Hands-on & Extreme OC : Gigabyte AORUS AX370-Gaming K7
RAM Tuning Part 1 – Tight Timing (Aircooling)
Menguji seberapa jauh RAM bisa beroperasi pada sebuah platform merupakan salah satu cara efektif untuk melihat seberapa optimal desain motherboard tersebut. Berbekal BIOS F4 yang sudah mengaplikasikan AGESA update 1.0.0.6, semua opsi frekuensi DDR4 dan juga semua pilihan timing sudah tersedia untuk di-tweak menghasilkan performa optimal.
Untuk menjaga supaya perbedaan performa yang terjadi hanya karena RAM saja, kami mengunci kecepatan CPU pada 3.75Ghz, yang harusnya bisa dicapai dengan mudah oleh kebanyakan CPU Ryzen. Kami menggunakan CPU Ryzen 5 1600X, dan juga RAM G.Skill TridentZ DDR4-3600 2x8GB (IC Samsung B-die).
Benchmark – HWBOT x265 Benchmark 1080p
Sesuai dengan tema kompetisi OC gigabyte Master Your Ryzen, kami menggunakan software benchmark HWBOT X265 1080p (download link di sini), sebuah benchmark yang menguji kemampuan video encoding dari sebuah sistem, dan cukup membebani CPU dan RAM sehingga bisa digunakan sebagai acuan performa. Nilai yang didapat di sini adalah kecepatan encode video dalam FPS(frame per second), makin tinggi nilainya makin baik.
Voltage
Di sini, mengingat setting yang kami gunakan ditujukan untuk skenario competitive overclocking, kami menggunakan DRAM Voltage (VDimm) yang tinggi yakni 1.85V, untuk memastikan bahwa limitasi tidak terjadi dari sisi RAM-nya(sangat tidak disarankan untuk menggunakan setting voltase seperti ini untuk penggunaan harian!). Kami juga men-setting supaya OS hanya menggunakan RAM 2GB (Maxmem = 2048).
Sebagai informasi tambahan, sistem berbasis Ryzen juga akan menunjukkan peningkatan overclockability dari bagian memori ketika SOC Voltage (di Gigabyte bernama VCORE SOC) ditingkatkan. Nilai 1.1 – 1.15v adalah nilai umum yang bisa digunakan harian, namun untuk tujuan memaksimalkan memory controller pada sistem kami, kami menggunakan 1.25V.
Setting 1 – XMP – 3200 CL16
Percobaan pertama cukup mudah, RAM diset untuk mengaktifkan XMP dan diberi frekuensi 3200Mhz (berjalan dengan timing CL16-16-16-36 sesuai XMP), berikut hasilnya:
Setting 2 – XMP – 3600 CL16
Berkat AGESA 1.0.0.6, sekarang kecepatan DDR4-3600 bisa dipilih dari menu ratio/divider, tidak perlu menggunakan BCLK. Performa sistem pun meningkat secara instan.
Setting 3 – DDR4-3600, Aggressive Timing
Sistem kami gagal melakukan booting pada setting DDR4-3733 CL16, dan booting ke DDR4-3733 hanya bisa dilakukan pada timing yang sangat longgar. Karena itu, kami memilih untuk melakukan berbagai tuning timing yang cukup aggressive. Berikut setting-nya secara mendetail:
Performa ekstra berkat tuning subtiming ini JAUH melampaui ekspektasi kami. Ini merupakan sebuah indikasi bahwa pada kecepatan tertentu, tuning timing bisa jadi lebih berpengaruh daripada tuning frekuensi.
DDR4-3600 dengan timing cukup ketat inilah hasil pencapaian akhir kami. Sebagai catatan tambahan, kami masih bisa menjalankan satu setting lagi yang lebih ketat, yakni DDR4-3600 dengan timing 12-11-11-28, namun kestabilan sistem sudah sangat terganggu dan sulit menjalankan HWBOT x265, dan hanya bisa menjalankan beberapa benchmark ringan.
Kami sempat menjalankan satu kali run Geekbench 3 dengan setting tersebut, dan mendapati memory score yang cukup besar, hampir 8000 poin! Sayang, setting seperti ini belum bisa dijalankan sehari-hari.
RAM Tuning Part 2 – Max DDR4 Frequency (Aircooling)
Ketika di pengujian sebelumnya kami menguji konfigurasi RAM dengan timing ketat untuk performa tinggi, kali ini kami mencoba melakukan hal sebaliknya, yakni me-load timing se-longgar2-nya, hanya untuk mencari seberapa jauh kemampuan motherboard ini dan memory controller di Ryzen. Kami menggunakan CPU Ryzen 5 1600X, dan juga RAM G.Skill TridentZ DDR4-4266 1x8GB (berjalan di mode single-channel).
Setting yang kami lakukan adalah me-load profil XMP dari RAM TridentZ RGB DDR4-4266 kami yang timing-nya longgar (CL19 ke atas), lalu mencoba meningkatkan frekuensi dari divider/ratio yang ada. Untuk voltase, kami harus menggunakan SOC Voltage yang agak besar (1.35v) untuk bisa melakukan booting pada kecepatan DDR4-3733, saat SoC Voltage diset ke 1.25v kami hanya bisa boot pada kecepatan DDR4-3600.
Berikutnya, saat masuk ke OS, kami menggunakan tool Gigabyte Tweak Launcher untuk meningkatkan BCLK on-the-fly. Sebelum sistem mengalami crash, kami berhasil mencatatkan kecepatan DDR4-3880, sebuah nilai yang cukup lumayan bagi platform Ryzen.
- Overview: AORUS AX370-Gaming K7
- Test OC 1 & 2: RAM Tuning (Aircooling)
- Test OC 3 - Extreme OC CPU - Max CPUz Frequency
- Kesan & Kesimpulan