Persiapan Extreme Overclocking

Setelah melapisi bagian motherboard dengan dielectric grease untuk mencegah kerusakan akibat kondensasi, bagian paling penting berikutnya adalah mengganti TIM pada prosesor untuk memastikan kontak thermal yang optimal.

Kami mengganti TIM prosesor ke Thermal Grizzly Kryonaut. (Pengujian T-Grizzly Kryonaut bisa Anda saksikan pada artikel berikut ini)

 

Test Extreme OC 1: Dry Ice

Pengujian Extreme OC kami yang pertama dilakukan menggunakan Dry Ice yang memiliki suhu -60C-an. Beberapa voltase pada BIOS pun kami sesuaikan menjadi seperti berikut ini:

Voltase GPU(CPU GT Voltage) yang paling krusial di sini untuk memastikan IGP bisa berjalan pada clock tinggi. Pada pengujian kami, meningkatkan CPU PLL Voltage juga membantu meminimasi masalah blackscreen yang terjadi saat overclocking dengan Extreme Cooling.

Tentu, kami juga memastikan RAM di-overclock ke DDR4-3800-an dan prosesor di-overclock ke setidaknya 5Ghz untuk membantu memberikan skor tinggi.

Berkat setting di atas, kami hampir menyentuh clock 1600Mhz pada IGP, dan menghasilkan nilai 3005 pada 3DMark11:

 

Test Extreme OC 2: LN2

Berikutnya, dengan solusi cooling yang lebih agresif lagi, yakni LN2(Liquid Nitrogen), kami bisa memberikan suhu sekitar -130 hingga -150C (minus 150 C!) dan bisa memberikan voltase lebih tinggi lagi untuk mencapai clock lebih fantastis.

Setting voltase kami sedikit ditingkatkan menjadi sebagai berikut:

CPU GT Voltage yang kami berikan sudah masuk tahap berbahaya, yakni 1.75V. Namun voltase yang sudah begitu tinggi ini pun belum cukup untuk memaksimalkan frekuensi IGP, karena kami menemukan bahwa GPU ini meminta voltase IGP setidaknya 1.82V untuk bisa beroperasi pada 1.8-1.9 Ghz.

 

Berikut hasil akhir yang kami dapat:

 

Dengan penggunaan GT Ratio 37x(1850Mhz) dan BCLK 103Mhz,  IGP beroperasi pada 1.9Ghz, serta RAM yang berjalan pada 1923Mhz (DDR4-3846) 12-12-12-28, akhirnya sistem bersis Intel HD Graphics 530 ini memberikan skor yang cukup lumayan, yakni 3531.