Hands On: DDR4 Overclocking dengan Asus ROG Maximus XI Gene
Hasil Pengujian – Geekbench 3 Memory Score
Berikut hasil benchmark dari berbagai setting RAM DDR4 pada Maximus XI Gene, dilakukan dengan Geekbench 3 , bagian Memory Score.
*Klik pada tiap gambar untuk memperbesar.
Skenario 1: Tight Timing hingga 4133 C12 & Command Rate 1T
Berikut hasil pengujian dengan sekenario timing ketat hingga DDR 4133 CL12-12-12-28 1T yang biasa kita kenal pada memori ber IC Samsung B-die di ‘competitive overclocking’ sejak awal perilisannya.
DDR4 4000 CL12-12-12-28 1T. Geekbench 3 Memory Score Multicore: 8789
DDR4 4133 CL12-12-12-28 1T. Geekbench 3 Memory Score Multicore: 9070
Asus ROG Maximus XI Gene tidak mengalami masalah saat menghadapi tantangan tuning memori dengan timing extra ketat seperti diatas. Serta tidak adanya ‘slowboot bug’ saat kami booting ke OS.
Namun hasil 9070 Memory Score Multicore pada Geekbench 3 tidak membuat kami puas, tapi kami sudah menemui limit pada sistem kami pada kecepatan disekitar DDR4-4133 C12 tersebut. Oleh karena itu kami harus mencoba skenario tuning lainnya.
Skenario 2: Preset “Raja’s 2*8GB Samsung B-Die 1.4v 4133”
Kami memulai skenario tuning RAM dengan frekuensi tinggi dengan mencoba preset yang disediakan dari Asus ROG. Dengan vDIMM yang sudah diset tinggi kami langsung menjalankan frekuensi DDR4 4400. Hal ini dapat dilakukan tanpa masalah oleh Maximus XI Gene.
DDR4 4400 CL17-18-18-38 2T. Geekbench 3 Memory Score Multicore: 8193
Skor 8193 Geekbench 3 Memory Memory Score Multicore pada setting ini tidak terlalu buruk, walaupun masih jauh dari setting DDR4-4133 CL12 kami diatas tadi.
Skenario 3: Tuning Timing Manual Dari Preset Dengan Command Rate 2T
Kami melihat adanya kesempatanmendapatkan skor Geekbench 3 Memory Score Multicore dengan setting RAM frekuensi tinggi ini. Karenanya, pengujian dilakukan dengan kembali menaikkan frekuensi memori serta menyesusaikan beberapa timingnya.
DDR4 4400 CL14-18-18-38 2T. Geekbench 3 Memory Score Multicore: 8076
Pada konfigurasi ini skor yang didapat lebih rendah dari konfigurasi DDR4 4400 dengan timing preset “Raja’s 2*8GB Samsung B-Die 1.4v 4133”. Kami menduga karena digunakannya tRFC yang lebih loose dan board melonggarkan beberapa subtiming yang masih kami biarkan ‘Auto’ secara otomatis atas kompensasi dari main timing yang kami set lebih ketat dari sebelumnya.
DDR4 4533 CL14-18-18-38 2T. Geekbench 3 Memory Score Multicore: 8307
Menaikkan frekuensi memori sebesar 133MHz langsung menambah skor kami cukup banyak ke 8307.
DDR4 4600 CL14-18-18-38 2T. Geekbench 3 Memory Score Multicore: 8415
Pada frekuensi memori DDR4 4600 didapatkan skor sebesar 8415. Geekbench 3 terlihat memiliki scaling yang sangat baik dengan frekuensi & timing.
Skenario 4: Fine Tuning Timing Secara Manual Hingga DDR4 4666
Karena menemui limit frekuensi, maka tuning timing & subtiming adalah langkah yang bisa dilakukan. Berikut hasil dari timing yang diaplikasikan pada bagian sebelumnya.
DDR4 4600 CL14-14-14-28 2T. Geekbench 3 Memory Score Multicore: 9473
Mencengangkan, dengan setting timing & subtiming cukup ketat pada frekuensi sama dengan setting terakhir sebelumnya, DDR4 4600. Kami langsung mendapatkan skor Geekbench 3 Memory Score Multicore sebesar 9473. Sesuatu pencapaian skor yang sulit dilkukan pada konfigurasi CL12-12-12.
DDR4 4666 CL14-14-14-28 2T. Geekbench 3 Memory Score Multicore: 9667
Kami memaksa sistem untuk dapat berjalan & menjalakan benchmark di kecepatan memori yang sedikit lebih tinggi dengan timing sangat ketat. Kami berkali-kali menekan tombol ReTry & mendapat puluhan BSOD, sebelum akhirnya dapat menyelesaikan benchmark. Kami mendapat tambahan hampir 200 poin dari setting sebelumnya, menjadi 9667.
Terakhir kami melakukan fine tuning frekuensi BCLK di dalam OS dengan Software Utility dari Asus, TurboV Core, untuk memaksimalkan sistem kami. Dan mendapat skor Geekbench 3 Memory Score Multicore sebesar 9844. Hampir 200 poin tambahan lagi.
DDR4 4760 CL14-14-14-28 2T. Geekbench 3 Memory Score Multicore: 9844
Penutup & Kesimpulan
ASUS ROG Maximus XI Gene kembali datang dengan menawarkan kemampuan overclocking istimewa, setelah seri Gene ini sempat vakum pada seri IX & X-nya di chipset Intel Z270 & Z370 kemarin. Dengan memecahkan beberapa rekor benchmark saat peluncurannya, sontak saja motherboard ini langsung jadi bidikan para overclocker, termasuk kami yang membawa motherboard tersebut ke ajang GOC 2018 worldwide final kemarin.
Walau kami sempat mengalami masalah ergonomi pada slot PCIe pertama, board yang bernuansa abu-abu gelap yang mirip dengan pendahulunya ini memiliki kemampuan overclocking DDR4 yang patut diacungi jempol.
Asus nampak melakukan sejumlah pembaruan pada area memory circuitry yang mereka sebut dengan Optimem II, ini terbukti menghasilkan kapabilitas overclocking memori terbilang cukup impresif, tidak ada halangan berarti bagi Asus ROG Maximus XI Gene untuk menangani konfigurasi memori dengan timing ketat, frekuensi tinggi atau bahkan keduanya.
Motherboard ini dapat menjalankan XMP DDR4-4600 bahkan DDR4-4800 dari RAM Galax yang kami miliki tanpa masalah. Desain 2 DIMM ini memang benar bisa memaksimalkan kemampuan overclocking memori.
Tampilan BIOS Maximus XI Gene serupa dengan pendahulunya. Opsi BIOS bisa terbilang lengkap, baik untuk harian maupun kami para overclocker. Asus juga menyediakan banyak preset overclocking untuk memudahkan kita memulai petualangan overclocking pada board ini. Seperti board Asus ROG berchipset Z390 lainnya board ini juga memiliki fitur AI Overclocking (tidak kami bahas di sini, karena sudah ada di bahasan ROG Maximus XI Hero Wi-Fi)
Baca juga: Hands-On Feature: Asus ROG AI Overclocking (di ROG Maximus XI Hero Wi-Fi)
Dengan kemampuan overclock tinggi, fitur komplit, serta ukuran yang lebih ringkas, Asus ROG Maximus XI Gene menurut kami dapat menjadi alternatif ‘Overclockers board’ dari Asus, selain seri APEX yang sejak seri maximus IX mendominasi rekor overclocking.
Demikian pengujian overclocking kami bersama Asus ROG Maximus XI Gene, sampai jumpa di pengujian JagatOC berikutnya!