Overclocking Dengan Stock Cooling: Aman?
Tips: Monitor dan Analisa Suhu Prosesornya saat Default!
Ada banyak faktor yang menentukan suhu prosesor saat beroperasi, mulai dari TDP Prosesor tersebut, jenis pendinginnya, suhu ruangan, dan tentu saja aplikasi yang sedang dijalankan prosesor tersebut.
Khusus Prosesor AMD: Pengukuran Suhunya Berbeda

Untuk Prosesor AMD, sensor suhunya menggunakan metoda yang sedikit berbeda dalam pembacaan suhu dan seringkali salah dibaca oleh software deteksi. Baca artikel lengkap kami tentang mengukur suhu prosesor AMD dengan benar di sini.
Salah satu cara paling efektif untuk menguji apakah prosesor Anda masih bisa di-overclock dengan stock HSF adalah mengukur suhunya saat menjalankan berbagai aplikasi yang memberi beban ke CPU, baik itu aplikasi gaming, atau aplikasi stress-test(Prime95, LinX, OCCT, Intel XTU Benchmark, dan lain sebagainya).
Perlu diketahui, software stress-test akan memberi load cukup tinggi kepada CPU, sehingga membuat CPU tersebut beroperasi pada tingkat suhu jauh diatas suhu operasi normal saat menjalankan aplikasi biasa(gaming, editing, dsb), sehingga ada beberapa pengguna yang menganggap uji suhu dengan stress-test ini ‘tidak akurat’.
Berapa Suhu Aman?
Walaupun rentang suhu ‘aman’ untuk operasi harian masih jadi perdebatan panjang antar PC Enthusiast, kami menyarankan nilai berikut ini sebagai nilai maksimum saat beroperasi:
- Prosesor Intel (Core series): 70-75 C, dibaca dengan Core Temp/XTU Sensor
- Prosesor AMD (FX/APU sejak 2011 ke atas): Thermal Margin limit 10 C, dibaca dengan AMD OverDrive Thermal Margin
Jika prosesor Anda sudah menyentuh nilai tersebut dengan stock cooling, kami TIDAK bisa menyarankan Anda untuk melakukan overclocking dengan stock HSF, karena Anda jelas membutuhkan pendingin yang lebih mumpuni.


Sejauh ini, prosesor dengan jumlah core lebih sedikit, seperti dual-core dari Intel, dan juga beberapa APU kelas A8 atau A10 dari AMD, masih menyisakan sedikit ruang untuk overclocking dengan stock cooling-nya.
Tips: Hati-hati dengan Voltage

Salah satu hal yang akan cepat sekali membuat suhu naik tidak terkontrol saat melakukan overclocking dengan Stock HSF adalah setting voltage CPU. Bagi Anda yang masih menggunakan stock HSF, kami sangat menyarankan untuk TIDAK mengubah setting voltase ini kecuali suhu-nya masih masuk batas normal. (sebagai perkiraan kasar beberapa prosesor seperti G3258 dual-core masih bisa ditingkatkan voltasenya sekitar 100 mV-an, sedangkan AMD APU A8-6600K Quad-core masih bisa ditingkatkan sekitar 50mV)
Aman atau Tidak?

Secara umum, overclocking dengan stock HSF akan AMAN digunakan untuk overclocking jika:
- Suhu-nya dimonitor dan dijaga saat overclocking
- Voltage tidak dinaikkan, atau dinaikkan tapi minimal
Berikut ini ada beberapa contoh artikel overclocking kami yang dibuat dengan stock cooling, Anda bisa melihat berbagai setting yang kami terapkan di sana sebagai referensi Anda:
Overclock Pentium G3258 dengan Stock HSF: Ekstra 1Ghz Gratis
Overclocking APU AMD A8-6600K dengan Stock HSF – Part 1: CPU OC
Overclocking AMD APU A10-7870K ‘Godavari’ : OC IGP dengan Stock HSF
Tentu saja, jika overclocking yang Anda dapatkan dengan stock cooling dirasa terbatas, Anda bisa membeli Heatsink yang memiliki kemampuan pendingin lebih baik. Sampai Jumpa di artikel overclocking selanjutnya!















