Overclocking Review: ASUS ROG GX800VH
Performance Test – Game Benchmark @ 4K
Menguji performa sebuah sistem nampaknya tak lengkap tanpa menyertakan hasil benchmark dari beberapa game. Kami sendiri akan menggunakan game yang terkenal CPU-intensive :
- Assassin’s Creed Unity (DX11)
- GTA V (DX11)
Kedua game tersebut akan kami jalankan di preset detail yang bisa kami gunakan di review, namun resolusinya kami ganti menjadi 4K, sesuai dengan LCD Display yang terpasang pada GX800.
GTA V dan ACU dimainkan seperti biasa kemudian di-capture framerate + frametime-nya oleh tool FRAPS, lalu dianalisa dengan tool FRAFS Bench viewer untuk mengambil nilai average FPS dan 99th percentile FPS (1% Minimum FPS-nya).
Tambahan: Sekilas mengenai FPS dan Frame Time
Ada beberapa skenario pengujian dalam gaming yang menghasilkan variasi framerate cukup tinggi yang tidak bisa terdeteksi oleh penghitungan average FPS(frame per second) saja. Kejadian ini membuat kami memutuskan untuk melihat data Frametime log. Frametime adalah waktu dimana 1 (satu) frame akan di-render oleh sistem, biasanya dalam satuan milliseconds (ms). Selama ini kami menggunakan FPS (Frame per second) sebagai unit pengukuran untuk mempermudah perbandingan. Namun, ada kalanya pengukuran frame time ini bisa lebih penting, karena bisa memberi kami data untuk melihat seberapa jauh variance/perbedaan dari waktu render masing-masing frame.
Umumnya, waktu render yang jauh berbeda antar frame, misal frame pertama dirender pada 16.7 ms, lalu frame kedua pada 40 ms, lalu frame ketiga pada 16.7 ms, akan membuat kita merasa adanya ‘stuttering’ dalam game.
Sebagai perbandingan, inilah konversi FPS ke Frametime:
(dengan rumus FPS = 1000/Frametime, frametime dalam satuan ms. Berlaku sebaliknya, Frametime = 1000/FPS )
- 120 FPS = 8.3 ms (1000/120 = 8.3)
- 60 FPS = 16.7 ms (1000/60 = 16.7)
- 30 fps = 33.3 ms (1000/30 = 33.3)
- 20 fps = 50 ms (1000/20 = 50)
Ini berarti makin KECIL frametime, makin BESAR FPS-nya, dan berlaku sebaliknya.
Setelah menganalisa lebih lanjut, kami menemukan bahwa ada juga cara mudah untuk menentukan apakah sebuah sistem PC mengalami ‘stutter’ yang parah atau tidak. Salah satunya adalah dengan menganalisa frametime log dari beberapa tool seperti OCAT, Tool sederhana ini dapat menghitung secara otomatis bagian 1% frame yang ‘terburuk’ dari sekumpulan data frame time (a.k.a 99th percentile).
Tentunya, PC yang nilai ‘1% minimum FPS’-nya jauh lebih rendah dari FPS rata-rata, pastinya akan mengalami ketidaknyamanan berupa berbagai kejadian ‘stutter’ dalam game.
[caption id="attachment_12286" align="aligncenter" width="500"] Pada sampel data frametime berikut, terlihat bahwa data Average tidak terlalu mencerminkan ‘spike’ yang terjadi, sedangkan data 99th percentile-nya lebih mendekati sebagian besar lonjakan yang terjadi sepanjang game berlangsung[/caption]
Berikut Hasilnya:
Gaming Test – GTA V
Setting (Catatan: resolusi diganti ke 4K)
Hasil Benchmark
Gaming Test – AC Unity
Setting (Catatan: resolusi diganti ke 4K)
Hasil Benchmark
Meskipun game sudah dijalankan pada preset 4K, pengaruh OC CPU (dari mode STANDARD ke OPTIMIZED) masih terlihat jelas baik di AC Unity maupun di GTA V. OC CPU ke 4.3Ghz ini meningkatkan average FPS maupun 99th percentile (1%Min FPS), dan menjaga angka 99th percentile FPS ini tetap tinggi sangat diperlukan untuk pengalaman gaming 4K yang nyaman. Ini membuktikan bahwa pada skenario 2x GTX 1080 SLI, performa CPU yang mumpuni masih dibutuhkan.
Overclocking GPU di mode EXTREME meningkatkan performa lebih tinggi sekitar 10%an lagi. GTA V pada preset Very High 4K masih bisa berjalan pada 130-FPS lebih di mode ini.