Test: GAME BOOST vs Manual Overclocking (Ryzen 7 2700X)

Game Boost

Sat hal unik dari kebanyakan motherboard MSI adalah mereka memiliki performance preset untuk secara mudah meningkatkan performa lewat Overclocking CPU, yang disebut GAME BOOST.

Mengaktifkan Game Boost bisa dilakukan dari BIOS, hanya dengan meng-klik satu opsi bernama ‘Game Boost’ dan membuatnya menjadi ‘ON’.

Berikut deteksi CPU setelah Game Boost Dinyalakan:

Menyalakan Game Boost menghasilkan ssetting serupa all-core OC secara manual, dimana 2700X kami diset pada 4150Mhz pada 1.3v.  Termasuk wajar, walau kami tidak bisa menyarankan Anda untuk menyalakan opsi ini kalau Anda masih menggunakan stock cooling. Selalu pastikan kalau cooling Anda cukup bagus jika ingin melakukan OC manual pada 2700X.

 

Overclocking Manual – 4.2Ghz

Sebagai perbandingan, ini setting yang harus kami jalankan jika mau melakukan Overclocking manual:

Keterangan:

Set CPU Ratio : 42.00

Set CPU Core Voltage: 1.4v

**Sisanya AUTO, namun sesuai standar pengujian kami, kami meng-overclock RAM dengan menyalakan A-XMP Profile, lalu men-setting manual ke 3200

 

CPU-Z : Overclocking Manual

 

Bagaimana Performanya?

 

Performance Test: Game Boost vs Manual OC

Catatan: RAM dikonfigurasi sesuai standar kami: Profil XMP di-load (Timing CL16-16-16-36), lalu frekuensi diset manual ke 3200 untuk kedua test

 

Synthetic Benchmark

 

Gaming – 1080p 144hz

 

Keterangan:

• Selayaknya OC all-core, GAME BOOST meningkatkan performa multi-core. Namun seperti biasa, OC all-core akan membuat Precision Boost 2 nonaktif, dan ini berarti performa single-threaded-nya agak sedikit turun.
• Pada gaming load, tidak nampak adanya perbedaan signifikan, dan ini sejalan dengan pengujian kami beberapa waktu lalu yang menunjukkan bahwa performa gaming pada pinnacle ridge lebih mudah ditingkatkan dengan overclocking memori, bukan overclocking CPU.