Technomart Overclocking Tournament 2017 by GX Comp: Kompetisi OC Kaby Lake Pertama Indonesia
Jalannya Technomart OC Tournament 2017 – Day 2
Match 11, 12, 14
Mengawali hari, beberapa persaingan sengit berlangsung:
- Revin harus rela kalah dan masuk loser bracket dengan selisih 500 poin dari Ekky, yang nampaknya sangat menguasai memory tuning pada RAM Team Delta yang digunakannya, Ekky masuk ke Top 4 di winner bracket.
- Rhodie mengakhiri perjuangan Adi Rahmanta dengan mencatatkan skor fantastis di 3DMark03.
- M Beny Mustofa Melaju ke babak berikutnya setelah mengirim Adi Daniel pulang di loser bracket.
Top 4 – Rhodie Vs Benny
Pada babak Top 4 di loser bracket, terjadi keseruan agi karena persaingan yang sangat ketat pada benchmark 3DMark11 Physics. Awalnya M Beny memimpin, namun akhirnya kalah SANGAT tipis, 7 poin di tangan Rhodie.
Belakangan, ini diketahui terjadi karena M Beny tidak menjalankan sistemnya pada batas Maximum Clock Limit 5050Mhz di kompetisi ini. Benny men-setting sistemnya pada 5000Mhz, sedangkan Rhodie pada 5050Mhz, sebuah kesalahan fatal yang membuat Beny harus puas dengan posisi 4.
Top 4 – Alva vs Ekky
Match yang ditunggu-tunggu tiba, di jajaran Top 4 sekarang ada 2 overclocker legendaris Indonesia, Alva dan Ekky. Kedua peserta ini bertarung sengit di benchmark Unigine Heaven dan 3DMark05 dengan VGA ASUS GTX 1060. Tidak disangka, Ekky memiliki setting yang jauh lebih optimal dari Alva di Legacy benchmark ini, membuat Alva kalah 8% di clock yang serupa.
Namun tidak disangka-sangka, Ekky gagal membuat screenshot untuk benchmark unigine karena sistemnya crash sebelum screenshot untuk validasi berhasil keluar. Alva yang sangat beruntung akhirnya masuk ke babak Final!
Loser Bracket Final – Rhodie vs Ekky
Berikutnya di Loser Bracket Final kita menjumpai Ekky melawan Rhodie di benchmark Cinebench R15. Ekky kali ini nampak benar-benar kurang beruntung untuk menjumpai prosesor Kaby Lake yang memiliki overclockability di bawah rata-rata, Ekky gagal menyentuh target clockspeed (5050Mhz), dan juga hanya berjalan di Clock 5000Mhz, dengan ring frequency pada 4500Mhz. Rhodie dengan CPU yang lebih optimal akhirnya masuk babak final.
Grand Final – Alva vs Rhodie
Pada puncak kompetisi ini, Alva Jonathan menemui Rhodie dengan benchmark HWBOT x265 Benchmark. Benchmark tersebut sangat mengutamakan potensi CPU dan RAM, dan juga menggunakan instruksi AVX yang sangat menyiksa CPU. Jika tidak hati-hati, kedua peserta bisa membunuh CPUnya.
Final dilakukan di motherboard Maximus IX APEX, dan RAM Team Dark TForce DDR4-2400 2x4GB.
Dengan mencatatkan skor 28.95, Alva mengalahkan Rhodie yang hanya bisa membukukan skor 27.82. Perbedaan ini belakangan diketahui karena Rhodie tidak menjalankan ‘Overkill Mode’ pada benchmark ini, yang meskipun memberi beban dan thread tambahan, namun mengoptimalkan skor sekitar 2-3%.
Hardware Highlight – Corsair H100i, Team DARK TForce, ASUS Maximus IX APEX
Saat menjuarai kompetisi ini, Alva menggunakan cooler Corsair H100i AIO Watercooling, serta menggunakan Maximus IX APEX yang terkenal dengan kemampuan tuning memorinya untuk membawa RAM Team DARK TForce ke angka DDR4-3600+ !
Berikut detailnya:
Bracket – Full
Berikut ini susunan bracket saat kompetisi selesai:
Para Juara
Juara 4 – M Beny Mustofa
Masih pulang dengan hadiah, Beny mendapat:
- Produk Dari ID-Cooling senilai Rp. 250.000
- Produk Dari Enermax senilai Rp 750.000
Juara 3 – Ekky
Sebagai Juara 3, Ekky mendapat:
- Uang Tunai senilai Rp 2.000.000 dari TECHNOMART
- Produk dari ID-COOLING senilai Rp. 500.000
- Produk dari ENERMAX senilai Rp. 750.000
Juara 2 – Rhodie
Pada posisi runner-up, Rhodie mendapat:
- Uang Tunai senilai Rp 3.000.000 dari TECHNOMART
- Produk dari ID-COOLING senilai Rp. 1.000.000
- Produk dari ENERMAX senilai Rp. 1.500.000
Juara 1 – Alva
Alva, yang menjuarai turnamen ini mendapat hadiah lebih dari 10 Juta Rupiah, yang berupa:
- Uang Tunai senilai Rp 6.000.000 dari TECHNOMART
- Produk dari ASUS ROG senilai Rp. 4.000.000
- Produk dari TEAM senilai Rp. 1.500.000
Penutup
Kompetisi overclocking pertama bagi Indonesia di tahun 2017 ini diwarnai berbagai hardware baru yang nampak disiapkan untuk para overclocker. Motherboard ROG Maximus IX APEX dari ASUS pertamakalinya menunjukkan diri di kompetisi lokal, dan langsung mengundang decak kagum dari para peserta yang mencobanya, demikian juga dengan RAM TEAM, terutama seri DARK TForce DDR4-2400-nya yang meski memiliki rating awal rendah, namun punya potensi tuning yang tinggi mengingat ini adalah RAM kelas value.
Hasil kompetisi ini bagi sebagian besar pengamat sudah bisa ‘ditebak’, dengan overclocker no.1 Indonesia saat ini menurut HWBOT.org, Alva ‘Lucky_n00b’ Jonathan, meraih peringkat pertama. Cukup mengejutkan juga bahwa turnamen tingkat nasional ini menggaet beberapa overclocker lain di Top-10 Indonesia, seperti Rhodie dan Ekky, dan mereka berdua pun finish dengan posisi yang mengagumkan.
Berbagai momen-momen mengejutkan terjadi di babak awal kompetisi yang membuat berbagai overclocker top rank yang dijagokan harus rela kalah, seperti Leontius Jesse ‘bboyjezz’ dan Revin Prasetia yang mendapat lawan luar biasa tangguh. Jesse mendapat match-up melawan gurunya, Alva, sedangkan Revin harus melawan Ekky.
Momen paling berkesan sepanjang lomba terjadi pada match Top 4 antara Alva dan Ekky, Ekky yang harusnya unggul karena knowledge dan setting-nya, harus kalah dengan Alva karena gagal membukukan screenshot validasi! Kami tidak tahu apa dilakukan Alva, sampai dia bisa mendapat keberuntungan yang begitu ajaib seperti ini.
Technomark OC Tournament juga diikuti berbagai overclocker pemula, mulai dari Hansen yang baru belajar, dan juga beberapa nama baru seperti Tio, Adi Daniel, dan Ilham. Tentunya, pada kompetisi overclocking berikutnya di Indonesia, mereka akan datang dengan persiapan lebih matang, dan bisa jadi mereka lah yang akan membela nama Indonesia pada Ajang Overclocking eSports (OC-eSports) Internasional.
Sampai jumpa di liputan kompetisi overclocking berikutnya di JagatOC!
- Overview
- Jalannya Technomart OC Tournament 2017, Day 1
- Jalannya Technomart OC Tournament 2017, Day 2