Hands-on & Extreme OC : Gigabyte AORUS AX370-Gaming K7
Test 3 Extreme OC – CPUz frequency
Pengujian berikutnya melibatkan perangkat cooling ekstrim, yakni Liquid Nitrogen (LN2). Seperti biasa, untuk mencegah kondensasi, motherboard di-insulasi dengan dielectric grease, lalu LN2 container(pot) dipasang, dan liquid nitrogen pun digunakan untuk menurukan suhu prosesor hingga sekitar -190 C (minus 190 C, sedikit lebih dingin dari suhu kulkas :p ). Prosesor yang kami gunakan di sini adalah Ryzen 7 1700 (salah satu Ryzen 7 1700 terbaik dari 10 unit yang kami uji dulu).
Kendala pertama yang kami jumpai di BIOS F4 ada di limitasi VCore pada 1.7V. Kami menebak mungkin ini dilakukan Gigabyte untuk alasan keamanan (baik untuk motherboard maupun CPU). Namun kami menyadari untuk mencapai clockspeed tinggi, voltase CPU yang besar sangatlah penting. Untungnya, BIOS versi sebelumnya yakni F3 memiliki opsi 100mV lebih tinggi, yakni 1.8V.
Sistem di-boot dengan setting CPU 4Ghz, 1.45V. Lalu di-OS CPU ditingkatkan kecepatannya dengan Gigabyte Tweak Launcher. Kami menguji 2(dua) konfigurasi Core CPU, yakni full 8-Core 16-Thread, dan 2-core 2 thread. Berikut hasilnya:
8-Core 16-Thread : Max 5289Mhz
2-Core 2-Thread: Max 5360Mhz
Pada saat artikel ini rilis(29 Juli 2017), Ryzen 7 1700 yang kami overclock dengan motherboard Gigabyte AX370-Gaming K7 ini adalah Ryzen 7 1700 no.2 tercepat di Dunia menurut database HWBOT.org, yay!
- Overview: AORUS AX370-Gaming K7
- Test OC 1 & 2: RAM Tuning (Aircooling)
- Test OC 3 - Extreme OC CPU - Max CPUz Frequency
- Kesan & Kesimpulan