Event Report: Galax GOC 2016 Worldwide Final, Wuhan, China.
Kompetisi GOC 2016 : Day 1

Rules & Hardware

Sesuai yang sudah ditentukan, kompetisi GOC 2016 akan menggunakan hardware sebagai berikut:
Hardware dari Panitia
- Prosesor: Core i7-6850K ‘Broadwell-E’, 6C/12T
- RAM: Galax HOF GOC 2016 Version, DDR4-4000 4x8GB
- VGA: Galax GeForce GTX 1060 HOF 6GB
- SSD: Galax SSD 256GB HOF GOC Edition
- PSU: Superflower Leadex 2000W
Hardware yang dibawa peserta:
- Motherboard: Bebas, Chipset X99
- Cooling: LN2 Container/Pot, Model Bebas
Pendingin yang digunakan pada tipe kompetisi tingkat dunia seperti ini adalah Liquid Nitrogen(LN2), dan panitia menyediakan beratus-ratus Liter LN2 untuk digunakan sepanjang dua hari kompetisi GOC 2016.
Benchmark & Limitasi
Benchmark yang harus dijalankan adalah:
- 3DMark11 Physics Score
- Geekbench 3 Multi-Core
- 3DMark Fire Strike Extreme
- 3DMark Time Spy
Untuk memastikan bahwa tema kompetisi GOC yang mengedepankan overclocking GPU dan RAM tetap terjaga, juri memberlakukan clock limit pada CPU, yakni 4.8 Ghz.
Persiapan Peserta

Saat sampai di venue, semua peserta langsung mempersiapkan sistem mereka untuk menghadapi berbagai tantangan benchmark yang ada. Mengingat waktu persiapan sangat singkat, melakukan set-up dengan cekatan merupakan sebuah kewajiban. Di sini, Alva ‘Lucky_n00b’ dari Indonesia, dan juga DrWeez dari South Africa, merupakan salah satu peserta yang paling cekatan mempersiapkan sistem mereka untuk stage pertama


Set-Up Tim Indonesia

Pemilihan motherboard dan juga pendingin sangat krusial dalam kompetisi seperti ini. Alva memilih motherboard ASUS Rampage V Extreme (R5E), mobo X99 yang sudah menemaninya dalam dua kompetisi lalu, HWBOT World Tour Asia 2015, dan juga GOC 2015. Beberapa peserta lain terlihat memilih ASUS Rampage V Extreme Edition 10, sebuah perbaikan dari R5E lama yang diklaim memiliki overclockability lebih baik bagi Broadwell-E. Namun berhubung Alva tidak memiliki motherboard tersebut dan tidak pernah mencobanya, Ia memilih untuk mempertaruhkan sistemnya pada motherboard R5E lama yang sudah pernah dia uji sebelumnya.
Untuk pendinginnya, Alva mempercayakannya pada kingpincooling F1 Dark CPU LN2 Pot, dan juga Tek-9 FAT 6.0 GPU LN2 Pot.

Babak Pertama dan Kedua : 3DMark 11 Physics + Geekbench 3

Babak awal dari kompetisi ini adalah babak ‘2D‘, dimana skor benchmark akan sangat dipengaruhi oleh konfigurasi memori/RAM. Alva sendiri sebagai reviewer yang memiliki spesialisasi di bagian Memori nampak sudah sangat ahli dalam hal RAM tuning di X99, dan mencatatkan skor papan atas.

Mengingat platform X99 memiliki keterbatasan dalam hal frekuensi memori dibanding platform Z170, semua peserta memilih untuk menjalankan RAM-nya dengan konfigurasi timing ketat. RAM pada sistem Alva sendiri berjalan pada sekitar DDR4-3550 dengan timing 11-10-10-28 1T.

Berikut raihan skor di stage 1 & 2:


Dancop nampak unggul pada stage 3DMark11 Physics dengan konfigurasi memori-nya yang fantastis (DDR4-3640 CL10!), namun Alva ‘Lucky_n00b’ mengejar di Geekbench 3 dengan menjadi posisi pertama di sana yang bertahan dari awal hingga akhir lomba.
Babak ke-3 dan ke-4: 3DMark Fire Strike Extreme dan 3DMark Time Spy


Babak berikutnya adalah tempat semua peserta memaksa GPU GeForce GTX 1060 hingga batas maksimalnya, melebihi nilai 1.9Ghz-an yang jadi standar umum clockspeed GTX 1060.
Clockspeed GTX 1060 HOF pada hari pertama: Mendekati 3Ghz!

Pada peserta meng-overclock GeForce GTX 1060 HOF mereka cukup tinggi, tercatat bahwa hampir semua peserta dapat mencapai angka 2.7Ghz, dan ada beberapa OCer yang bisa memaksa GPU mereka bahkan mendekati angka 3Ghz, seperti Vivi dari South Africa yang memiliki clock 2.85Ghz.
Berikut score table di Stage 3DMark:

Vivi dari south Africa, Rauf dari Sweden, dan Steponz dari US terlihat mendominasi papan skor di tahap 3D. Persaingan di tahap 3DMark pun SANGAT ketat. Anda bisa melihat bahwa jarak skor antar peserta kurang dari 1%, Selain ketiga teratas, terlihat juga Alva dan Dancop berusaha keras mengejar, dengan selisih poin yang tipis.