Reportase: The Open Overclocking Championship 2015 Grand Final, Bandung 28 Februari 2016
Tahap Akhir: 3DMark03, ROG RealBench v2.43, AIDA64 Memory Read

Setelah menjalankan SuperPi dan 3DMark2001SE selama masing-masing 1 jam, panitia memberikan waktu 3 jam penuh untuk menjalankan benchmark 3Dmark03, AIDA64 Read, dan ROG RealBench v2.43 – tidak ada urutan benchmark tertentu, peserta BEBAS mencatatkan skor benchmark manapun yang mereka inginkan dalam waktu 3 jam itu. Oh ya, di sini juga tidak ada clock limit sama sekali, semua peserta diijinkan menjalan sistem mereka sekencang-kencangnya.
Di tahap akhir ini, benchmark 3DMark03 dan AIDA64 memiliki tingkat kesulitan mudah hingga menengah, sedangkan ROG Realbench memiliki tingkat kesulitan tinggi karena lamanya operasi benchmark berjalan. Hampir serempak, berbagai peserta yang masih penasaran akan kemampuan IGP dari APU mereka langsung memulai 3DMark03.


Tidak lama setelah tahap akhir ini berjalan, karena banyak peserta yang mulai memaksakan sistemnya dengan voltase tinggi, dan juga berkali-kali mengalami BSOD, nampak beberapa peserta kesulitan dengan kerusakan pada OS yang membuat mereka harus kehilangan waktu karena harus meng-clone ulang SSD mereka.


Persaingan di tahap kedua tersebut tidak bisa ditebak, ada yang memfokuskan diri untuk menjalankan benchmark ROG realbench seperti Masli, Dendy dan Arham dan di menit-menit awal. Namun ada juga yang baku hantam skor di 3DMark03 seperti Alva, Ekky, dan Pasha. Strategi yang bagus di sini nampaknya membiarkan benchmark AIDA64 untuk dijalankan belakangan karena benchmark ini relatif singkat.
Skor Tertinggi 3DMark03, ROG Realbench & AIDA64

Ekky dan Pasha yang tadinya unggul di 3DMark03 mengalami hantaman telak oleh Alva yang mencatatkan skor di kisaran 42000 untuk pertamakali. Saat skor 42000 tersebut muncul, berbagai peserta langsung mengalihkan perhatiannya ke benchmark ROG Realbench, termasuk Alva yang merasa skornya sudah aman.
Namun mengingat peserta kompetisi ini memiliki level yang tinggi, nampaknya keputusan Alva untuk meninggalkan 3DMark2003 setelah skor 42077-nya tercapai terbukti salah. Menjelang sejam sebelum kompetisi berakhir, Ekky mengungguli skor Alva dengan beda tipis pada angka 42284, membuat Ekky mendapat skor tertinggi 3DMark03. Baik Alva dan Ekky sudah menjalankan integrated GPU-nya pada kecepatan lebih dari 1.1Ghz!



Pada saat yang sama, Arham yang memiliki prosesor yang sanggup berjalan di kecepatan 4.7 Ghz pada benchmark Realbench yang berat langsung unggul dengan skor 80880. Alva dan berbagai kontestan lain seperti Pasha, Masli, dan Dendy menemui limit mereka pada angka 79000-an. Ini membuat Arham lagi-lagi mendapat skor tertinggi, yakni di benchmark ROG Realbench.

Berbagai peserta yang sudah tidak menemui jalan untuk mendapatkan skor 3DMark03 dan Realbench yang tinggi, akhirnya mempertaruhkan semua-nya di benchmark terakhir, AIDA64 Memory Read. Di sini peserta asal jogja, Bambang berjuang mati-matian menghadapi peserta lainnya dan mencatatkan hasil AIDA64 yang bombastis, terjadi pertarungan skor seru ketika Alva berhasil mengungguli skor Bambang sejenak, namun dengan luar biasa hebatnya Bambang kembali mencatatkan skor yang lebih tinggi 5 menit sebelum lomba berakhir, dan menjadi pemuncak benchmark AIDA64 Memory Read.

Halaman berikutnya: Para Pemenang
- Overview TOOC 2015 Grand Final, Spesifikasi PC
- Tahap Awal: Persiapan, dan stage SuperPi 32M + 3DMark2001SE
- Tahap Akhir: 3DMark03, ROG Realbench v2.43, AIDA64 Memory Read
- Para Pemenang, Penutup















