaannya, dan masih mendapat hasil oc yang lumayan walau settingnya akan terbatas.
Sebagai alternatif, sekarang sudah banyak pendingin CPU murah beperforma menarik yang bisa dibeli untuk menangani tingkat overclocking menengah. Pendingin di bawah ini misalnya:


Penutup
Kami yakin, masih BANYAK lagi pemahaman keliru mengenai overclocking di luar sana yang belum masuk daftar kami. Kami berharap bahwa sedikit pengetahuan ekstra mengenai mitos yang salah ini dapat menambah pengetahuan overclocking Anda, atau sekedar menambah wawasan seputar dunia komputer pada umumnya.
Jika Anda merasa ada mitos-mitos OC lain yang perlu ditambahkan, langsung saja utarakan pendapat Anda pada kolom komentar di bawah, Sampai Jumpa!















