Overclocking & Binning: 7 Prosesor AMD Ryzen 3 2200G
Setting
Setting yang kami lakukan untuk menguji overclockability setiap Ryzen 3 2200G di artikel ini dilakukan pada BIOS dan Software Ryzen Master Utility. Overclock RAM dilakukan pada BIOS, lalu beberapa voltage disesuaikan dari BIOS, tapi overclocking CPU dan IGP dilakukan dari software AMD Ryzen Master.
Langkah detailnya sebagai berikut:
1. Memory Try It diaktifkan ke Preset DDR4-3200 CL16
*Kami melakukan ini karena RAM kami mampu menjalankan preset 3200, kebanyakan RAM kelas value akan memiliki limitasi pada 2666-2933 bergantung pada IC
2. CPU NB/SoC Voltage diset manual ke 1.15V, DRAM Voltage ke 1.36V(dari Try It Profile)
3. CPU + CPU NB Loadline Calibration diset pada ‘Mode 1’
4. Set Speed dan Voltage Control dari Ryzen Master Utility, termasuk juga APU GFX Speed untuk OC IGP
UMA Frame Buffer size set ke 2GB
Demi menjaga konsistensi pengujian kami dengan yang sudah-sudah, kami men-set UMA Frame Buffer Share ke 2GB.
CPU Temperature
Kisaran Temperatur yang dideteksi sensor HWiNFO CPU(Tdie) saat load maksimal adalah 56 C untuk penggunaan VCore 1.35V, masih sangat aman.
Hasil
Berikut hasil yang kami dapatkan:
Keterangan:
CPU OC
Pada VCore 1.25V, nampak sebagian besar CPU pun sudah bisa menyentuh angka 3700Mhz-an, kecuali ada dua buah CPU yang nampaknya gagal di sana, kemudian VCore 1.35V menghasilkan pencapaian clockspeed setidaknya 3800Mhz, walau ada beberapa CPU yang bisa mencapai 3900Mhz. Sebagian besar CPU menunjukkan angka yang sama, hanya saja nampak ada satu sample kami yang cukup kencang dimana clockspeednya di 1.25V mencapai 3.9Ghz, dan melewati 4Ghz pada 1.35V.
IGP OC
Pada segi overclocking IGP, SoC Voltage 1.15V yang diset pada BIOS nampak cukup untuk membawa sebagian besar IGP ke kisaran 1550Mhz , walau ada satu CPU kami yang mampu menyentuh angka 1600Mhz.
Catatan: Ada sebuah kejadian unik yang kami dapati, dimana beberapa APU gagal menjalani pengujian di range 1400-1425Mhz, namun ternyata baik-baik saja menjalani uji stabilitas pada angka 1500Mhz+, kami masih belum memahami kenapa ‘bug’ ini ada. Untuk menangani hal ini, kami tidak melakukan pengujian pada angka 1400Mhz-an, dan langsung menjadikan nilai 1500Mhz sebagai setting awal.
Penutup
Karakteristik dari voltage vs frequency yang ada di Ryzen 3 2200G kembali mengingatkan kami pada Ryzen 7 1700 yang pernah kami uji, karena hasil-nya agak mirip. Walaupun jumlah sampel kami agak kecil, harusnya ini sudah bisa sedikit menggambarkan pencapaian yang bisa Anda terapkan untuk referensi setting penggunaan sehari-hari.
Nilai VCore 1.35V yang kami bebankan pada CPU ini nampak masih aman untuk penggunaan harian dan tidak terlalu membebani CPU Cooler maupun regulator daya di motherboard kelas menengah ke bawah. Hanya saja, kami melihat bahwa peningkatan pencapaian clockspeed CPU saat diOC (ke 3.8-3.9Ghz) dari keadaan default-nya agak kecil karena nilai default-nya sudah tinggi (3.6Ghz-an)
Sebagai alternatif setting, kami menyarankan untuk menggunakan VCore rendah seperti 1.25V dan menjalankan CPU Anda di 3.7Ghz-an, performa tidak berbeda jauh dari default, namun Anda berpotensi mendapat konsumsi daya yang lebih rendah dari keadaan default (karena nilai CPU VID saat default Turbo umumnya ada di 1.3V-1.35v-an)
Di sisi lain, melakukan OC ke IGP memberikan peningkatan yang cukup tinggi, dimana semua dari sample kami menembus batas 1500Mhz dengan cukup mudah(dibanding default-nya di 1100Mhz), dengan SoC Voltage di 1.15V saja. Tentu dengan voltage SoC lebih tinggi (1.2V-an), penggunaan harian di kisaran 1600Mhz akan bisa dilakukan pada beberapa prosesor yang mampu mencapainya. Kami juga mendapati bahwa semua APU Ryzen 3 2200G kami tidak memiliki masalah menjalankan setting DDR4-3200, sehingga disini nampak faktor pencapaian OC RAM Anda akan lebih dipengaruhi oleh modul RAM yang digunakan dan faktor desain/layout pada motherboard-nya.
REKOMENDASI SETTING CPU 2200G (Stock Cooling) : 3.8Ghz | 1.35v CPU VCore
REKOMENDASI SETTING IGP 2200G (Stock Cooling): 1.5Ghz | 1.2v CPU SoC Voltage
Akhir kata, kami selalu mengingatkan Anda bahwa pencapaian overclocking akan SANGAT dipengaruhi banyak faktor dan hasilnya tidak selalu bisa diprediksi, namun kami berharap pengujian yang kami lakukan ini bisa memberikan referensi untuk setting awal overclocking Anda sebelum melakukan fine-tuning lebih jauh. Sampai jumpa di artikel kami yang berikutnya ;)
————
Bonus: Performance
Berikut sebuah gambaran singkat perbedaan performa sistem saat Default vs OC (dengan tingkat OC disesuaikan untuk mendekati nilai pencapaian terendah dari ke-7 CPU)
Cinebench R15 – Default vs OC
Ryzen 3 2200G Default, DDR4-2133 CL15 – 550cb
Ryzen 3 2200G OC, CPU @ 3.8Ghz, DDR4-3200 CL16 – 600cb ( +9% Improvement)
3DMark Fire Strike – Default vs OC
Ryzen 3 2200G Default, DDR4-2133 CL15,
Radeon Vega IGP Default – 2363 3DMark Fire Strike total score
Ryzen 3 2200G OC, CPU @ 3.8Ghz DDR4-2133 CL15,
Radeon Vega IGP OC @ 1500Mhz – 3228 3DMark Fire Strike total score (+36% Improvement)
Peningkatan dari CPU OC nampak agak kecil mengingat AMD sudah memberikan nilai default 3.5 hingga 3.6Ghz(Turbo 4-core) saat default. Sebaliknya, performa IGP nampak naik cukup drastis, yang pastinya selain efek dari OC IGP, disebabkan juga dari penggunaan RAM DDR4-3200 CL16.