Performance Test: Motherboard H110 vs Z170 dengan Core i3-6100 – Seberapa Jauh Bedanya?
Melanjutkan pembahasan kami di artikel video yang lalu soal mobo high-end vs low-end, kami merasa bahwa sedikit pengujian / benchmarking perlu dilakukan untuk bisa lebih jelas menggambarkan aspek performa yang dibahas pada video tersebut. Untuk pengujian singkat ini, kami akan menggunakan salah satu platform yang terbilang modern, yakni LGA1151 Skylake, sedangkan untuk model chipset-nya sendiri, kami akan membandingkan motherboard berchipset H110 dengan motherboard berchipset Z170.
Pada platform modern seperti LGA1151 Skylake ini, kami cukup sering menjumpai banyak pendapat yang kadang kurang akurat seputar aspek kinerja dari motherboard, misalnya saja:
- “Motherboard chipset Z-series harus dipasangkan dengan prosesor Intel seri-K”
- “Tidak ada gunanya memasang Prosesor kelas mainstream seperti Intel Core i3 ke motherboard seri Z170”
- “Menggunakan motherboard berchipset low-end seperti H110 akan menghambat performa Kartu Grafis”, atau sebaliknya
- “Motherboard tidak memberi efek apa pun pada kinerja gaming”
Test yang kami jalankan kali ini bertujuan untuk memberi informasi ekstra seputar motherboard(khususnya dari aspek performa), yang kami harap nantinya bisa memperluas wawasan para pembaca sekalian. Nah, mari mulai!
Ingin mengenal motherboard lebih dekat? Simak dulu Video ini!
Masih bingung seputar motherboard low-end dan high-end? Tonton video di atas ini!
Mengenal Chipset di Platform LGA1151 lebih dekat
Sebelum melanjutkan, ada baiknya kami membahas singkat mengenai chipset diagram dari platform LGA1151 Skylake. Perhatikan gambar berikut ini:
Prosesor Intel Skylake LGA1151 sudah memiliki Memory controller dan juga PCIe Controller terintegrasi. Dengan demikian chipset (a.k.a Platform Controller Hub – PCH) yang ada di platform ini hanya mengontrol perangkat I/O dan beberapa perangkat ekspansi. Tentu, chipset ini nantinya juga akan menentukan fitur apa yang tersedia bagi platformnya.
Prosesor terhubung dengan chipset melalui DMI Bus (DMI Gen 2.0 untuk H110, lainnya DMI Gen 3.0), dan berbagai chipset memiliki kapabilitas I/O mereka masing-masing, sehingga chipset ini menentukan seberapa banyak port USB, SATA, PCIe lane dalam chipset dan berbagai macam ekspansi lainnya( M.2 dkk). Tentu, makin tinggi jenis chipsetnya, fleksibilitas dari platform tersebut makin baik karena opsinya makin banyak.
Pada chipset tertinggi yakni Z170, terlihat bahwa ini adalah satu-satu-nya chipset yang secara resmi mendukung Overclocking, baik pada CPU maupun RAM. Pengguna chipset Non-Z umumnya tidak bisa mengakses overclocking baik multiplier maupun BCLK(kecuali dengan modifikasi khusus seperti yang dilakukan SuperMicro berikut ini ), dan juga pengguna chipset non-Z tidak bisa mengakses kecepatan RAM di atas DDR4-2133Mhz.
Metoda dan Skenario Pengujian
Aspek pengujian performa pada moterboard sendiri sebenarnya sangat luas, mulai dari performa prosesor, RAM, kartu grafis yang terpasang pada motherboard tertentu, hingga ke performa berbagai tipe perangkat storage yang didukung motherboard, external I/O performance(USB, Thunderbolt, dkk), dan lain-lain. Untuk itu, pada pengujian yang harus selesai dalam waktu kurang dari 3 hari ini, kami membatasi pengujian performa pada seputar performa Prosesor dan RAM yang dilakukan pada 2 motherboard dengan chipset berbeda.
Secara spesifik, kami akan menguji:
- Benchmark Sintetis – 3DMark Fire Strike Graphics Score only
- Benchmark Sintetis – Geekbench 3 (Total Score & Memory Score)
- Game Test – Assassin’s Creed Unity
- Game Test – GTA V
Game yang kami ujikan disini sudah sangat CPU-intensive, sehingga performa Prosesor dan RAM yang optimal tentu akan membantu.
Spesifikasi Testbed
Pengujian kali ini akan dilakukan dengan:
- Prosesor: Intel Core i3 6100
- Motherboard H110: MSI H110M Gaming
- Motherboard Z170: MSI Z170A Xpower Gaming TE
- RAM: Corsair Vengeance LPX DDR4-3200 CL16 2x4GB
- VGA: AMD Radeon RX 480 8GB (reference model+clock, custom cooler)
- SSD: HyperX Fury 120GB
- PSU: Enermax NAXN 500W
- CPU Cooler: Intel Stock Cooler
- GPU Cooler: PCCooler K120E
Sebenarnya kami hendak menggunakan motherboard Z170 terjangkau(seperti MSI Z170M Mortar yang pernah kami uji di sini), namun saat pengujian berlangsung yang tersedia hanya MSI Z170 Xpower Gaming Titanium, sehingga ini yang dipakai untuk merepresentasikan chipset Z170. Untuk VGA sendiri kami menggunakan sebuah AMD Radeon RX 480 8GB, (reference model dari PowerColor), namun coolernya kami ganti untuk menjaga suhu rendah.
Mari mulai!
- Overview, Testbed, Metoda Pengujian
- Konfigurasi Sistem, Benchmark Sintetis
- Gaming Performance - AC Unity & GTA V, Kesimpulan