Analisis Singkat: Mengenal Max. Boost Clock pada NVIDIA GeForce GTX 1050 Ti
NVIDIA baru-baru ini meluncurkan GPU terbaru mereka yang ditujukan untuk kelas harga di bawah 200 USD(MSRP), yakni GeForce GTX 1050 dan GeForce GTX 1050 Ti. Dari kedua GPU ini, GTX 1050 Ti memiliki performa sedikit lebih tinggi dari GTX 1050, dan memiliki performa yang lebih kencang, dan efisiensi daya lebih bagus dari GeForce GTX 960 generasi sebelumnya (seperti yang pernah dibahas oleh tim JagatReview di sini).
Meski ‘hanya’ menggunakan GDDR5 bus width sebesar 128-bit, Video RAM pada GTX 1050 Ti yang dipasang memiliki rating 7Gbps (GDDR5-7000, 1750Mhz), dan juga GPU Pascal yang digunakan memiliki enhanced memory compression untuk memberikan performa optimal pada konfigurasi bus width rendah, sehingga konfigurasi 128-bit 7Gbps ini bisa memberikan bandwidth memori yang memadai.
Di sini, salah satu faktor utama yang menjadikan GPU GTX 1050 series cukup kencang meski tetap hemat adalah penggunaan GPU GP107, berbasis arsitektur Pascal dengan fabrikasi 14nm. GP107 pada GTX 1050 Ti mendapatkan clockspeed base sekitar 1290Mhz, dan juga rating boost di 1392Mhz.
Yang menarik, berdasarkan observasi kami, kami mendapati bahwa clockspeed GPU GTX 1050 Ti ini bisa JAUH lebih tinggi daripada rating boost-nya. (Ini juga pernah terjadi pada GTX 1060, yang pernah kami uji di sini)
Berikut ini analisis singkat yang kami lakukan pada 2 model GTX 1050 Ti, yakni:
1) MSI GeForce GTX 1050 Ti Gaming X 4G
2) ‘Reference card’ GTX 1050 Ti dari NVIDIA
*Keterangan: Sejauh ini, kami bisa memastikan bahwa pada GTX 1050 Ti tidak ada model ‘reference’ (a.k.a Founders Edition), jadi VGA yang ada di atas adalah sebuah model sample yang diberikan NVIDIA sebagai design guideline untuk vendor/AIB yang ingin merancang VGA GTX 1050/1050Ti
Mari mulai!
Mengenal Base Clock, Boost Clock, dan Max. Boost Clock
Seperti yang terjadi pada beberapa generasi semenjak arsitektur Kepler rilis, GPU NVIDIA memiliki konfigurasi clock GPU yang dinamis untuk menyesuaikan dengan load dan temperatur (yang dinamai GeForce Boost Technology).Dengan ini, jika sensor pada GPU mendeteksi bahwa aplikasi yang digunakan tidak memberikan load yang berat, dan masih ada power headroom dan thermal headroom, maka si GPU akan secara otomatis meningkatkan clocknya.
Sayangnya, dengan adanya teknologi ini, nilai clock dari GPU akan memiliki beberapa ‘state’, yakni:
- Base Clock
- Boost Clock
- Max. Boost Clock
Berikut ini screenshot GPU-Z dari MSI GTX 1050 Ti Gaming X 4G:
Keadaan Idle:
Bisa dilihat, dalam keadaan Idle, GPU menurunkan clockspeed-nya ke 202Mhz, dan juga menurunkan mode PCIe ke PCIe 1.1.
Keadaan Load – ringan (GPU-Z Render Test):
Pada keadaan load, terlihat GPU dideteksi memiliki kecepatan 1797Mhz. Berikut penjelasannya
Base vs Boost vs Max Boost
Pada screenshot GPU-Z di atas, di bagian GPU Clock, angka ‘1354Mhz’ GPU Clock merupakan Base Clock, sedangkan ‘1468 Mhz’ adalah Boost clock.
Secara teori, nilai Base Clock menurut NVIDIA adalah nilai ‘worst case’ dimana GPU digunakan semaksimal mungkin dan tidak ada thermal headroom ataupun power headroom untuk mengaktifkan fitur Boost clock. Sedangkan Boost Clock adalah clock minimum saat teknologi Boost masih bisa aktif (yang berarti masih ada power & thermal headroom), lalu masih ada satu state lagi, yakni Max. Boost Clock , yakni clock Maksimum yang diijinkan si GPU saat boost aktif.
Dalam praktiknya, untuk aplikasi gaming yang umum, kami jarang sekali melihat clock GPU GTX 1050 Ti kami turun hingga ke level Base Clock Boost Clock, ataupun Base Clock. Jika anda memerhatikan screenshot GPU-Z di atas dengan seksama, anda akan melihat angka ‘1797 Mhz‘ pada GPU Core Clock, dan inilah clock GPU maksimum yang akan dijumpai saat menjalankan sebagian besar game 3D.
Ada cara mudah melihat Max. Boost Clock dari GPU anda: Buka GPU-Z, lalu klik tanda tanya ‘?’ yang ada di bagian tengah kanan(ada di gambar), lalu jalankan ‘Render Test’ untuk me-load GPU. Saat render test ini aktif barulah anda bisa melihat boost clock maksimal dari VGA anda.
Yang akan membuat keadaan sedikit lebih rumit lagi adalah pada arsitektur Pascal, clock GPU yang sedang aktif akan lebih sering berubah-ubah dibanding generasi sebelumnya. Ini membuat clock GPU yang tertera pada GPU-Z (Bagian ‘base’ dan ‘boost’) kadang kurang akurat untuk menggambarkan clockspeed yang sedang berjalan.
Pada halaman berikutnya, kami akan menunjukkan bagaimana kondisi clockspeed pada GTX 1050 Ti ini pada benchmark 3DMark Fire Strike Stress Test!
Metoda Pengujian
Pengujian kami sangat sederhana, yakni menjalankan GPU GTX 1050 Ti (kami menguji 2 tipe kali ini), dengan 3DMark Fire Strike Stress Test, lalu mencatat clockspeed-nya menggunakan GPU-Z logging.
Secara spesifik, kami ingin melihat sejauh mana clockspeed VGA berubah-ubah sepanjang stress test berlangsung. Disini kami tidak mencatat perbedaan pada benchmark game, karena variasi clockspeed ini umumnya baru muncul setelah pengujian sudah berjalan setidaknya 5-10 menit. Tentunya clockspeed rata-rata yang lebih tinggi akan menandakan performa lebih baik.
Testbed
Berikut ini spesifikasi dari sistem testbed yang kami gunakan untuk menguji clockspeed GeForce GTX 1050 Ti
- Prosesor: Intel Core i5-6600K ‘Skylake’
- Motherboard: MSI Z170A Xpower Gaming TE
- RAM: HyperX Fury DDR4-2400 2x8GB
- SSD: HyperX Fury 120GB
- PSU: Enermax NAXN 500W
- OS: Windows 10 64-bit
- Overview, Mengenal Base/Boost/Max. Boost
- Logging Clockspeed - 3DMark Fire Strike Stress Test, Kesimpulan