Reportase: The Open Overclocking Championship 2015 Grand Final, Bandung 28 Februari 2016
Persiapan

TOOC 2016 diadakan berbarengan dengan Bandung eSport Championship 2016, di BEC. Sejak pagi, tempat ini sudah lumayan ramai. Lomba overclocking-nya sendiri dilangsungkan pukul 2 siang.
Dominasi Watercooling?
Pada tahap persiapan, terlihat berbagai peserta mulai merakit sistem mereka di meja yang ditentukan dari hasil undian. Sebagian besar peserta memilih watercooling AIO(all-in-one) sebagai senjata mereka, sedangkan tercata hanya ada 2 overclocker, yang menggunakan heatsink, yakni Adnan Putra R dan Alva Jonathan.





Lomba dimulai, Tahap Awal: SuperPi 32M & 3DMark2001 SE, Clock Limit 4.5GHz

Tak lama kemudian, lomba pun dimulai. Dan dua benchmark pertama yang harus dikerjakan oleh para overclocker adalah:
- SuperPi 32M
- 3DMark2001SE
Kedua benchmark tersebut sudah cukup ‘uzur’, dan memberikan tantangan tersendiri bagi overclocker yang akan menjalankannya. Seakan kurang sulit, pada kedua benchmark ini panitia memberikan aturan limitasi clockspeed CPU pada 4.5Ghz(clock RAM/IGP bebas).

Misalnya saja, Benchmark SuperPi pada preset 32M akan memakan waktu yang cukup lama ketika dijalankan pada prosesor AMD, sekitar 14 menit-an pada 4.5Ghz di prosesor AMD Kaveri. Mengingat waktu yang diberikan untuk SuperPi hanya 1 jam, tentu peserta hanya memiliki 2-3 kali kesempatan untuk menjalankannya.
Lalu benchmark 3DMark2001SE akan memaksa kemampuan tweaking driver peserta untuk mencari setting driver(terutama setting LOD Bias) untuk memeras skor hingga titik penghabisan, dan juga memaksimalkan performa IGP dari APU tersebut.

Skor Tertinggi SuperPi 32M & 3DMark2001SE

Sesi SuperPi 32M dirajai oleh Alva Jonathan yang mencatatkan waktu 13 Menit 55 detik. Perlu diketahui juga, Dari 11 peserta, hanya Alva dan Ekky yang mampu mencatatkan waktu di bawah 14 menit.

Setting RAM yang ganas, yakni DDR3-2640 di timing 10-13-12-28, serta setup OS yang optimal membuat Alva mendominasi stage superPi 32M. Menurut beberapa peserta, hasil tersebut cukup wajar didapat mengingat Alva memang terkenal sebagai ‘monster’ efisiensi benchmark SuperPi 32M yang melibatkan tuning RAM(Tidak heran, mengingat Alva dulu memang menjabat sebagai reviewer memori dari JagatReview).


Pada benchmark 3DMark2001SE, nampak bahwa perolehan skor sangat ketat pada tiga peserta teratas, dan sering terjadi susul-susulan antara Alva, Ekky dan Arham. Akhirnya, dengan setting IGP sedikit lebih optimal dari Alva dan Ekky, Arham berhasil unggul di benchmark 3DMark2001SE dengan perolehan skor 42609.

Keunggulan Alva di SuperPi 32M dan Arham di 3DMark2001SE menutup tahap awal lomba ini, dan panitia sudah menyiapkan tantangan yang lebih ‘kejam’ lagi. Simak di halaman berikutnya!
- Overview TOOC 2015 Grand Final, Spesifikasi PC
- Tahap Awal: Persiapan, dan stage SuperPi 32M + 3DMark2001SE
- Tahap Akhir: 3DMark03, ROG Realbench v2.43, AIDA64 Memory Read
- Para Pemenang, Penutup















